Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Tengah Agustiar Sabran meminta kepada seluruh pemuda di provinsi setempat untuk ikut andil dalam memerangi peredaran narkoba yang kian marak terjadi.
"Peran pemuda dalam memerangi peredaran narkotika jenis apa saja sangatlah penting, karena kepolisian dan instansi lainnya tidak bisa bergerak sendiri dalam memberantasnya," kata Agustiar saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
Agustiar yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng itu tidak henti-hentinya mengingatkan kepada seluruh instansi terkait, agar terus memperketat peredaran narkoba yang saat ini sangat meresahkan masyarakat.
Bahkan menurutnya, dengan adanya peredaran narkoba itu pula, banyak generasi muda yang terjerumus karena kecanduan, sehingga mereka tidak bisa menggapai cita-cita yang selama ini menjadi impian mereka.
"Mari kita sebagai warga Kalteng bahu-membahu memerangi yang namanya peredaran narkoba, dengan cara memberikan informasi sekecil apapun kepada aparat penegak hukum di daerah setempat. Karena sekecil apapun informasi tentu akan ditindaklanjuti oleh aparat," ungkapnya.
Kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu juga sangat prihatin, sebab berdasarkan informasi yang didapatnya peredaran narkoba di provinsi yang memiliki luas dua kali dari Pulau Jawa itu sudah merambah ke perusahaan tambang dan perkebunan yang ada di daerah setempat.
Baca juga: Pemkab Bartim berhasil turunkan angka stunting 6,8 persen
Tentunya hal ini harus ditanggapi secara serius, agar masyarakat yang berada di perdesaan dan dekat dengan perusahaan pertambangan serta perkebunan tidak menjadi sasaran para bandar atau pengedar narkoba.
"Saya harap pemuda-pemudi dan masyarakat kita jangan pernah takut melapor ke kepolisian apabila melihat ada terjadi transaksi narkoba di permukimannya, karena perbuatan tersebut harus ditindak tegas," jelasnya.
Beberapa waktu lalu, Direktur Reserse Narkoba Polda Kalteng Kombes Pol Nono Wardoyo membenarkan peredaran narkoba sudah merambah ke wilayah pertambangan dan perkebunan kelapa sawit di Kalteng.
Pihaknya juga berkomitmen akan menyasar lokasi tersebut, untuk mencari tahu jaringan narkoba yang selama ini menyuplai barang haram ke sana.
"Tidak hanya menyasar ke wilayah pertambangan dan perkebunan, personel kami juga memperketat perbatasan Kalteng dan provinsi tetangga seperti Kalteng-Kalsel dan Kalbar melalui jalur darat karena masuknya melalui jalur tersebut," demikian Nono.
Baca juga: Buronan penipuan investasi bodong Rp5,9 miliar lebih ditangkap
"Peran pemuda dalam memerangi peredaran narkotika jenis apa saja sangatlah penting, karena kepolisian dan instansi lainnya tidak bisa bergerak sendiri dalam memberantasnya," kata Agustiar saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
Agustiar yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng itu tidak henti-hentinya mengingatkan kepada seluruh instansi terkait, agar terus memperketat peredaran narkoba yang saat ini sangat meresahkan masyarakat.
Bahkan menurutnya, dengan adanya peredaran narkoba itu pula, banyak generasi muda yang terjerumus karena kecanduan, sehingga mereka tidak bisa menggapai cita-cita yang selama ini menjadi impian mereka.
"Mari kita sebagai warga Kalteng bahu-membahu memerangi yang namanya peredaran narkoba, dengan cara memberikan informasi sekecil apapun kepada aparat penegak hukum di daerah setempat. Karena sekecil apapun informasi tentu akan ditindaklanjuti oleh aparat," ungkapnya.
Kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu juga sangat prihatin, sebab berdasarkan informasi yang didapatnya peredaran narkoba di provinsi yang memiliki luas dua kali dari Pulau Jawa itu sudah merambah ke perusahaan tambang dan perkebunan yang ada di daerah setempat.
Baca juga: Pemkab Bartim berhasil turunkan angka stunting 6,8 persen
Tentunya hal ini harus ditanggapi secara serius, agar masyarakat yang berada di perdesaan dan dekat dengan perusahaan pertambangan serta perkebunan tidak menjadi sasaran para bandar atau pengedar narkoba.
"Saya harap pemuda-pemudi dan masyarakat kita jangan pernah takut melapor ke kepolisian apabila melihat ada terjadi transaksi narkoba di permukimannya, karena perbuatan tersebut harus ditindak tegas," jelasnya.
Beberapa waktu lalu, Direktur Reserse Narkoba Polda Kalteng Kombes Pol Nono Wardoyo membenarkan peredaran narkoba sudah merambah ke wilayah pertambangan dan perkebunan kelapa sawit di Kalteng.
Pihaknya juga berkomitmen akan menyasar lokasi tersebut, untuk mencari tahu jaringan narkoba yang selama ini menyuplai barang haram ke sana.
"Tidak hanya menyasar ke wilayah pertambangan dan perkebunan, personel kami juga memperketat perbatasan Kalteng dan provinsi tetangga seperti Kalteng-Kalsel dan Kalbar melalui jalur darat karena masuknya melalui jalur tersebut," demikian Nono.
Baca juga: Buronan penipuan investasi bodong Rp5,9 miliar lebih ditangkap