Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terus mengajak masyarakat, termasuk kaum lanjut usia atau lansia untuk turut menyukseskan Pemilu Serentak 2024 nanti, salah satunya dengan menggunakan hak pilih sebaik-baiknya.
"Sebagai salah satu golongan masyarakat yang mempunyai hak politik yang sama lansia juga memiliki suara yang dapat mempengaruhi arah politik bangsa apalagi seiring dengan jumlah ledakan lansia beberapa kurun waktu belakangan ini," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kotawaringin Timur, Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Rabu.
Sanggul mengatakan, seluruh lapisan masyarakat perlu ikut andil dalam menyukseskan pemilu. Selain menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif, masyarakat juga diajak menggunakan hak pilih dengan baik.
Kaum lansia menjadi salah satu kelompok yang disasar oleh pemerintah daerah dalam sosialisasi. Para lansia diharapkan aktif mendukung pemilu dan nantinya turut mewujudkan dukungan dengan menggunakan hak pilih sesuai pilihan masing-masing.
Seperti Kamis (23/11) lalu, Badan Kesbangpol Kotawaringin Timur kembali melakukan sosialisasi pendidikan politik. Secara khusus, kegiatan yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Mentawa Baru Ketapang menyasar peserta dari kaum lansia.
Hadir menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Sekretaris Kesbangpol Kotim Berdikari, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim Muhammad Rifqi, Komisioner Bawaslu Kotim serta Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi.
Berdikari mengatakan partisipasi pemilih kategori lansia juga sangat berpengaruh terhadap perolehan suara saat pemilu nantinya. Untuk itu kelompok lansia juga menjadi target sosialisasi pendidikan politik oleh pemerintah.
Baca juga: Bupati Kotim: ASN wajib bersikap netral terhadap Pemilu 2024
Suara dari kaum lansia saat pemilu nantinya juga menentukan dan melahirkan pemimpin yang berkualitas, baik legislator di setiap tingkatan, presiden dan wakil presiden, gubernur dan wakil gubernur, serta bupati dan wakil bupati.
Partisipasi para lansia dalam pemilu di Indonesia merupakan isu yang menarik perhatian dalam konteks demokrasi dan perwakilan politik. Namun seringkali terlupakan, padahal lansia seperti warga negara lainnya yang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pemilu.
Menurutnya, edukasi politik sangat penting untuk memberi pemahaman yang benar kepada para lansia selalu pemilih. Upaya menghormati hak pilih ini juga menjadi aspek penting dalam mewujudkan demokrasi yang inklusif.
Berdikari meminta semua pemilih dapat menjadi pemilih cerdas saat pemilu. Pemilih bisa menelusuri rekam jejak, visi misi dan program kerjanya calon yang mengikuti kontestasi politik. Pemilih yang cerdas tentu perlu meneliti dan mencermati dalam menentukan hak pilih kepada kandidat yang berkompetisi.
"Jadilah pemilih yang berdaulat tanpa ada intervensi politik oleh siapapun dan dalam bentuk apapun jagalah independensi pilihan politik sebagai pemilih untuk benar-benar memilih putra-putri terbaik bangsa yang layak duduk di parlemen dan memimpin negeri ini," demikian Berdikari.
Sementara itu, berdasarkan data KPU Kotawaringin Timur, daftar pemilih tetap atau DPT Pemilu tahun 2024 tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 303.608 pemilih, terdiri dari 155.832 laki-laki dan 147.776 perempuan.
Baca juga: KPU Kotim ingatkan peserta pemilu patuhi aturan selama masa kampanye
Pemilih tersebut akan menggunakan hak pilihnya pada 1.169 tempat pemilihan suara (TPS) di 185 desa/kelurahan pada 17 kecamatan.
Pemilih di Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan klasifikasi generasi dalam DPT yaitu terdiri Gen Z yakni berusia kurang dari 27 tahun sebanyak 73.574 pemilih atau 24,23 persen.
Pemilih kelompok Gen Y atau milenial yakni berusia 27 sampai 42 tahun sebanyak 111.813 pemilik atau 36,83 persen.
