Sampit (ANTARA) - Desa Bapeang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dipercaya mewakili Kabupaten Kotawaringin Timur pada lomba Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
"Kenapa dipilih Bapeang, di antaranya karena BUMDes di Bapeang ini sudah berbahan hukum. Selain itu, BUMDes di sini juga sudah menghasilkan PADes (pendapatan asli desa) dan semakin maju," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Raihansyah di Sampit, Senin.
Raihansyah bersama Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi mendampingi tim penilai lomba BUMDes tingkat provinsi yang berkunjung untuk melakukan penilaian di Desa Bapeang.
Raihansyah menjelaskan, saat ini ada sekita 80 BUMDes di Kotawaringin Timur, namun sebagian belum memiliki legalitas atau badan hukum. Pihaknya menggandeng para pendamping desa untuk membantu BUMDes untuk mengurus legalitas badan usaha mereka.
BUMDes Nusantara Jaya Mandiri milik Pemerintah Desa Bapeang dinilai sudah maju. Untuk itulah BUMDes tersebut dipercaya mewakili Kotawaringin Timur untuk bersaing dengan BUMDes dari 12 daerah di Kalimantan Tengah pada lomba BUMDes tersebut.
Sebelum tim penilai dari provinsi datang melakukan penilaian, DPMD sudah melakukan evaluasi bersama berkaitan dengan indikator-indikator yang akan menjadi penilaian. Harapannya agar BUMDes Bapeang mampu menjadi yang terbaik.
Baca juga: Warga Sampit dianjurkan gunakan masker cegah ISPA akibat asap karhutla
Salah satu usaha yang dijalankan BUMDes ini adalah kerja sama dengan pihak ketiga dalam penyediaan gas elpiji bagi masyarakat. BUMDes juga bekerja sama dengan perusahaan untuk pengembangan kebun desa.
"Kami akui pasti masih ada kekurangan. Tetapi kekurangan inilah yang nanti akan kami koordinasikan dengan pihak tim penilai karena mereka juga sekaligus pembinaan terhadap BUMDes yang ada di Provinsi Kalteng," ujarnya.
Raihansyah menambahkan, BUMDes merupakan salah satu pilar untuk kemajuan desa. BUMDes juga diharapkan menjadi penopang pembangunan desa karena tidak dapat dipastikan sampai kapan bantuan dari pemerintah pusat melalui program Dana Desa akan berjalan.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai Lomba BUMDes Provinsi Kalteng, Murtadho Basri mengatakan, BUMDes Bapeang menjadi yang terakhir mereka datangi untuk penilaian.
Penilaian ini baru dilaksanakan karena tim penilai memberi toleransi terhadap Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang belum lama ini masih disibukkan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Kalimantan Tengah.
"Ada enam indikator yang akan menjadi fokus penilaian, salah satunya manfaat BUMDes tersebut bagi masyarakat setempat. Selain melakukan penilaian, kami juga menjalankan tugas dalam rangka pembinaan BUMDes di Kalimantan Tengah agar semakin baik, maju dan mandiri," demikian Murtadho Basri.
Baca juga: Anggota DPRD Kotim diingatkan cegah korupsi
Baca juga: Kemampuan Satlinmas Kotim terus ditingkatkan bantu sukseskan Pemilu 2024
Baca juga: Kualitas udara di Sampit mulai tidak sehat akibat asap karhutla
"Kenapa dipilih Bapeang, di antaranya karena BUMDes di Bapeang ini sudah berbahan hukum. Selain itu, BUMDes di sini juga sudah menghasilkan PADes (pendapatan asli desa) dan semakin maju," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Raihansyah di Sampit, Senin.
Raihansyah bersama Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi mendampingi tim penilai lomba BUMDes tingkat provinsi yang berkunjung untuk melakukan penilaian di Desa Bapeang.
Raihansyah menjelaskan, saat ini ada sekita 80 BUMDes di Kotawaringin Timur, namun sebagian belum memiliki legalitas atau badan hukum. Pihaknya menggandeng para pendamping desa untuk membantu BUMDes untuk mengurus legalitas badan usaha mereka.
BUMDes Nusantara Jaya Mandiri milik Pemerintah Desa Bapeang dinilai sudah maju. Untuk itulah BUMDes tersebut dipercaya mewakili Kotawaringin Timur untuk bersaing dengan BUMDes dari 12 daerah di Kalimantan Tengah pada lomba BUMDes tersebut.
Sebelum tim penilai dari provinsi datang melakukan penilaian, DPMD sudah melakukan evaluasi bersama berkaitan dengan indikator-indikator yang akan menjadi penilaian. Harapannya agar BUMDes Bapeang mampu menjadi yang terbaik.
Baca juga: Warga Sampit dianjurkan gunakan masker cegah ISPA akibat asap karhutla
Salah satu usaha yang dijalankan BUMDes ini adalah kerja sama dengan pihak ketiga dalam penyediaan gas elpiji bagi masyarakat. BUMDes juga bekerja sama dengan perusahaan untuk pengembangan kebun desa.
"Kami akui pasti masih ada kekurangan. Tetapi kekurangan inilah yang nanti akan kami koordinasikan dengan pihak tim penilai karena mereka juga sekaligus pembinaan terhadap BUMDes yang ada di Provinsi Kalteng," ujarnya.
Raihansyah menambahkan, BUMDes merupakan salah satu pilar untuk kemajuan desa. BUMDes juga diharapkan menjadi penopang pembangunan desa karena tidak dapat dipastikan sampai kapan bantuan dari pemerintah pusat melalui program Dana Desa akan berjalan.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai Lomba BUMDes Provinsi Kalteng, Murtadho Basri mengatakan, BUMDes Bapeang menjadi yang terakhir mereka datangi untuk penilaian.
Penilaian ini baru dilaksanakan karena tim penilai memberi toleransi terhadap Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang belum lama ini masih disibukkan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Kalimantan Tengah.
"Ada enam indikator yang akan menjadi fokus penilaian, salah satunya manfaat BUMDes tersebut bagi masyarakat setempat. Selain melakukan penilaian, kami juga menjalankan tugas dalam rangka pembinaan BUMDes di Kalimantan Tengah agar semakin baik, maju dan mandiri," demikian Murtadho Basri.
Baca juga: Anggota DPRD Kotim diingatkan cegah korupsi
Baca juga: Kemampuan Satlinmas Kotim terus ditingkatkan bantu sukseskan Pemilu 2024
Baca juga: Kualitas udara di Sampit mulai tidak sehat akibat asap karhutla