Palangka Raya (ANTARA) - Pedagang bunga rampai di Komplek Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Tjilik Riwut Km 12 Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah menjelang Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah berhasil meraup keuntungan dari masyarakat yang berziarah.
Suhartini salah satu pedagang bunga rampai di Komplek TPU Jalan Tjilik Riwut Km 12 Kota Palangka Raya, Selasa mengatakan omzet per harinya dalam menjual bunga rampai meraup keuntungan sebesar Rp300-Rp400 ribu.
"Keuntungan yang kami dapatkan tidak menentu mas, kadang naik kadang juga turun. Tetapi menjelang bulan puasa ini keuntungan yang kami dapatkan lumayan banyak dibandingkan hari-hari biasa," katanya di Palangka Raya.
Dia menjelaskan, bunga yang dijual kepada para peziarah yang hendak nyekar ke makam sanak keluarganya itu per plastik dengan harga Rp2.500 untuk bunga rampai. Sedangkan untuk bunga mawar dan kenanga dijual dengan harga Rp10 rupian per tiga plastik.
"Alhamdulillah setiap hari kembang yang kami jual selalu habis dibeli para peziarah, apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan ini," ucapnya.
Suhartini yang berjualan di temani oleh seorang anaknya perempuan itu menuturkan, bahwa untuk mendapatkan bunga yang dijualnya itu tentunya juga sangat sulit.
Ia harus menuju ke pusat Kota Palangka Raya tepatnya berada di Jalan Tingang ujung kecamatan Jekan Raya, untuk membeli bunga-bunga yang nantinya akan diracik dan di masukan ke dalam plastik.
"Belinya rebutan dengan orang-orang yang menjual bunga rampai, mawar dan kenanga yang juga berjualan di komplek TPU Muslim di Jalan Tjilik Riwut Km 2 Palangka Raya yang membeli di tempat yang sama," ungkapnya.
Baca juga: Jam operasional rumah makan dan THM selama Ramadhan
Dia juga menegaskan, bahwa besok diprediksi akan ada lonjakan para peziarah yang ingin nyekar ke TPU muslim di Jalan Tjilik Riwut Km 12 ini. Karena pada hari Kamis (23/3) umat muslim di Palangka Raya sudah melaksanakan ibadah puasa.
"Makanya sebelum masuk bulan Ramadhan para peziarah menyempatkan diri untuk nyekar ke makam sanak keluarganya dan mereka pasti membeli bunga kepada pedagang bunga di komplek pemakaman ini," bebernya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, semakin sore para peziarah baik di TPU Jalan Tjilik Riwut Km 2 dan Km 12 Palangka Raya terus berdatangan. Bahkan pedagang bunga juga sudah berada sejak pagi hari berjualan, untuk mengais rejeki jelang Ramadhan tiba. Hal tersebut tentunya sudah menjadi tradisi umat muslim di 'Kota Cantik' julukan Palangka Rayan setiap tahunnya.
Baca juga: Kantor Imigrasi tingkatkan pengawasan orang asing di Barito Selatan
Baca juga: Pemkot Palangka Raya meminta RS Advent layani pasien BPJS
Baca juga: ISSI Palangka Raya minta cek administrasi atlet yang tampil di porprov
Suhartini salah satu pedagang bunga rampai di Komplek TPU Jalan Tjilik Riwut Km 12 Kota Palangka Raya, Selasa mengatakan omzet per harinya dalam menjual bunga rampai meraup keuntungan sebesar Rp300-Rp400 ribu.
"Keuntungan yang kami dapatkan tidak menentu mas, kadang naik kadang juga turun. Tetapi menjelang bulan puasa ini keuntungan yang kami dapatkan lumayan banyak dibandingkan hari-hari biasa," katanya di Palangka Raya.
Dia menjelaskan, bunga yang dijual kepada para peziarah yang hendak nyekar ke makam sanak keluarganya itu per plastik dengan harga Rp2.500 untuk bunga rampai. Sedangkan untuk bunga mawar dan kenanga dijual dengan harga Rp10 rupian per tiga plastik.
"Alhamdulillah setiap hari kembang yang kami jual selalu habis dibeli para peziarah, apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan ini," ucapnya.
Suhartini yang berjualan di temani oleh seorang anaknya perempuan itu menuturkan, bahwa untuk mendapatkan bunga yang dijualnya itu tentunya juga sangat sulit.
Ia harus menuju ke pusat Kota Palangka Raya tepatnya berada di Jalan Tingang ujung kecamatan Jekan Raya, untuk membeli bunga-bunga yang nantinya akan diracik dan di masukan ke dalam plastik.
"Belinya rebutan dengan orang-orang yang menjual bunga rampai, mawar dan kenanga yang juga berjualan di komplek TPU Muslim di Jalan Tjilik Riwut Km 2 Palangka Raya yang membeli di tempat yang sama," ungkapnya.
Baca juga: Jam operasional rumah makan dan THM selama Ramadhan
Dia juga menegaskan, bahwa besok diprediksi akan ada lonjakan para peziarah yang ingin nyekar ke TPU muslim di Jalan Tjilik Riwut Km 12 ini. Karena pada hari Kamis (23/3) umat muslim di Palangka Raya sudah melaksanakan ibadah puasa.
"Makanya sebelum masuk bulan Ramadhan para peziarah menyempatkan diri untuk nyekar ke makam sanak keluarganya dan mereka pasti membeli bunga kepada pedagang bunga di komplek pemakaman ini," bebernya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, semakin sore para peziarah baik di TPU Jalan Tjilik Riwut Km 2 dan Km 12 Palangka Raya terus berdatangan. Bahkan pedagang bunga juga sudah berada sejak pagi hari berjualan, untuk mengais rejeki jelang Ramadhan tiba. Hal tersebut tentunya sudah menjadi tradisi umat muslim di 'Kota Cantik' julukan Palangka Rayan setiap tahunnya.
Baca juga: Kantor Imigrasi tingkatkan pengawasan orang asing di Barito Selatan
Baca juga: Pemkot Palangka Raya meminta RS Advent layani pasien BPJS
Baca juga: ISSI Palangka Raya minta cek administrasi atlet yang tampil di porprov