Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah memperluas bantuan penanganan stunting (gangguan pertumbuhan) hingga wilayah Kabupaten Barito Timur (Bartim).
"Bantuan atau dukungan penanganan stunting yang kami berikan tepatnya untuk Desa Tewah Pupuh dan Bamban di Kecamatan Benua Lima," kata Kepala Dishanpang Kalteng, Riza Rahmadi di Palangka Raya, Senin.
Bantuan ini dikatakan sebagai perluasan, mengingat sebelumnya kegiatan serupa telah pihaknya lakukan dan masih terus berjalan hingga saat ini, yakni di Desa Saka Kajang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau.
Kegiatan ini sekaligus menindaklanjuti arahan dari Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, maupun Ketua TP PKK Yulistra Ivo, agar masing-masing perangkat daerah dapat mendukung Posyandu dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Baca juga: Perkuat pengendalian inflasi, pemprov panen perdana Padi Varietas IR-42/PB-42
Adapun, dalam pemberian bantuan atau dukungan ini, pihaknya bekerja sama dengan Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu setempat khususnya dengan memberikan makanan tambahan kepada balita berisiko stunting.
"Untuk di Desa Tewah Pupuh dan Bamban ini, totalnya saat ini ada empat balita berisiko stunting yang kami berikan makanan tambahan, seperti telur ayam, kacang hijau, hingga vitamin," jelasnya.
Saat ini kegiatan telah memasuki bulan kedua untuk dua desa di Barito Timur tersebut dan berdasarkan perkembangan dari pelaporan Posyandu setempat, tampak sudah mulai mengalami kemajuan bagi para balita yang menjadi sasaran.
"Baik dari sisi kesehatan, seperti halnya berat badan dan lainnya sudah menunjukkan peningkatan. Kami harap ini bisa terus membaik dan menunjukkan peningkatan," terangnya.
Sementara itu untuk Desa Saka Kajang, ada sebanyak 12 anak berisiko stunting yang menjadi sasaran dan saat ini dukungan yang pihaknya berikan sudah memasuki bulan keempat.
"Semua menunjukkan peningkatan. Kami rasa bantuan atau dukungan seperti ini cukup efektif, sehingga kami harap bisa berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting untuk Kalimantan Tengah," ucapnya.
Adapun prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah pada 2022 sebesar 26,9 persen. Kondisi tersebut mengalami penurunan sebesar 0,5 persen dari 2021 sebesar 27,4 persen.
Baca juga: Dishanpang tinjau Pasar Besar Palangka Raya, pastikan ketersediaan pangan tercukupi
Baca juga: Gowes Kemerdekaan bangkitkan semangat bangun daerah, kata Wagub Kalteng
Baca juga: Pemprov kembangkan Sebangau menjadi kawasan wisata modern tanpa hilangkan keasrian alam
"Bantuan atau dukungan penanganan stunting yang kami berikan tepatnya untuk Desa Tewah Pupuh dan Bamban di Kecamatan Benua Lima," kata Kepala Dishanpang Kalteng, Riza Rahmadi di Palangka Raya, Senin.
Bantuan ini dikatakan sebagai perluasan, mengingat sebelumnya kegiatan serupa telah pihaknya lakukan dan masih terus berjalan hingga saat ini, yakni di Desa Saka Kajang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau.
Kegiatan ini sekaligus menindaklanjuti arahan dari Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, maupun Ketua TP PKK Yulistra Ivo, agar masing-masing perangkat daerah dapat mendukung Posyandu dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Baca juga: Perkuat pengendalian inflasi, pemprov panen perdana Padi Varietas IR-42/PB-42
Adapun, dalam pemberian bantuan atau dukungan ini, pihaknya bekerja sama dengan Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu setempat khususnya dengan memberikan makanan tambahan kepada balita berisiko stunting.
"Untuk di Desa Tewah Pupuh dan Bamban ini, totalnya saat ini ada empat balita berisiko stunting yang kami berikan makanan tambahan, seperti telur ayam, kacang hijau, hingga vitamin," jelasnya.
Saat ini kegiatan telah memasuki bulan kedua untuk dua desa di Barito Timur tersebut dan berdasarkan perkembangan dari pelaporan Posyandu setempat, tampak sudah mulai mengalami kemajuan bagi para balita yang menjadi sasaran.
"Baik dari sisi kesehatan, seperti halnya berat badan dan lainnya sudah menunjukkan peningkatan. Kami harap ini bisa terus membaik dan menunjukkan peningkatan," terangnya.
Sementara itu untuk Desa Saka Kajang, ada sebanyak 12 anak berisiko stunting yang menjadi sasaran dan saat ini dukungan yang pihaknya berikan sudah memasuki bulan keempat.
"Semua menunjukkan peningkatan. Kami rasa bantuan atau dukungan seperti ini cukup efektif, sehingga kami harap bisa berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting untuk Kalimantan Tengah," ucapnya.
Adapun prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah pada 2022 sebesar 26,9 persen. Kondisi tersebut mengalami penurunan sebesar 0,5 persen dari 2021 sebesar 27,4 persen.
Baca juga: Dishanpang tinjau Pasar Besar Palangka Raya, pastikan ketersediaan pangan tercukupi
Baca juga: Gowes Kemerdekaan bangkitkan semangat bangun daerah, kata Wagub Kalteng
Baca juga: Pemprov kembangkan Sebangau menjadi kawasan wisata modern tanpa hilangkan keasrian alam