Palangka Raya (ANTARA) - Balai Bahasa Kalimantan Tengah menggelar lokakarya dan menghadirkan 20 pegiat bahasa maupun kerukunan dusun dari berbagai wilayah di provinsi setempat, untuk menggali sekaligus membahas berbagai istilah menarik yang ada dalam tujuh bahasa daerah.
Kepala Balai Bahasa Kalteng Muhammad Muis saat membuka lokakarya di Palangka Raya, Senin, mengatakan bahwa digalinya berbagai istilah menarik dari tujuh bahasa daerah di provinsi ini sebagai upaya memperkaya bahasa Indonesia, dan bisa dimasukkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI).
"Adapun ketujuh bahasa daerah di Kalteng yang digali itu yakni, Delang, Dusun, Katingan, Maanyan, Lawangan, Tamuan dan Taboyan," ucapnya.
Dikatakan, sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu merekam setiap perkembangannya dalam kamus. Semakin maju suatu bangsa, semakin besar pula kamus yang dihasilkan.
Muis mengatakan, dalam konteks pemerkaya bahasa Indonesia, salah satu program yang dilakukan oleh Badan Bahasa adalah dengan mengusulkan berbagai istilah dari bahasa daerah. Untuk itulah, Balai Bahasa Kalteng menggelar Lokakarya Bahasa Daerah.
"Kegiata ini juga menggarisbawahi peran aktif masyarakat dalam menjaga dan merawat bahasa-bahasa daerah ini, agar tetap hidup dan berkembang serta masuk ke dalam KBBI," kata dia.
Baca juga: Disdik dan Balai Bahasa Kalteng gelar pelatihan revitalisasi Bahasa Daerah di Kobar
Rangkaian acara Lokakarya Bahasa Daerah Tahun 2023 yang digelar Balai Bahasa Kalteng dari tanggal 18 - 22 September 2023 ini, akan mencakup berbagai kegiatan seperti seminar, diskusi panel, lokakarya, dan presentasi. Dengan begitu, para pegiat bahasa dan kerukunan dusun yang terlibat dalam kegiatan tersebut, dapat memperdalam pemahaman mereka tentang lema-lema dan budaya yang terkait.
"Balai Bahasa Kalteng berharap bahwa melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan bahasa daerah, memperkuat ikatan sosial serta budaya di kalangan komunitas bahasa di provinsi ini," demikian Muis.
Baca juga: Sebanyak 25 guru dan operator se-Palangka Raya ikuti desiminasi UKBI
Baca juga: Kalteng dukung Balai Bahasa revitalisasi bahasa daerah
Baca juga: Balai Bahasa Kalteng terjemahkan 17 buku bacaan bahasa daerah
Kepala Balai Bahasa Kalteng Muhammad Muis saat membuka lokakarya di Palangka Raya, Senin, mengatakan bahwa digalinya berbagai istilah menarik dari tujuh bahasa daerah di provinsi ini sebagai upaya memperkaya bahasa Indonesia, dan bisa dimasukkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI).
"Adapun ketujuh bahasa daerah di Kalteng yang digali itu yakni, Delang, Dusun, Katingan, Maanyan, Lawangan, Tamuan dan Taboyan," ucapnya.
Dikatakan, sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu merekam setiap perkembangannya dalam kamus. Semakin maju suatu bangsa, semakin besar pula kamus yang dihasilkan.
Muis mengatakan, dalam konteks pemerkaya bahasa Indonesia, salah satu program yang dilakukan oleh Badan Bahasa adalah dengan mengusulkan berbagai istilah dari bahasa daerah. Untuk itulah, Balai Bahasa Kalteng menggelar Lokakarya Bahasa Daerah.
"Kegiata ini juga menggarisbawahi peran aktif masyarakat dalam menjaga dan merawat bahasa-bahasa daerah ini, agar tetap hidup dan berkembang serta masuk ke dalam KBBI," kata dia.
Baca juga: Disdik dan Balai Bahasa Kalteng gelar pelatihan revitalisasi Bahasa Daerah di Kobar
Rangkaian acara Lokakarya Bahasa Daerah Tahun 2023 yang digelar Balai Bahasa Kalteng dari tanggal 18 - 22 September 2023 ini, akan mencakup berbagai kegiatan seperti seminar, diskusi panel, lokakarya, dan presentasi. Dengan begitu, para pegiat bahasa dan kerukunan dusun yang terlibat dalam kegiatan tersebut, dapat memperdalam pemahaman mereka tentang lema-lema dan budaya yang terkait.
"Balai Bahasa Kalteng berharap bahwa melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan bahasa daerah, memperkuat ikatan sosial serta budaya di kalangan komunitas bahasa di provinsi ini," demikian Muis.
Baca juga: Sebanyak 25 guru dan operator se-Palangka Raya ikuti desiminasi UKBI
Baca juga: Kalteng dukung Balai Bahasa revitalisasi bahasa daerah
Baca juga: Balai Bahasa Kalteng terjemahkan 17 buku bacaan bahasa daerah