Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan operasi pasar murah dan pasar penyeimbang yang cakupannya menjangkau masyarakat di tujuh desa sekaligus di Kabupaten Kapuas.
"Meski tingkat inflasi di Kalteng terkendali, namun kegiatan intervensi pasar tetap gencar kami lakukan dengan menyasar berbagai daerah," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah Riza Rahmadi di Kuala Kapuas, Selasa.
Menurutnya upaya stabilisasi harga secara konsisten tetap dilakukan oleh jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, guna mencegah terjadinya lonjakan harga yang akan memberatkan masyarakat.
"Oleh karenanya Gubernur Sugianto Sabran menginstruksikan kami agar secara berkelanjutan melakukan kegiatan-kegiatan intervensi pasar, guna menjaga daya beli maupun akses pangan yang terjangkau bagi masyarakat," jelasnya.
Adapun pelaksanaan operasi pasar murah dan pasar penyeimbang hari ini dipusatkan di Desa Anjir Serapat Baru, Kecamatan Kapuas Timur yang diperuntukan bagi masyarakat tujuh desa, meliputi Desa Anjir Serapat Timur, Anjir Serapat Tengah, Anjir Serapat Barat, Anjir Serapat Baru, Anjir Mambulau Timur, Anjir Mabulau Barat ,serta Anjir Mabulau Tengah.
Berbagai komoditas pangan strategis yang disediakan telah disubsidi pemerintah provinsi, di antaranya minyak goreng dijual dengan harga Rp14 ribu per liter, beras pera (karau) per lima kilogram Rp55 ribu, beras pulen per lima kilogram Rp50 ribu, gula pasir Rp12.500 per kilogram, bawang merah Rp36 ribu per kilogram, bawang putih Rp40 ribu per kilogram, telur ayam ras, serta Rp55 ribu per tray.
Baca juga: Legislator Kalteng minta pemprov bantu tingkatkan prasarana kesehatan di Sukamara
Kuota yang diperuntukan bagi masyarakat dalam operasi pasar ini meliputi, bawang merah 85 kilogram, Bawang putih 40 kilogram, beras pera (karau) 1,5 ton, beras pulen 500 kilogram, gula pasir 500 kilogram, minyak goreng kemasan 500 liter, serta telur ayam ras 60 tray.
"Kegiatan operasi pasar ini akan kami laksanakan secara berkala menyesuaikan kebutuhan di lapangan dan rencananya mulai 13-15 Juli 2023 berlanjut lagi kegiatan serupa di Palangka Raya," ucapnya.
Lebih lanjut dia menjabarkan, tingkat inflasi Kalimantan Tengah yang terkendali, di antaranya dapat dilihat sejak Maret 2023 dengan tingkat inflasi gabungan (year on year) yakni sebesar 5,62 persen, kemudian pada April menjadi 4,85 persen, Mei 4,17 persen, hingga Juni menjadi sebesar 3,55 persen.
"Semoga melalui berbagai program dan kegiatan ini kondisi daya beli masyarakat maupun inflasi daerah dapat terus terjaga stabil," harap Riza Rahmadi.
Baca juga: Gerakan BBI dan BBWI Kalimantan Tengah usung tagline 'Hayu Maja Kan Kalteng'
Baca juga: Pemprov Kalteng optimalkan pengendalian inflasi melalui GNPIP
Baca juga: Meski diguyur hujan, ribuan masyarakat tetap antusias hadiri Kalteng Bersholawat
"Meski tingkat inflasi di Kalteng terkendali, namun kegiatan intervensi pasar tetap gencar kami lakukan dengan menyasar berbagai daerah," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah Riza Rahmadi di Kuala Kapuas, Selasa.
Menurutnya upaya stabilisasi harga secara konsisten tetap dilakukan oleh jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, guna mencegah terjadinya lonjakan harga yang akan memberatkan masyarakat.
"Oleh karenanya Gubernur Sugianto Sabran menginstruksikan kami agar secara berkelanjutan melakukan kegiatan-kegiatan intervensi pasar, guna menjaga daya beli maupun akses pangan yang terjangkau bagi masyarakat," jelasnya.
Adapun pelaksanaan operasi pasar murah dan pasar penyeimbang hari ini dipusatkan di Desa Anjir Serapat Baru, Kecamatan Kapuas Timur yang diperuntukan bagi masyarakat tujuh desa, meliputi Desa Anjir Serapat Timur, Anjir Serapat Tengah, Anjir Serapat Barat, Anjir Serapat Baru, Anjir Mambulau Timur, Anjir Mabulau Barat ,serta Anjir Mabulau Tengah.
Berbagai komoditas pangan strategis yang disediakan telah disubsidi pemerintah provinsi, di antaranya minyak goreng dijual dengan harga Rp14 ribu per liter, beras pera (karau) per lima kilogram Rp55 ribu, beras pulen per lima kilogram Rp50 ribu, gula pasir Rp12.500 per kilogram, bawang merah Rp36 ribu per kilogram, bawang putih Rp40 ribu per kilogram, telur ayam ras, serta Rp55 ribu per tray.
Baca juga: Legislator Kalteng minta pemprov bantu tingkatkan prasarana kesehatan di Sukamara
Kuota yang diperuntukan bagi masyarakat dalam operasi pasar ini meliputi, bawang merah 85 kilogram, Bawang putih 40 kilogram, beras pera (karau) 1,5 ton, beras pulen 500 kilogram, gula pasir 500 kilogram, minyak goreng kemasan 500 liter, serta telur ayam ras 60 tray.
"Kegiatan operasi pasar ini akan kami laksanakan secara berkala menyesuaikan kebutuhan di lapangan dan rencananya mulai 13-15 Juli 2023 berlanjut lagi kegiatan serupa di Palangka Raya," ucapnya.
Lebih lanjut dia menjabarkan, tingkat inflasi Kalimantan Tengah yang terkendali, di antaranya dapat dilihat sejak Maret 2023 dengan tingkat inflasi gabungan (year on year) yakni sebesar 5,62 persen, kemudian pada April menjadi 4,85 persen, Mei 4,17 persen, hingga Juni menjadi sebesar 3,55 persen.
"Semoga melalui berbagai program dan kegiatan ini kondisi daya beli masyarakat maupun inflasi daerah dapat terus terjaga stabil," harap Riza Rahmadi.
Baca juga: Gerakan BBI dan BBWI Kalimantan Tengah usung tagline 'Hayu Maja Kan Kalteng'
Baca juga: Pemprov Kalteng optimalkan pengendalian inflasi melalui GNPIP
Baca juga: Meski diguyur hujan, ribuan masyarakat tetap antusias hadiri Kalteng Bersholawat