Sampit (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Perikanan menyiapkan anggaran Rp2 miliar untuk pembangunan pabrik es yang dijadwalkan pada 2024.
“Insha Allah, tahun 2024 pabrik es dibangun, anggarannya disiapkan Rp2 miliar untuk mesin, bangunan, gudang, juga mess karyawan,” ungkap Kepala Dinas Perikanan Kotim Ahmad Sarwo Oboi di Sampit, Rabu.
Ia menjelaskan, pada awalnya pembangunan pabrik es ini direncanakan tahun ini dengan menggandeng pihak ketiga dari segi pendanaan. Namun, hingga menjelang akhir 2023 tidak ada progress yang jelas dari pihak ketiga.
Maka dari itu, Bupati Kotim Halikinnor memutuskan karena pihak ketiga belum siap, maka pembangunan pabrik es akan didanai melalui APBD Kotim dan hal ini pun telah dimasukan dalam penyusunan anggaran 2024 senilai Rp2 miliar.
“Alasan Bupati memerintahan Dinas Perikanan untuk membangun pabrik es, karena ini memang kebutuhan mendesak,” ujar Oboi.
Baca juga: Pemkab Kotim dorong operasional SPAM IKK di lima kecamatan
Baca juga: Pemkab Kotim dorong operasional SPAM IKK di lima kecamatan
Ia menjelaskan, pembangunan pabrik es ini merupakan upaya pemerintah dalam menindaklanjuti aspirasi masyarakat, khususnya para nelayan.
Disebutkan, salah satu permasalahan yang dihadapi para nelayan di Kotim, terutama nelayan tangkap, adalah kekurangan es balok yang fungsinya untuk menjaga kesegaran ikan hasil tangkapan. Ikan yang sudah tidak segar harganya biasanya akan jatuh ketika dijual ke pasar maupun pengepul, selain itu ikan pun akan cepat busuk.
“Itu lah yang dikeluhkan para nelayan kita selama ini, percuma mereka menangkap banyak ikan dari laut kalau untuk mempertahankan kesegaran ikan itu es tidak ada,” ucapnya.
Sedangkan, saat ini hanya ada satu pabrik es di Sampit yang berlokasi di Kelurahan Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau, dan itu pun mereka kewalahan untuk memenuhi permintaan dari nelayan maupun pembudidaya ikan.
Untuk mengatasi hal itu, Pemkab Kotim melalui Dinas Perikanan terus memperjuangkan pembangunan pabrik es. Pabrik es akan dibangun lengkap dengan mesin berkapasitas 5 ton per hari atau sekitar 300 sampai 400 balok per hari, jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan para nelayan hingga pembudidaya ikan.
"Kami berharap pembangunan pabrik es ini dapat mengatasi masalah nelayan dan bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” demikian Oboi.
Baca juga: Korpri dan PGRI di Kotim diminta beradaptasi dengan perkembangan zaman
Baca juga: DPRD Kotim dukung TMMD dioptimalkan membuka keterisolasian
Baca juga: DPRD Kotim prihatin ada kelurahan dalam kota belum miliki drainase
Baca juga: Korpri dan PGRI di Kotim diminta beradaptasi dengan perkembangan zaman
Baca juga: DPRD Kotim dukung TMMD dioptimalkan membuka keterisolasian
Baca juga: DPRD Kotim prihatin ada kelurahan dalam kota belum miliki drainase