Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah meminta para orang tua peserta didik untuk mengawasi anak dalam bermain gawai atau game online.
Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya, Aprae Vico Ranan, di Palangka Raya, Rabu, mengatakan bahwa para orang tua peserta didik dapat membatasi anaknya ketika bermain gawai agar mereka tidak kecanduan.
"Pengawasan terhadap anak itu sangat penting ketika mereka bermain gawai, bahkan jangan sampai kecanduan gawai. Karena kalau kecanduan tentunya akan berdampak negatif kepada anak itu salah satunya bisa malas untuk sekolah," kata Vico.
Dia menjelaskan, yang saat ini ditakutkan adalah apabila ada peserta didik kita yang kecanduan game online pada gawai hal tersebut bisa membuat malas yang bersangkutan untuk belajar.
Apalagi kalau anak candu main game online, juga bisa merugikan orang tuanya sendiri salah satunya harus membeli kuota agar permainan game itu bisa dilakukan.
"Memang hal positif yang dilakukan oleh anak-anak, tetapi permainannya harus dibatasi jangan sampai berlebihan," ucapnya.
Sekretaris Disdik Palangka Raya berharap, apa yang dikhawatirkan tersebut tidak menimpa kepada peserta didik di daerah setempat. Bahkan dengan memanfaatkan gawai dengan hal positif akan lebih menunjang kegiatan-kegiatan mereka dalam pembelajaran.
Bahkan game online selama ini juga ada yang masuk dalam kategori olahraga E-Sport. Bahkan olahraga E-Sport tersebut juga sudah menasional dan selalu diperlombakan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun lalu.
"Mari kita jaga aktivitas anak-anak kita terutama dalam penggunaan gawai agar mereka menggunakannya ke arah hal yang positif," demikian Vico.
Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya, Aprae Vico Ranan, di Palangka Raya, Rabu, mengatakan bahwa para orang tua peserta didik dapat membatasi anaknya ketika bermain gawai agar mereka tidak kecanduan.
"Pengawasan terhadap anak itu sangat penting ketika mereka bermain gawai, bahkan jangan sampai kecanduan gawai. Karena kalau kecanduan tentunya akan berdampak negatif kepada anak itu salah satunya bisa malas untuk sekolah," kata Vico.
Dia menjelaskan, yang saat ini ditakutkan adalah apabila ada peserta didik kita yang kecanduan game online pada gawai hal tersebut bisa membuat malas yang bersangkutan untuk belajar.
Apalagi kalau anak candu main game online, juga bisa merugikan orang tuanya sendiri salah satunya harus membeli kuota agar permainan game itu bisa dilakukan.
"Memang hal positif yang dilakukan oleh anak-anak, tetapi permainannya harus dibatasi jangan sampai berlebihan," ucapnya.
Sekretaris Disdik Palangka Raya berharap, apa yang dikhawatirkan tersebut tidak menimpa kepada peserta didik di daerah setempat. Bahkan dengan memanfaatkan gawai dengan hal positif akan lebih menunjang kegiatan-kegiatan mereka dalam pembelajaran.
Bahkan game online selama ini juga ada yang masuk dalam kategori olahraga E-Sport. Bahkan olahraga E-Sport tersebut juga sudah menasional dan selalu diperlombakan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun lalu.
"Mari kita jaga aktivitas anak-anak kita terutama dalam penggunaan gawai agar mereka menggunakannya ke arah hal yang positif," demikian Vico.