Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Lohing Simon mendorong pemerintah daerah, terkhusus pengelola Taman Nasional yang ada di provinsi ini, mencontoh sekaligus belajar dari pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Provinsi Jawa Timur.
TNBTS itu bukan hanya kawasan pelestarian alam namun juga difungsikan sebagai kawasan wisata yang mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), kata Lohing di Palangka Raya, Selasa.
"Di Kalteng kan ada beberapa Taman Nasional. Itu seharusnya bisa juga bisa lebih dioptimalkan untuk wisata yang beri kontribusi ekonomi ke masyarakat. Itulah kenapa kami mendorong agar belajar ke pengelola TNBTS," tambahnya.
Anggota Komisi II DPRD Kalteng yang membidangi membidangi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) ini mengaku, pihaknya pernah ke TNBTS dan bertemu pengelolanya. Dalam pertemuan itu didapat informasi bahwa kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke TNBTS per tahun nya mencapai 690 ribu orang. Dari jumlah itu, 669.422 orang diantaranya wisatawan domestik dan 21.409 lainnya dari mancanegara.
Baca juga: Penyelesaian pembahasan raperda RTRWP Kalteng 2023-2043 harus dipercepat
"Dari kunjungan wisatawan ke wilayah Bromo itu dihasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mencapai Rp22,86 miliar. Itu sangat besar jika bisa juga dihasilkan dari beberapa Taman Nasional yang ada di Kalteng," kata Lohing.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu pun berharap, keberadaan TN Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringin Barat, dan TN Sebangau di Palangka Raya, dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah, termasuk perhotelan, transportasi dan pertanian di wilayah setempat.
"Pembangunan ekonomi yang timbul karena keberadaan TN Tanjung Puting dan TN Sebangau tentunya harus dapat mendorong terciptanya kesempatan kerja serta peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Hal inilah yang coba kita dorong agar Taman Nasional berbasis wisata, bisa diimplementasikan di Kalteng dalam rangka mendorong perekonomian," demikian Lohing.
Baca juga: Pahami pemanfaatan hutan secara terintegrasi, DPRD Kalteng kunker ke Kalsel
Baca juga: Tampilkan 100 karya, DPRD Kalteng dukung seniman Dayak Go Internasional
TNBTS itu bukan hanya kawasan pelestarian alam namun juga difungsikan sebagai kawasan wisata yang mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), kata Lohing di Palangka Raya, Selasa.
"Di Kalteng kan ada beberapa Taman Nasional. Itu seharusnya bisa juga bisa lebih dioptimalkan untuk wisata yang beri kontribusi ekonomi ke masyarakat. Itulah kenapa kami mendorong agar belajar ke pengelola TNBTS," tambahnya.
Anggota Komisi II DPRD Kalteng yang membidangi membidangi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) ini mengaku, pihaknya pernah ke TNBTS dan bertemu pengelolanya. Dalam pertemuan itu didapat informasi bahwa kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke TNBTS per tahun nya mencapai 690 ribu orang. Dari jumlah itu, 669.422 orang diantaranya wisatawan domestik dan 21.409 lainnya dari mancanegara.
Baca juga: Penyelesaian pembahasan raperda RTRWP Kalteng 2023-2043 harus dipercepat
"Dari kunjungan wisatawan ke wilayah Bromo itu dihasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mencapai Rp22,86 miliar. Itu sangat besar jika bisa juga dihasilkan dari beberapa Taman Nasional yang ada di Kalteng," kata Lohing.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu pun berharap, keberadaan TN Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringin Barat, dan TN Sebangau di Palangka Raya, dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah, termasuk perhotelan, transportasi dan pertanian di wilayah setempat.
"Pembangunan ekonomi yang timbul karena keberadaan TN Tanjung Puting dan TN Sebangau tentunya harus dapat mendorong terciptanya kesempatan kerja serta peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Hal inilah yang coba kita dorong agar Taman Nasional berbasis wisata, bisa diimplementasikan di Kalteng dalam rangka mendorong perekonomian," demikian Lohing.
Baca juga: Pahami pemanfaatan hutan secara terintegrasi, DPRD Kalteng kunker ke Kalsel
Baca juga: Tampilkan 100 karya, DPRD Kalteng dukung seniman Dayak Go Internasional