Pangkalan Bun (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah, melaksanakan program Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) dengan tujuan utama untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
"Program ini bertujuan untuk mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak dini dan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup di sekolah dan daerah," kata Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (P2KLH) Nurliani di Pangkalan Bun, Selasa.
Nurliani mengatakan, program PBLHS ini sudah dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kobar sejak tahun 2016.
"Jadi untuk yang di daerah perkotaan sendiri hampir semua sekolah sudah kita lakukan pembinaan, untuk saat ini konsentrasi kami ke kecamatan yang ada di Kobar," ujar Nurliani.
Nurliani menjelaskan, program PBLHS ini merupakan program pembinaan untuk calon sekolah yang akan mengikuti program Adiwiyata. Program Adiwiyata merupakan salah satu program dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia untuk mendorong dan meningkatkan kesadaran warga sekolah dalam upaya melestarikan lingkungan hidup di sekitarnya.
Baca juga: Polisi amankan 5 kg lebih sabu dikendalikan dari napi Lapas Pangkalan Bun
"Selain melakukan pembinaan PBLHS di berbagai sekolah dari kecamatan yang ada di Kobar, kami juga memberikan pendampingan bagi calon sekolah yang mengikuti Program Adiwiyata, dan program PBLHS ini merupakan program pembinaan bagi sekolah yang akan mengikuti program Adiwiyata tersebut, " jelasnya.
Diterangkannya, Gerakan PBLHS ini mendorong aksi kolektif di sekolah agar seluruh warga sekolah secara sadar dan sukarela, berjejaring dan berkelanjutan menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup yang meliputi aspek kebersihan, fungsi sanitasi, dan drainase, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman dan aspek lainnya.
"Dari program ini beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat mendapatkan penghargaan Adiwiyata, baik itu dari tingkat mandiri sampai nasional," ucapnya.
Nurliani berharap dengan adanya program ini, para pelajar bisa lebih peduli terhadap lingkungan, dan bisa menjadi contoh kepada masyarakat banyak atas kepeduliannya menjaga lingkungan sekitar untuk anak cucu di kemudian hari.
Diketahui, dari 10 sekolah yang ada di Kalimantan tengah, 8 sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata mandiri dan juga nasional berasal dari kobar, 4 mandiri dan 4 nasional, salah satunya SMA Negri 3 Pangkalan Bun yang mendapatkan Penghargaan Adiwiyata Mandiri, dan SDN 2 Sidorejo mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional di tahun 2019.
Baca juga: Program Seharian Satu Inovasi untuk kesejahteraan masyarakat Arsel
Baca juga: Jambore UMKM Kalteng 2023 di Pangkalan Bun diundur jadi 11 Mei
Baca juga: Pemkab Kobar rencanakan program kampung pemuda
"Program ini bertujuan untuk mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak dini dan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup di sekolah dan daerah," kata Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (P2KLH) Nurliani di Pangkalan Bun, Selasa.
Nurliani mengatakan, program PBLHS ini sudah dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kobar sejak tahun 2016.
"Jadi untuk yang di daerah perkotaan sendiri hampir semua sekolah sudah kita lakukan pembinaan, untuk saat ini konsentrasi kami ke kecamatan yang ada di Kobar," ujar Nurliani.
Nurliani menjelaskan, program PBLHS ini merupakan program pembinaan untuk calon sekolah yang akan mengikuti program Adiwiyata. Program Adiwiyata merupakan salah satu program dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia untuk mendorong dan meningkatkan kesadaran warga sekolah dalam upaya melestarikan lingkungan hidup di sekitarnya.
Baca juga: Polisi amankan 5 kg lebih sabu dikendalikan dari napi Lapas Pangkalan Bun
"Selain melakukan pembinaan PBLHS di berbagai sekolah dari kecamatan yang ada di Kobar, kami juga memberikan pendampingan bagi calon sekolah yang mengikuti Program Adiwiyata, dan program PBLHS ini merupakan program pembinaan bagi sekolah yang akan mengikuti program Adiwiyata tersebut, " jelasnya.
Diterangkannya, Gerakan PBLHS ini mendorong aksi kolektif di sekolah agar seluruh warga sekolah secara sadar dan sukarela, berjejaring dan berkelanjutan menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup yang meliputi aspek kebersihan, fungsi sanitasi, dan drainase, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman dan aspek lainnya.
"Dari program ini beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat mendapatkan penghargaan Adiwiyata, baik itu dari tingkat mandiri sampai nasional," ucapnya.
Nurliani berharap dengan adanya program ini, para pelajar bisa lebih peduli terhadap lingkungan, dan bisa menjadi contoh kepada masyarakat banyak atas kepeduliannya menjaga lingkungan sekitar untuk anak cucu di kemudian hari.
Diketahui, dari 10 sekolah yang ada di Kalimantan tengah, 8 sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata mandiri dan juga nasional berasal dari kobar, 4 mandiri dan 4 nasional, salah satunya SMA Negri 3 Pangkalan Bun yang mendapatkan Penghargaan Adiwiyata Mandiri, dan SDN 2 Sidorejo mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional di tahun 2019.
Baca juga: Program Seharian Satu Inovasi untuk kesejahteraan masyarakat Arsel
Baca juga: Jambore UMKM Kalteng 2023 di Pangkalan Bun diundur jadi 11 Mei
Baca juga: Pemkab Kobar rencanakan program kampung pemuda