Banjarmasin (ANTARA) - Presiden RI Ir H Joko Widodo meresmikan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Banjarbakula di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, 17 Maret 2023.

 

SPAM Banjarbakula dibangun 2014--2016 untuk tahap pertama dan dilanjutkan pada 2020--2021 tahap dua, hingga akhirnya diresmikan Presiden dengan kapasitas 750 liter per detik. Pembangunan SPAM Banjarbakula ini menghabiskan anggaran sebesar Rp787 miliar.
 
"Ini sudah melayani 60 ribu rumah tangga," ujarnya.
 
SPAM Banjarbakula merupakan program kota metropolitan di Kalimantan Selatan yang meliputi Kota Banjarmasin, Kota Banjabaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Barito Kuala.
 
Banjarbakula merupakan singkatan dari nama lima kabupaten/kota tersebut untuk integrasi pembangunan, termasuk untuk ketersediaan air bersih melalui SPAM tersebut.
 
SPAM Banjarbakula mengambil air baku air dari sungai Riam Kanan atau Waduk Riam Kanan di Kabupaten Banjar.
 
Air yang mengalir ke sungai Riam Kanan yang menjadi bendungan untuk daya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang diresmikan 1973 tersebut berasal dari sumber mata air dari Pegunungan Meratus.
Air dari Waduk Riam Kanan tersebut pada ujungnya mengalir ke Sungai Martapura, di bagian Irigasi Bendung Karang Intan, dekat Desa Awang Bangkal, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Di sanalah letak Intek SPAM Banjarbakula mengambil air baku dibangun.
 
Pipa besar dipasang hingga 20 kilometer dari Intek Bendung Irigasi Karang Intan tersebut hingga ke tempat pengolahan air bersihnya ke kawasan Hutan Pinus Kelurahan Mentaos, Kota Banjarbaru.
 
Ditempat pengolahan yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Balai Pengelolaan Air Minum Banjarbakula Provinsi Kalimantan Selatan tersebut ada sebuah gedung penampungan kolam raksasa berkapasitas 1.000 kubik.
 
Di sampingnya nampak terbenam tangki sangat besar untuk menampung air bersih siap didistribusikan ke perusahaan air minum milik daerah di kabupaten/kota.

Sistem distribusi
 
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti menjelaskan bahwa pendistribusian air SPAM Banjarbakula sudah dilakukan ke masyarakat, yakni untuk 60 ribu rumah tangga, sesuai yang disampaikan Presiden.
 
Pemanfaatan air bersih dari SPAM Banjarbakula pada awal ini memang baru di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tanah Laut.
 
Untuk wilayah Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar melalui jaringan PT Air Minum Intan Banjar, sedang untuk wilayah Tanah Laut melalui PT Air Minum Berkah Banua, keduanya merupakan perusahaan umum daerah (perumda).
 
Prosesnya, SPAM Banjarbakula menjual air ke PT Air Minum milik daerah, kemudian PT Air Minum daerah menjualnya lagi ke pelanggan atau masyarakat.
 
Sementara untuk distribusi ke wilayah Kota Banjarmasin, SPAM Banjarbakula menjualnya berupa air baku, yakni ke PT Air Minum Bandarmasih, perumda milik Pemerintah Kota Banjarmasin, yang saat ini memiliki lebih 170 ribu pelanggan.
 
Selama ini, PT Air Minum Bandarmasih mengambil air baku untuk pengolahan air bersih dari Sungai Martapura, sebagian dari air Irigasi Karang Intan di titik Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
 
Sungai Martapura di Kota Banjarmasin merupakan bagian paling hilir yang menembus ke muara laut, hingga saat musim kemarau, air sungai Martapura bagian Kota Banjarmasin menjadi intrusi air laut atau air sungai Martapura menjadi asin di atas ambang batas bisa diolah.
 
