Pangkalan Bun (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Syahruni menyatakan bahwa pihaknya sejak awal tahun 2023, terus memantau dan sudah mulai menangani terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sejumlah titik.
Total kasus atau kejadian kebakaran hutan dan lahan yang sudah ditangani dan terdata sekitar 28 kasus dari Januari hingga bulan ini dengan luas lahan berkisar 110 hektar, kata Syahruni di Pangkalan Bun, kemarin.
"Untuk karhutla yang terjadi selama 5 bulan terakhir ini terjadi di dua wilayah, yaitu di Kecamatan Arut Selatan dan Kecamatan Kumai, dari 110,003 hektare yang terbakar petugas berhasil padamkan seluas 64,503 hektar," beber Syahruni.
Dia menyampaikan, bahwa sebelum mengahadapi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, pihaknya sudah siap dalam menghadapi terjadinya karhutla, baik itu dari petugas maupun sarana dan prasarananya.
"Sebelum terjadi kasus karhutla ini, kesiapan kami baik itu dari petugas dan juga sarana prasarana kita sudah siap," ungkapnya.
Syahruni menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa unit armada untuk menangani terjadinya karhutla di Kabupaten Kobar.
"Kita mempunyai 8 unit truk tangki yang standby di kantor bervolume 4000 liter, dan salah satu nya merupakan unit keluaran baru, yang baru saja di adakan pada tahun 2022, dan ada juga 3 unit yang standby di Kecamatan," jelasnya.
Baca juga: Kobar berada di kategori Nindya menuju Kabupaten Layak Anak
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan juga 2 alat slip on, yang mana alat slip on ini merupakan alat tanpa suplai yaitu langsung bisa digunakan apabila ada sumber air, satu unit truck serbaguna, satu unit dapur umum, dua unit mobil double cabin,satu unit mobil rescue dan 26 motor trail yang nantinya akan di gunakan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC).
Kepala BPDB ini mengungkapkan, bahwa dalam penanganan Karhutla di Kobar ini , selain dari personel BPBD Kobar, pihaknya juga bersinergi dengan sejumlah instansi terkait, TNI Polri, Manggala Agni, barisan relawan kebakaran (Balakar) serta unsur terkait lainnya.
"Semoga dengan sinergi yang baik antar instansi ini , dapat menangani terjadinya karhutla dengan baik," demikian Syahruni.
Baca juga: Pj Bupati Kobar harapkan dukungan masyarakat sukseskan pembangunan
Baca juga: Sebanyak 415 guru ngaji dan tokoh agama dapat insentif dari Pemkab Kobar
Baca juga: Dua pemuda Kobar bersaing di pemilihan pemuda pelopor
Total kasus atau kejadian kebakaran hutan dan lahan yang sudah ditangani dan terdata sekitar 28 kasus dari Januari hingga bulan ini dengan luas lahan berkisar 110 hektar, kata Syahruni di Pangkalan Bun, kemarin.
"Untuk karhutla yang terjadi selama 5 bulan terakhir ini terjadi di dua wilayah, yaitu di Kecamatan Arut Selatan dan Kecamatan Kumai, dari 110,003 hektare yang terbakar petugas berhasil padamkan seluas 64,503 hektar," beber Syahruni.
Dia menyampaikan, bahwa sebelum mengahadapi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, pihaknya sudah siap dalam menghadapi terjadinya karhutla, baik itu dari petugas maupun sarana dan prasarananya.
"Sebelum terjadi kasus karhutla ini, kesiapan kami baik itu dari petugas dan juga sarana prasarana kita sudah siap," ungkapnya.
Syahruni menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa unit armada untuk menangani terjadinya karhutla di Kabupaten Kobar.
"Kita mempunyai 8 unit truk tangki yang standby di kantor bervolume 4000 liter, dan salah satu nya merupakan unit keluaran baru, yang baru saja di adakan pada tahun 2022, dan ada juga 3 unit yang standby di Kecamatan," jelasnya.
Baca juga: Kobar berada di kategori Nindya menuju Kabupaten Layak Anak
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan juga 2 alat slip on, yang mana alat slip on ini merupakan alat tanpa suplai yaitu langsung bisa digunakan apabila ada sumber air, satu unit truck serbaguna, satu unit dapur umum, dua unit mobil double cabin,satu unit mobil rescue dan 26 motor trail yang nantinya akan di gunakan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC).
Kepala BPDB ini mengungkapkan, bahwa dalam penanganan Karhutla di Kobar ini , selain dari personel BPBD Kobar, pihaknya juga bersinergi dengan sejumlah instansi terkait, TNI Polri, Manggala Agni, barisan relawan kebakaran (Balakar) serta unsur terkait lainnya.
"Semoga dengan sinergi yang baik antar instansi ini , dapat menangani terjadinya karhutla dengan baik," demikian Syahruni.
Baca juga: Pj Bupati Kobar harapkan dukungan masyarakat sukseskan pembangunan
Baca juga: Sebanyak 415 guru ngaji dan tokoh agama dapat insentif dari Pemkab Kobar
Baca juga: Dua pemuda Kobar bersaing di pemilihan pemuda pelopor