Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Emi Abriyani, meminta warga yang bermukim di bantaran Sungai Kahayan mewaspadai kenaikan debit air.
"Saat ini ada 122 kepala keluarga yang terdampak kenaikan debit air sungai. Meski sudah ada penurunan kami minta warga tetap waspada," kata Emi di Palangka Raya, Rabu.
Kenaikan debit air sungai yang menggenangi wilayah Kelurahan Bukit Tunggal itu berdampak pada 115 rumah yang dihuni 421 jiwa. Meski demikian, warga masih bertahan di rumah masing-masing.
Di wilayah setempat, kenaikan air Sungai Kahayan rata-rata menggenangi jalan lingkungan dan sebagian perumahan. Dia menerangkan, tinggi permukaan air sungai dari kondisi normal sudah naik sekitar 50 cm. Sementara genangan air di jalan akibat kenaikan tinggi air ini maksimal mencapai 40 centimeter.
Akibat kenaikan debit air Sungai Kahayan ini, sejumlah kendaraan roda dua milik warga yang mencoba menerobos jalan berakhir dengan mati mesin. Warga pun harus mendorong kendaraan.
Baca juga: Januari-Maret Polda Kalteng sita 4,3 kilogram sabu dari 251 tersangka
Kenaikan debit air sungai ini terjadi karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Palangka Raya, serta wilayah kabupaten lain yang menjadi hulu Sungai Kahayan.
Saat ini pihaknya pun terus melakukan pemantauan secara berkala di lokasi-lokasi titik pantau, guna mengantisipasi meluasnya dampak luapan air sungai tersebut. Selain itu, BPBD "Kota Cantik" juga akan mengajukan status siaga banjir.
Pihak juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait perkiraan cuaca harian maupun prospek cuaca mingguan.
Warga di bantaran sungai atau kawasan dataran rendah juga diminta tidak meletakkan barang elektronik di lantai. Hal ini, untuk mengantisipasi bahaya jika banjir datang tiba-tiba.
Baca juga: BKKBN Kalteng dan UMPR berkolaborasi menangani stunting
Baca juga: Orang utan berukuran besar masuk ke pemukiman warga di Palangka Raya
Baca juga: Bandara Tjilik Riwut sediakan penerbangan ekstra hadapi arus mudik Lebaran
"Saat ini ada 122 kepala keluarga yang terdampak kenaikan debit air sungai. Meski sudah ada penurunan kami minta warga tetap waspada," kata Emi di Palangka Raya, Rabu.
Kenaikan debit air sungai yang menggenangi wilayah Kelurahan Bukit Tunggal itu berdampak pada 115 rumah yang dihuni 421 jiwa. Meski demikian, warga masih bertahan di rumah masing-masing.
Di wilayah setempat, kenaikan air Sungai Kahayan rata-rata menggenangi jalan lingkungan dan sebagian perumahan. Dia menerangkan, tinggi permukaan air sungai dari kondisi normal sudah naik sekitar 50 cm. Sementara genangan air di jalan akibat kenaikan tinggi air ini maksimal mencapai 40 centimeter.
Akibat kenaikan debit air Sungai Kahayan ini, sejumlah kendaraan roda dua milik warga yang mencoba menerobos jalan berakhir dengan mati mesin. Warga pun harus mendorong kendaraan.
Baca juga: Januari-Maret Polda Kalteng sita 4,3 kilogram sabu dari 251 tersangka
Kenaikan debit air sungai ini terjadi karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Palangka Raya, serta wilayah kabupaten lain yang menjadi hulu Sungai Kahayan.
Saat ini pihaknya pun terus melakukan pemantauan secara berkala di lokasi-lokasi titik pantau, guna mengantisipasi meluasnya dampak luapan air sungai tersebut. Selain itu, BPBD "Kota Cantik" juga akan mengajukan status siaga banjir.
Pihak juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait perkiraan cuaca harian maupun prospek cuaca mingguan.
Warga di bantaran sungai atau kawasan dataran rendah juga diminta tidak meletakkan barang elektronik di lantai. Hal ini, untuk mengantisipasi bahaya jika banjir datang tiba-tiba.
Baca juga: BKKBN Kalteng dan UMPR berkolaborasi menangani stunting
Baca juga: Orang utan berukuran besar masuk ke pemukiman warga di Palangka Raya
Baca juga: Bandara Tjilik Riwut sediakan penerbangan ekstra hadapi arus mudik Lebaran