Karena itu, dengan adanya SPAM Banjarbakula ini bisa mengatasi krisis air bersih jika terjadi musim kemarau dan terjadi intrusi air laut tersebut ke Sungai Martapura.
 
Kondisi yang sama juga terjadi bagi pelayanan air bersih di Kabupaten Barito Kuala, yang struktur tanahnya hampir sama dengan Kota Banjarmasin yang merupakan daerah rawa, di mana air bawah tanahnya kurang baik untuk diambil atau berasa payau.
 
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Barito Kuala mengambil sumber air baku dari Sungai Barito yang kondisinya juga mengalami kekeruhan tinggi, belum lagi terkait dampak pencernaan lainnya.
 
Kedepannya, dengan jaringan yang terintegrasi SPAM Banjarbakula, kelima kabupaten/kota regional dari 13 kabupaten/kota di Kalsel tersebut akan mendapatkan sumber air bersih yang lebih bagus.
 

Tanah Laut
 
Adanya SPAM Banjarbakula ini dinyatakan Bupati Tanah Laut Sukamta sangat bermanfaat bagi daerahnya, khususnya untuk dua kecamatan, yakni Kurau dan Kecamatan Bumi Makmur.
 
Bahkan Sukamta menyebutkan dua kecamatan itu sejak zaman batu hingga 77 tahun Indonesia merdeka, belum mendapatkan layanan air bersih. Kini berkat adanya SPAM Banjarbakula, warga di sana sudah mendapatkan layanan air bersih yang sama dengan daerah lain.
 
Bahkan,pemerintah kabupaten sudah membangun infrastruktur jaringan air bersih hingga ke desa-desa di dua kecamatan tersebut.
 
Kebutuhan air bersih di daerah yang luasnya 3.631 kilometer persegi, dengan 11 kecamatan dan lima kelurahan itu, membutuhkan ketersediaan air bersih yang sangat banyak.
 
Sebab Pemerintah Kabupaten Tanah Laut akan membatasi pengambilan air dari dalam tanah hanya 50 persen, sisanya dilayani PT Air Minum milik daerah, termasuk juga untuk industri.
 
Sehingga Sukamta menyatakan, kerja sama dengan SPAM Banjarbakula ini terus dikembangkan untuk melayani daerah lainnya yang belum terjangkau jaringan pengolahan air bersih.

Dikelola Pemprov Kalsel
 
Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang RI melalui Direktur Jenderal Cipta Karya menyatakan bahwa SPAM Banjarbakula diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
 
Dengan menjadi milik pemprov tersebut, pengembangannya diharapkan lebih maju, sehingga semua kabupaten/kota pada akhirnya mendapatkan jaminan ketersediaan air bersih yang mencukupi.
 
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti menyebutkan, anggaran pembangunan SPAM Banjarbakula ini adalah kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
 
Untuk pembangunan jaringan perpipaan transmisi dari Intek Bendung Irigasi Karang Intan hingga ke tempat pengolahan air bersih ke kawasan Hutan Pinus, Kelurahan Mentaos, Kota Banjarbaru, sekitar 20 kilometer itu menghabiskan anggaran sekitar Rp400 miliar.
 
Kemudian dibangun lagi instalasi perpipaan yang menghabiskan anggaran sekitar Rp150 miliar. Selanjutnya sinergi pendanaan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota hingga totalnya sebesar Rp787 miliar dengan hasil 750 liter air per detik.
 
SPAM Banjarbakula merupakan satu-satunya SPAM regional di Tanah Borneo atau Kalimantan, hingga Provinsi Kalimantan Selatan harus bersyukur atas pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat tersebut.
 
Hal itu karena Provinsi Kalimantan Selatan merupakan pintu gerbang bagi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, provinsi tetangga.
 
Tugas bersama bagaimana melestarikan sumber air di Provinsi Kalsel, tidak mencemari dengan limbah cair ataupun sampah, termasuk juga menjaga hutan, karena air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia.

Pewarta : Sukarli
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2024