Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif asal Jepang Nissan dikabarkan akan memiliki 19 model tambahan hingga 2030 untuk siap dalam masuk ke pertarungan era kendaraan elektrifikasi secara global.
Arena Ev pada Selasa mengabarkan bahwa sampai dengan 2023, Nissan akan memiliki 27 kendaraan ramah lingkungan jika dihitung secara keseluruhan dengan yang sudah ada hingga saat ini.
Sama dengan produsen otomotif lainnya. Nissan masih tidak bisa menjabarkan mengenai detil kendaraan ramah lingkungan mereka hingga waktu yang nanti sudah dijadwalkan.
Meski begitu, beredar rumor bahwasanya Nissan tengah mempersiapkan satu kendaraan elektrifikasi, yaitu Nissan Leaf generasi ke-3 yang berubah menjadi crossover dikabarkan sedang dalam perjalanan.
Tidak hanya Leaf generasi ke-3, Nissan juga dikabarkan akan menghadirkan versi listrik dari Nissan Juke dan Nissan Qashqai.
Setelah keberhasilan nyata dari e-power X-Trail baru, Nissan juga memiliki rencana untuk menghadirkan versi listriknya antara tahun 2025 dan 2027. Selain itu, ada EV perkotaan yang dirancang khusus untuk Afrika Selatan, yang mungkin memiliki basis dari Renault 4 listrik baru.
Nissan juga akan meluncurkan EV baru khusus untuk pasar China pada 2024.
Baca juga: Nissan naikkan target penjualan mobil listrik
Perusahaan juga berencana untuk menjual lebih sedikit kendaraan lama, pada tahun 2026 Nissan mengharapkan setidaknya 44 persen dari penjualannya secara global berasal dari mobil listrik.
Angka itu berbeda secara signifikan untuk Eropa, di mana perusahaan mengharapkan setidaknya 98 persen penjualannya pada tahun 2026 berasal dari campuran EV, PHEV, dan EREV seperti X-Trail terbaru.
Di Jepang Nissan ingin 58 persen penjualannya berasal dari mobil listrik, yang sedikit meningkat dari rencana sebelumnya. Rencana perusahaan untuk pasar China mencerminkan persaingan ketat yang dihadapi di sana, prediksi yang semula 40 persen turun menjadi 35 persen pangsa penjualan EV pada tahun 2026.
Sementara untuk pasar Amerika Serikat, Nissan ingin setidaknya mendapatkan bagian 40 persen dari penjualan adalah mobil listrik.
Arena Ev pada Selasa mengabarkan bahwa sampai dengan 2023, Nissan akan memiliki 27 kendaraan ramah lingkungan jika dihitung secara keseluruhan dengan yang sudah ada hingga saat ini.
Sama dengan produsen otomotif lainnya. Nissan masih tidak bisa menjabarkan mengenai detil kendaraan ramah lingkungan mereka hingga waktu yang nanti sudah dijadwalkan.
Meski begitu, beredar rumor bahwasanya Nissan tengah mempersiapkan satu kendaraan elektrifikasi, yaitu Nissan Leaf generasi ke-3 yang berubah menjadi crossover dikabarkan sedang dalam perjalanan.
Tidak hanya Leaf generasi ke-3, Nissan juga dikabarkan akan menghadirkan versi listrik dari Nissan Juke dan Nissan Qashqai.
Setelah keberhasilan nyata dari e-power X-Trail baru, Nissan juga memiliki rencana untuk menghadirkan versi listriknya antara tahun 2025 dan 2027. Selain itu, ada EV perkotaan yang dirancang khusus untuk Afrika Selatan, yang mungkin memiliki basis dari Renault 4 listrik baru.
Nissan juga akan meluncurkan EV baru khusus untuk pasar China pada 2024.
Baca juga: Nissan naikkan target penjualan mobil listrik
Perusahaan juga berencana untuk menjual lebih sedikit kendaraan lama, pada tahun 2026 Nissan mengharapkan setidaknya 44 persen dari penjualannya secara global berasal dari mobil listrik.
Angka itu berbeda secara signifikan untuk Eropa, di mana perusahaan mengharapkan setidaknya 98 persen penjualannya pada tahun 2026 berasal dari campuran EV, PHEV, dan EREV seperti X-Trail terbaru.
Di Jepang Nissan ingin 58 persen penjualannya berasal dari mobil listrik, yang sedikit meningkat dari rencana sebelumnya. Rencana perusahaan untuk pasar China mencerminkan persaingan ketat yang dihadapi di sana, prediksi yang semula 40 persen turun menjadi 35 persen pangsa penjualan EV pada tahun 2026.
Sementara untuk pasar Amerika Serikat, Nissan ingin setidaknya mendapatkan bagian 40 persen dari penjualan adalah mobil listrik.