Pulang Pisau (ANTARA) - Kapolsek Kahayan Kuala Polres Pulang Pisau Kalimantan Tengah Iptu Gendut Prasetyo membenarkan bahwa pihaknya telah mendapat laporan dari warga yang menyampaikan adanya upaya pembobolan terhadap badan jalan menuju Desa Cemantan Kecamatan Kahayan Kuala yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK).

“Selain akses jalan menuju Desa Cemantan, warga nelayan tambak di Desa Sei Pudak Kecamatan Kahayan Kuala menganggap badan jalan itu sebagai pembatas untuk menghindari masuknya air tawar ke tambak-tambak nelayan,” terang Prasetyo di Pulang Pisau, Rabu. 

Dirinya mengungkapkan bahwa laporan tersebut tidak dapat ditindaklanjuti karena tidak kuatnya alat bukti. Minggu (15/5/2023), Polsek setempat bersama unsur TNI juga telah melihat dari dekat lokasi pembobolan atau perusakan terhadap badan jalan yang dimaksud oleh warga tersebut.

“Badan jalan yang dibobol tersebut sudah ditutup dan diperbaiki oleh warga nelayan tambak Desa Sei Pudak. Puluhan orang bergotong royong menutup kembali badan jalan untuk menahan air tawar masuk ke dalam lokasi tambak,” paparnya.

Prasetyo mengaku tidak mengetahui secara pasti motif dan kepentingan apa OTK membobol badan jalan yang masuk dalam kategori perusakan aset milik pemerintah tersebut. Namun yang pasti dirinya meminta kepada warga untuk selalu memantau dan segera melaporkan jika kembali menemukan pelaku pembobolan dan menghindari terjadinya aksi main hakim sendiri.

“Kita terus memantau dan bertindak tegas jika memang ada upaya perusakan badan jalan yang menjadi aset milik pemerintah itu,” ucapnya.

Iwan, salah satu nelayan tambak Desa Sei Pudak Kecamatan Kahayan Kuala mengaku warga yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan kuatir jika pembobolan badan jalan itu kembali terjadi.

Baca juga: PDIP Pulang Pisau daftarkan 25 balon caleg potensial di Pemilu 2024

Menurutnya, badan jalan itu adalah benteng pembatas masuknya air tawar ke dalam areal tambak. Apabila air tawar masuk, dipastikan sangat berpengaruh kepada perkembangan ikan-ikan yang ada di dalamnya dan bisa menurunkan hasil panen nelayan tambak.

Tidak jauh dari areal tambak ini, terang Iwan, ada saluran pembuangan air milik salah satu perusahaan perkebunan yang beroperasi di Kecamatan Kahayan Kuala.     

Haidir, salah satu tokoh dan koordinator nelayan tambak Desa Sei Pudak Kecamatan Kahayan Kuala mengungkapkan hal yang sama. Namun, dirinya tidak mau menyebutkan bahwa motif pembobolan itu akibat konflik sebelumnya yang terjadi antara nelayan tambak dan pihak perusahaan. 

Menurut Haidir, warga tidak mau adanya konflik. Pembobolan badan jalan oleh OTK ini sangat disayangkan karena dampaknya sangat merugikan para nelayan tambak. Satu sisi, sampai saat pihak perusahaan masih berusaha untuk meneruskan saluran buang air tawar menuju ke laut, sementara nelayan tambak sudah mengetahui konsekuensi potensi kerugian hasil ikan apabila saluran buang itu diteruskan melewati areal tambak.

“Kami terus mengawasi jika ada upaya pembobolan badan jalan, karena badan jalan ini menjadi pembatas antara air tawar dan air laut,” ucapnya.

Menurut Haidir, para nelayan tambak sudah gotong royong menutup kembali badan jalan yang sebelumnya sempat dibobol tersebut. Ia juga berharap aparat keamanan tetap berada di belakang para nelayan tambak karena hidupnya sangat bergantung kepada hasil panen ikan seperti bandeng dan kepiting yang menjadi ikon nelayan tambak di Kecamatan Kahayan Kuala. 

Baca juga: Bupati Pulang Pisau dorong pemuda berani berwirausaha

Baca juga: BKSDA terus pantau keberadaan orang utan di Pulang Pisau

Baca juga: Dinas Kesehatan Pulang Pisau sebut masih kekurangan enam tenaga dokter

Pewarta : Adi Waskito
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024