Sampit (ANTARA) - Kepala desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diminta turut mengedukasi warganya dalam rangka memperkuat wawasan kebangsaan agar tidak semakin luntur.
"Kita semua prihatin karena kecintaan sebagian masyarakat terhadap bangsa ini semakin pudar. Peran kita semua, tidak terkecuali kepala desa, lurah dan camat dalam mengedukasi warga di wilayah masing-masing," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kotawaringin Timur, Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Senin.
Dia menjelaskan, lunturnya rasa kebangsaan dan cinta tanah air adalah hal yang harus dicegah. Banyak faktor yang bisa membuat masyarakat, termasuk generasi muda mulai mengabaikan nasionalisme.
Hal kecil yang sering terjadi ketika peringatan Hari Kemerdekaan setiap 17 Agustus. Tidak sedikit warga yang malas merayakan hari besar tersebut, walaupun sekadar memasang bendera dan atribut bernuansa merah putih.
Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya juga tidak boleh dipandang sekadar seremonial. Lagu tersebut sebagai pengingat dan pemacu untuk menggelorakan semangat patriotisme cinta tanah air.
Baca juga: Sudah 53 desa di Kotim miliki website
Seluruh kepala desa, lurah dan camat diminta terus menggelorakan semangat nasionalisme dalam setiap pertemuan untuk mengingatkan rasa cinta bangsa. Seluruh masyarakat harus menyadari bahwa kemerdekaan ini didapat melalui perjuangan sehingga harus terus dipertahankan.
"Menyanyikan lagu Indonesia Raya bukan sekadar seremonial, tetapi untuk selalu mengingatkan masyarakat. Di kantor juga harus rutin membacakan Pancasila. Ini sebagai wujud penghargaan kita kepada para pejuang bangsa," ujar Sanggul.
Dialog kebangsaan dalam rangka sosialisasi pendidikan wawasan kebangsaan digelar untuk terus memupuk semangat kebangsaan. Peserta diharapkan turut peduli bersama pemerintah mencegah rasa kebangsaan berangsur pudar di tengah masyarakat.
Masyarakat perlu terus diingatkan tentang pentingnya nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan. Indonesia dengan berbagai keberagaman yang dimilikinya akan terus menjadi bangsa yang besar dan kuat jika seluruh rakyatnya mempunyai rasa kebangsaan dan nasionalisme yang kuat.
"Berbekal wawasan kebangsaan yang kuat diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dalam kerangka NKRI. Mari selalu kita pupuk semangat membangun Indonesia dari desa," demikian Sanggul.
Baca juga: Baru 1.113 warga Kotim mengaktifkan identitas kependudukan digital
Baca juga: Berikut nominasi lomba desa dan kelurahan di Kotim
Baca juga: DPMD Kotim dorong pemerintah kecamatan perkuat pembinaan desa
"Kita semua prihatin karena kecintaan sebagian masyarakat terhadap bangsa ini semakin pudar. Peran kita semua, tidak terkecuali kepala desa, lurah dan camat dalam mengedukasi warga di wilayah masing-masing," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kotawaringin Timur, Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Senin.
Dia menjelaskan, lunturnya rasa kebangsaan dan cinta tanah air adalah hal yang harus dicegah. Banyak faktor yang bisa membuat masyarakat, termasuk generasi muda mulai mengabaikan nasionalisme.
Hal kecil yang sering terjadi ketika peringatan Hari Kemerdekaan setiap 17 Agustus. Tidak sedikit warga yang malas merayakan hari besar tersebut, walaupun sekadar memasang bendera dan atribut bernuansa merah putih.
Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya juga tidak boleh dipandang sekadar seremonial. Lagu tersebut sebagai pengingat dan pemacu untuk menggelorakan semangat patriotisme cinta tanah air.
Baca juga: Sudah 53 desa di Kotim miliki website
Seluruh kepala desa, lurah dan camat diminta terus menggelorakan semangat nasionalisme dalam setiap pertemuan untuk mengingatkan rasa cinta bangsa. Seluruh masyarakat harus menyadari bahwa kemerdekaan ini didapat melalui perjuangan sehingga harus terus dipertahankan.
"Menyanyikan lagu Indonesia Raya bukan sekadar seremonial, tetapi untuk selalu mengingatkan masyarakat. Di kantor juga harus rutin membacakan Pancasila. Ini sebagai wujud penghargaan kita kepada para pejuang bangsa," ujar Sanggul.
Dialog kebangsaan dalam rangka sosialisasi pendidikan wawasan kebangsaan digelar untuk terus memupuk semangat kebangsaan. Peserta diharapkan turut peduli bersama pemerintah mencegah rasa kebangsaan berangsur pudar di tengah masyarakat.
Masyarakat perlu terus diingatkan tentang pentingnya nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan. Indonesia dengan berbagai keberagaman yang dimilikinya akan terus menjadi bangsa yang besar dan kuat jika seluruh rakyatnya mempunyai rasa kebangsaan dan nasionalisme yang kuat.
"Berbekal wawasan kebangsaan yang kuat diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dalam kerangka NKRI. Mari selalu kita pupuk semangat membangun Indonesia dari desa," demikian Sanggul.
Baca juga: Baru 1.113 warga Kotim mengaktifkan identitas kependudukan digital
Baca juga: Berikut nominasi lomba desa dan kelurahan di Kotim
Baca juga: DPMD Kotim dorong pemerintah kecamatan perkuat pembinaan desa