Sampit (ANTARA) - Program Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah harus digenjot karena saat ini baru 1.113 orang warga yang mengaktifkan bukti identitas diri tersebut.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan program ini karena identitas kependudukan digital ini penting dan untuk kemudahan kita juga," kata Wakil Bupati Irawati di Sampit, Senin.
Irawati membuka sosialisasi kebijakan pelayanan pendaftaran penduduk dan peluncuran Identitas Kependudukan Digital (IKD). Kegiatan ini dihadiri perwakilan satuan organisasi perangkat daerah, instansi vertikal, camat, lurah dan kepala desa.
Selain sosialisasi, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menyiapkan petugas yang melayani langsung peserta yang ingin mengaktifkan IKD. Layanan ini pun langsung diserbu peserta.
Kepala Disdukcapil Kotawaringin Timur Agus Tripurna Tangkasiang mengatakan, IKD penting untuk kemudahan pemenuhan hak-hak administratif serta pelayanan publik kependudukan. Administrasi kependudukan pada akhirnya akan terintegrasi dengan pelayanan publik di sektor lain.
Selain itu, tahun 2024 akan diselenggarakan pemilu serentak. Kartu tanda penduduk adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap masyarakat yang ingin mendapatkan hak pilihnya pada pesta demokrasi itu nantinya.
Agus menyebutkan, penduduk Kabupaten Kotawaringin Timur saat ini berjumlah 429.703 jiwa. Jumlah penduduk yang telah melakukan perekaman berjumlah 300.110 jiwa atau 97,34 persen, dari wajib KTP-el 308.309 jiwa.
Baca juga: Berikut nominasi lomba desa dan kelurahan di Kotim
Jumlah penduduk yang belum melakukan perekaman berjumlah 8.199 jiwa atau 3,66 persen (agregat penduduk semester I tahun 2023). Penduduk yang sudah membuat kartu identitas anak (KIA) sebanyak 39.348 jiwa atau 30,35 persen.
Untuk Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang sudah aktif baru sekitar 1.113 jiwa atau 0,3 persen dari wajib KTP 77.000 (data konsolidasi bersih semester II tahun 2022).
"Artinya ini merupakan kerja keras kita bersama untuk mencapai target IKD (identitas kependudukan digital) tersebut. Oleh karena itulah tugas kami beserta aparat desa dan kecamatan mempunyai peranan penting terhadap tercapainya tertib administrasi kependudukan di Kotawaringin Timur untuk kesuksesan dan kelancaran pesta demokrasi itu nantinya," ujarnya.
Agus menambahkan, Kementerian Dalam Negeri melalui Direktur Jenderal Kependudukan Pencatatan Sipil menargetkan seluruh kabupaten dan kota tahun ini mampu merealisasikan aktivasi minimal 25 persen dari total wajib KTP.
"Kendala kita, terutama di wilayah-wilayah Selatan dengan Utara itu masalah signal. Selain itu, tidak semua masyarakat memiliki HP android. Saat kami pelayanan itu, warga banyak yang memiliki HP jadul tanpa kamera," timpal Agus.
Agus mengajak seluruh masyarakat untuk segera mengaktifkan IKD dengan datang ke kantor Disdukcapil. Aparatur Sipil Negara diharapkan memberi contoh dalam menyukseskan program ini, apalagi IKD bagi ASN juga memuat kartu pegawai mereka.
"Kami juga akan mengoptimalkan dengan sistem jemput bola, termasuk melalui berbagai kegiatan yang akan digelar. Kami berharap dukungan seluruh masyarakat karena IKD ini penting untuk kita semua," demikian Agus.
Baca juga: DPMD Kotim dorong pemerintah kecamatan perkuat pembinaan desa
Baca juga: Bupati Kotim beri motivasi pegawai RSUD dr Murjani wujudkan pelayanan paripurna
Baca juga: Pasar Ramadhan di Kotim dimanfaatkan untuk pengendalian inflasi
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan program ini karena identitas kependudukan digital ini penting dan untuk kemudahan kita juga," kata Wakil Bupati Irawati di Sampit, Senin.
Irawati membuka sosialisasi kebijakan pelayanan pendaftaran penduduk dan peluncuran Identitas Kependudukan Digital (IKD). Kegiatan ini dihadiri perwakilan satuan organisasi perangkat daerah, instansi vertikal, camat, lurah dan kepala desa.
Selain sosialisasi, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menyiapkan petugas yang melayani langsung peserta yang ingin mengaktifkan IKD. Layanan ini pun langsung diserbu peserta.
Kepala Disdukcapil Kotawaringin Timur Agus Tripurna Tangkasiang mengatakan, IKD penting untuk kemudahan pemenuhan hak-hak administratif serta pelayanan publik kependudukan. Administrasi kependudukan pada akhirnya akan terintegrasi dengan pelayanan publik di sektor lain.
Selain itu, tahun 2024 akan diselenggarakan pemilu serentak. Kartu tanda penduduk adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap masyarakat yang ingin mendapatkan hak pilihnya pada pesta demokrasi itu nantinya.
Agus menyebutkan, penduduk Kabupaten Kotawaringin Timur saat ini berjumlah 429.703 jiwa. Jumlah penduduk yang telah melakukan perekaman berjumlah 300.110 jiwa atau 97,34 persen, dari wajib KTP-el 308.309 jiwa.
Baca juga: Berikut nominasi lomba desa dan kelurahan di Kotim
Jumlah penduduk yang belum melakukan perekaman berjumlah 8.199 jiwa atau 3,66 persen (agregat penduduk semester I tahun 2023). Penduduk yang sudah membuat kartu identitas anak (KIA) sebanyak 39.348 jiwa atau 30,35 persen.
Untuk Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang sudah aktif baru sekitar 1.113 jiwa atau 0,3 persen dari wajib KTP 77.000 (data konsolidasi bersih semester II tahun 2022).
"Artinya ini merupakan kerja keras kita bersama untuk mencapai target IKD (identitas kependudukan digital) tersebut. Oleh karena itulah tugas kami beserta aparat desa dan kecamatan mempunyai peranan penting terhadap tercapainya tertib administrasi kependudukan di Kotawaringin Timur untuk kesuksesan dan kelancaran pesta demokrasi itu nantinya," ujarnya.
Agus menambahkan, Kementerian Dalam Negeri melalui Direktur Jenderal Kependudukan Pencatatan Sipil menargetkan seluruh kabupaten dan kota tahun ini mampu merealisasikan aktivasi minimal 25 persen dari total wajib KTP.
"Kendala kita, terutama di wilayah-wilayah Selatan dengan Utara itu masalah signal. Selain itu, tidak semua masyarakat memiliki HP android. Saat kami pelayanan itu, warga banyak yang memiliki HP jadul tanpa kamera," timpal Agus.
Agus mengajak seluruh masyarakat untuk segera mengaktifkan IKD dengan datang ke kantor Disdukcapil. Aparatur Sipil Negara diharapkan memberi contoh dalam menyukseskan program ini, apalagi IKD bagi ASN juga memuat kartu pegawai mereka.
"Kami juga akan mengoptimalkan dengan sistem jemput bola, termasuk melalui berbagai kegiatan yang akan digelar. Kami berharap dukungan seluruh masyarakat karena IKD ini penting untuk kita semua," demikian Agus.
Baca juga: DPMD Kotim dorong pemerintah kecamatan perkuat pembinaan desa
Baca juga: Bupati Kotim beri motivasi pegawai RSUD dr Murjani wujudkan pelayanan paripurna
Baca juga: Pasar Ramadhan di Kotim dimanfaatkan untuk pengendalian inflasi