Palangka Raya (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FK UMPR) dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Dinkes Kalteng) kolaborasi dalam penanggulangan penyakit tuberkulosis di provinsi setempat.
"Langkah awal ini kami laksanakan dengan pelaksanaan audisensi untuk membahas kolaborasi dalam penanggulangan tuberkulosis (TB) melalui implementasi Tridharma Perguruan Tinggi. Meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," kata Dekan FK UMPR Dr dr Andi Armyn Nurdin MSc, Sp KKLP di Palangka Raya, Selasa.
Dia mengatakan, penanggulangan tuberkulosis merupakan keunggulan dari FK UMPR. Apalagi fakultas unggulan di kampus ini juga berkomitmen menjadi pusat studi TB yang berkontribusi nyata dalam mengatasi penyakit ini, khususnya di Kalimantan Tengah.
"Maka melalui program ini kami melibatkan mahasiswa untuk dapat terlibat langsung dalam penanggulangan TB, bukan hanya dari sisi akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” kata Armyn.
Untuk itu audiensi ini membahas poin utama tentang pembentukan desa/kelurahan binaan sebagai pusat studi dan pembelajaran dalam penanggulangan TB. Tujuannya agar setiap mahasiswa mendampingi satu penderita TB di rumah masing-masing untuk mendukung berbagai aspek program TB nasional.
Hal ini termasuk penemuan kasus baru, efektivitas pengobatan, pencegahan resistensi obat, serta penelitian faktor risiko yang menghambat penanggulangan TB.
“Ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk berkolaborasi lebih erat dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait,” katanya dikonfirmasi terkait audiensi tersebut.
Baca juga: Fisipol UMPR optimalkan Ramadhan dengan pelatihan penulisan karya ilmiah
Pada kunjungan itu, Dekan FK UMPR didampingi Wakil Dekan I Dr dr Faradila, Wakil Dekan II Nurul Qamariah MSi dan Sekretaris Prodi Program Sarjana dr Muhammad Chairil Riskyta Akbar dan disambut Kadinkes Provinsi Kalteng, Kabid SDK Damar Pramusinta, Kasi Surveilans dan Imunisasi Yaesar Wawan, Plt Kasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Riskanta Manik serta jajaran dari Dinas Kesehatan.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kalteng Suyuti Syamsul menyambut baik kolaborasi ini. Pihaknya pun mendukung program yang disampaikan tim FK UMPR karena akan memberikan dampak positif dalam penanggulangan TB di Kalimantan Tengah.
Dia menambahkan bahwa Kolaborasi dengan dunia pendidikan akan memperkuat keberhasilan program-program kesehatan di lapangan.
"Keterlibatan FK UMPR dalam penelitian dan pendampingan pasien TB menjadi inovasi penting. Mahasiswa mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga menjadi bagian dari solusi nyata dalam pemberantasan TB,” kata Suyuti.
Langkah awalnya dimulai dengan mengidentifikasi wilayah dengan prevalensi TB tinggi yang akan menjadi desa binaan. Tim juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten/kota serta Puskesmas. Kemudian juga dilakukan penyusunan instrumen penelitian dan monitoring berbasis kohort untuk mengukur efektivitas model intervensi.
Suyuti pun berharap FK UMPR tidak hanya mencetak dokter yang kompeten tetapi juga agen perubahan dalam penanggulangan TB.
“Diharapkan program-program yang dikembangkan dapat terus berkontribusi dalam menekan angka kasus TB, tidak hanya di Kalimantan Tengah tetapi juga secara nasional,” katanya.
Baca juga: Anggota DPRD Kotim selesaikan sidang tugas akhir di UMPR
Baca juga: Disdik Kalteng optimistis UMPR mencetak tenaga medis kompeten
Baca juga: LPM UMPR singkronkan mutu dan persiapan akreditasi pendidikan tinggi
