Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan, hingga saat ini ketersediaan beras untuk daerah setempat masih dalam kondisi aman dengan harga di pasaran yang cukup stabil.
"Dari data yang terus kami perbaharui, yakni neraca pangan strategis minggu kedua, untuk komoditas beras ketersediaan mencapai 11.183 ton dengan kebutuhan sebanyak 4.744 ton, sehingga masih surplus sebanyak 6.438 ton," kata Kadishanpang Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Jumat.
Dia menjelaskan untuk harga beras baik premium maupun medium dalam posisi stabil, yakni beras premium sekitar Rp16.000 per kilogram baik di Pasar Besar Palangka Raya maupun Pasar PPM Sampit yang keduanya merupakan acuan sampel inflasi.
"Sedangkan beras medium stabil di angka Rp13.000 per kilogram," jelas Riza Rahmadi.
Lebih lanjut dia menyampaikan, kendati ketersediaan dalam kondisi aman dan harga cukup stabil, namun berbagai upaya terus pihaknya lakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan harga.
Salah satunya melalui penyaluran Bantuan Pangan Beras tahap kedua untuk seluruh kabupaten dan kota yang mulai dilakukan bekerja sama dengan Bulog dan Kantor Pos.
Baca juga: OPD Pemprov Kalteng terus giatkan pendampingan posyandu cegah stunting
Bantuan Pangan Beras tahap dua ini disalurkan kepada sebanyak 117.503 Penerima Bantuan Pangan dengan total bantuan beras sekitar 1.175 ton per bulannya.
Setiap penerima bantuan masing-masing mendapat 10 kilogram beras per alokasi penyaluran. Bantuan Pangan Beras tahap II selama tiga bulan alokasi ini meliputi September, Oktober dan November 2023.
"Pemberian Bantuan Pangan tersebut selain membantu dalam upaya stabilisasi harga, juga dapat menangani kerawanan pangan dan kemiskinan, termasuk menahan laju inflasi, khususnya di Kalimantan Tengah," jelasnya.
Kemudian Riza memaparkan, pihaknya juga mendukung Bulog dalam optimalisasi pendistribusian Beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada masyarakat, melalui 145 pedagang mitra yang tersebar di berbagai pasar tradisional.
Optimalisasi distribusi beras SPHP melalui pedagang mitra di berbagai daerah agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara merata.
Jumlah beras SPHP yang disalurkan setiap titiknya bervariasi, mulai dari 200 kilogram hingga 2 ton di setiap minggunya. Adapun harga eceran tertinggi beras SPHP di wilayah setempat adalah Rp9.950 per kilogram.
"Kami juga memiliki berbagai program lainnya untuk menjaga stabilisasi harga maupun ketersediaan beras, baik melalui gelaran pasar murah, pasar penyeimbang maupun operasi pasar," tutupnya.
Baca juga: Pemprov Kalimantan Tengah optimalkan P4GN-PN lingkup pemerintah
Baca juga: Pemprov kawal penyaluran BBM dengan pos pengawasan di Bartim dan Pulpis
Baca juga: Wagub: Optimalisasi pertanian bagian dari pengendalian inflasi di Kalteng
"Dari data yang terus kami perbaharui, yakni neraca pangan strategis minggu kedua, untuk komoditas beras ketersediaan mencapai 11.183 ton dengan kebutuhan sebanyak 4.744 ton, sehingga masih surplus sebanyak 6.438 ton," kata Kadishanpang Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Jumat.
Dia menjelaskan untuk harga beras baik premium maupun medium dalam posisi stabil, yakni beras premium sekitar Rp16.000 per kilogram baik di Pasar Besar Palangka Raya maupun Pasar PPM Sampit yang keduanya merupakan acuan sampel inflasi.
"Sedangkan beras medium stabil di angka Rp13.000 per kilogram," jelas Riza Rahmadi.
Lebih lanjut dia menyampaikan, kendati ketersediaan dalam kondisi aman dan harga cukup stabil, namun berbagai upaya terus pihaknya lakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan harga.
Salah satunya melalui penyaluran Bantuan Pangan Beras tahap kedua untuk seluruh kabupaten dan kota yang mulai dilakukan bekerja sama dengan Bulog dan Kantor Pos.
Baca juga: OPD Pemprov Kalteng terus giatkan pendampingan posyandu cegah stunting
Bantuan Pangan Beras tahap dua ini disalurkan kepada sebanyak 117.503 Penerima Bantuan Pangan dengan total bantuan beras sekitar 1.175 ton per bulannya.
Setiap penerima bantuan masing-masing mendapat 10 kilogram beras per alokasi penyaluran. Bantuan Pangan Beras tahap II selama tiga bulan alokasi ini meliputi September, Oktober dan November 2023.
"Pemberian Bantuan Pangan tersebut selain membantu dalam upaya stabilisasi harga, juga dapat menangani kerawanan pangan dan kemiskinan, termasuk menahan laju inflasi, khususnya di Kalimantan Tengah," jelasnya.
Kemudian Riza memaparkan, pihaknya juga mendukung Bulog dalam optimalisasi pendistribusian Beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada masyarakat, melalui 145 pedagang mitra yang tersebar di berbagai pasar tradisional.
Optimalisasi distribusi beras SPHP melalui pedagang mitra di berbagai daerah agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara merata.
Jumlah beras SPHP yang disalurkan setiap titiknya bervariasi, mulai dari 200 kilogram hingga 2 ton di setiap minggunya. Adapun harga eceran tertinggi beras SPHP di wilayah setempat adalah Rp9.950 per kilogram.
"Kami juga memiliki berbagai program lainnya untuk menjaga stabilisasi harga maupun ketersediaan beras, baik melalui gelaran pasar murah, pasar penyeimbang maupun operasi pasar," tutupnya.
Baca juga: Pemprov Kalimantan Tengah optimalkan P4GN-PN lingkup pemerintah
Baca juga: Pemprov kawal penyaluran BBM dengan pos pengawasan di Bartim dan Pulpis
Baca juga: Wagub: Optimalisasi pertanian bagian dari pengendalian inflasi di Kalteng