Puruk Cahu (ANTARA) - Ketua Pelaksana Turnamen Futsal EL AHAT CUP di Kabupaten Murung Raya, Saipul Bahri menegaskan panitia pada intinya sama sekali tidak ada niat melakukan pembohongan publik.
"Sudah kami jelaskan kepada peserta saat technical meeting akan adanya pengurangan jumlah hadiah karena jumlah tim yang ikut tidak mencapai kuota," kata Saipul di Puruk Cahu, Rabu.
Menurut dia, kuota 32 tim tidak terpenuhi, baik itu di kategori tim SKPD maupun tim lokal Kalteng.
Contohnya tim SKPD hanya diikuti oleh 15 tim sehingga berdampak pada pengurangan jumlah hadiah, karena hadiah dibantu dari biaya pendaftaran peserta.
"Saya selaku ketua panitia sudah berupaya menghubungi pihak pemenang untuk melunasi sisa hadiah namun tidak ada respon dan merasa heran kenapa waktu pembagian hadiah tidak protes ke panitia malah langsung ke media," katanya.
Tidak hanya itu, Saipul juga menepis anggapan bahwa kegiatan turnamen futsal tersebut tidak ada kaitan apapun dengan salah satu pejabat di kabupaten tersebut dan menegaskan terselenggarannya kegiatan itu atas inisiatif dirinya secara pribadi.
"Saya trauma menyelenggarakan kegiatan serupa seperti ini lagi ke depannya karena kalau ada permasalahan sedikit langsung ke media atau polisi. Ini sama saja membiarkan kenakalan remaja terjadi bahkan meningkat di Murung Raya ini," ujar Saipul.
Kompetisi turmanen futsal yang berjatuk EL AHAT (Adu Hebat Awal Tahun) Cup 1 pada 7- 21 Januari 2023 Kabupaten Murung Raya, saat ini tengah mendapat sorotan masyarakat karena adanya tudingan pembohongan publik yang dilakukan oleh panitia pelaksana perihal hadiah bagi juara di turnamen tersebut.
Tudingan itu muncul setelah pihak panitia hanya menyiapkan uang pembinaan bagi juara pertama hanya sebesar Rp7 juta, juara kedua Rp5 juta dan juara ketiga Rp3 juta, padahal saat pengumuman turnamen panitia akan memberikan hadiah kepada juara I Rp20 juta, juara 2 Rp8 juta, juara 3 Rp5 juta dan juara 4 sebesar Rp3 juta.
"Sudah kami jelaskan kepada peserta saat technical meeting akan adanya pengurangan jumlah hadiah karena jumlah tim yang ikut tidak mencapai kuota," kata Saipul di Puruk Cahu, Rabu.
Menurut dia, kuota 32 tim tidak terpenuhi, baik itu di kategori tim SKPD maupun tim lokal Kalteng.
Contohnya tim SKPD hanya diikuti oleh 15 tim sehingga berdampak pada pengurangan jumlah hadiah, karena hadiah dibantu dari biaya pendaftaran peserta.
"Saya selaku ketua panitia sudah berupaya menghubungi pihak pemenang untuk melunasi sisa hadiah namun tidak ada respon dan merasa heran kenapa waktu pembagian hadiah tidak protes ke panitia malah langsung ke media," katanya.
Tidak hanya itu, Saipul juga menepis anggapan bahwa kegiatan turnamen futsal tersebut tidak ada kaitan apapun dengan salah satu pejabat di kabupaten tersebut dan menegaskan terselenggarannya kegiatan itu atas inisiatif dirinya secara pribadi.
"Saya trauma menyelenggarakan kegiatan serupa seperti ini lagi ke depannya karena kalau ada permasalahan sedikit langsung ke media atau polisi. Ini sama saja membiarkan kenakalan remaja terjadi bahkan meningkat di Murung Raya ini," ujar Saipul.
Kompetisi turmanen futsal yang berjatuk EL AHAT (Adu Hebat Awal Tahun) Cup 1 pada 7- 21 Januari 2023 Kabupaten Murung Raya, saat ini tengah mendapat sorotan masyarakat karena adanya tudingan pembohongan publik yang dilakukan oleh panitia pelaksana perihal hadiah bagi juara di turnamen tersebut.
Tudingan itu muncul setelah pihak panitia hanya menyiapkan uang pembinaan bagi juara pertama hanya sebesar Rp7 juta, juara kedua Rp5 juta dan juara ketiga Rp3 juta, padahal saat pengumuman turnamen panitia akan memberikan hadiah kepada juara I Rp20 juta, juara 2 Rp8 juta, juara 3 Rp5 juta dan juara 4 sebesar Rp3 juta.