Pemilih kelompok Gen X yakni usia 43 sampai 58 tahun sebanyak 86.162 pemilih atau 28,38 persen. Kelompok Baby Boomers yakni berusia 59 sampai 77 tahun sebanyak 29.525 pemilih atau 9,72 persen.
Klasifikasi terakhir yaitu Pre Baby Boomers yakni berusia lebih dari 77 tahun sebanyak 2.534 pemilih atau 0,83 persen.
Partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 ditarget 77,5 persen namun partisipasi masyarakat 74,40 persen. Partisipasi pemilih saat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2020 ditarget 77,5 persen, namun realisasinya 65,27 persen.
Sementara itu saat Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur pada 2020, partisipasi pemilih ditargetkan 77,5 persen, namun realisasi partisipasi masyarakat 65,22 persen.
Baca juga: Pemkab Kotawaringin Timur bersiap bangun pabrik es
Baca juga: Pemkab Kotim dorong operasional SPAM IKK di lima kecamatan
Baca juga: Korpri dan PGRI di Kotim diminta beradaptasi dengan perkembangan zaman
"Sebagai salah satu golongan masyarakat yang mempunyai hak politik yang sama lansia juga memiliki suara yang dapat mempengaruhi arah politik bangsa apalagi seiring dengan jumlah ledakan lansia beberapa kurun waktu belakangan ini," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kotawaringin Timur, Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Rabu.
Sanggul mengatakan, seluruh lapisan masyarakat perlu ikut andil dalam menyukseskan pemilu. Selain menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif, masyarakat juga diajak menggunakan hak pilih dengan baik.
Kaum lansia menjadi salah satu kelompok yang disasar oleh pemerintah daerah dalam sosialisasi. Para lansia diharapkan aktif mendukung pemilu dan nantinya turut mewujudkan dukungan dengan menggunakan hak pilih sesuai pilihan masing-masing.
Seperti Kamis (23/11) lalu, Badan Kesbangpol Kotawaringin Timur kembali melakukan sosialisasi pendidikan politik. Secara khusus, kegiatan yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Mentawa Baru Ketapang menyasar peserta dari kaum lansia.
Hadir menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Sekretaris Kesbangpol Kotim Berdikari, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim Muhammad Rifqi, Komisioner Bawaslu Kotim serta Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi.
Berdikari mengatakan partisipasi pemilih kategori lansia juga sangat berpengaruh terhadap perolehan suara saat pemilu nantinya. Untuk itu kelompok lansia juga menjadi target sosialisasi pendidikan politik oleh pemerintah.
Baca juga: Bupati Kotim: ASN wajib bersikap netral terhadap Pemilu 2024
Suara dari kaum lansia saat pemilu nantinya juga menentukan dan melahirkan pemimpin yang berkualitas, baik legislator di setiap tingkatan, presiden dan wakil presiden, gubernur dan wakil gubernur, serta bupati dan wakil bupati.
Partisipasi para lansia dalam pemilu di Indonesia merupakan isu yang menarik perhatian dalam konteks demokrasi dan perwakilan politik. Namun seringkali terlupakan, padahal lansia seperti warga negara lainnya yang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pemilu.
Menurutnya, edukasi politik sangat penting untuk memberi pemahaman yang benar kepada para lansia selalu pemilih. Upaya menghormati hak pilih ini juga menjadi aspek penting dalam mewujudkan demokrasi yang inklusif.
Berdikari meminta semua pemilih dapat menjadi pemilih cerdas saat pemilu. Pemilih bisa menelusuri rekam jejak, visi misi dan program kerjanya calon yang mengikuti kontestasi politik. Pemilih yang cerdas tentu perlu meneliti dan mencermati dalam menentukan hak pilih kepada kandidat yang berkompetisi.
"Jadilah pemilih yang berdaulat tanpa ada intervensi politik oleh siapapun dan dalam bentuk apapun jagalah independensi pilihan politik sebagai pemilih untuk benar-benar memilih putra-putri terbaik bangsa yang layak duduk di parlemen dan memimpin negeri ini," demikian Berdikari.
Sementara itu, berdasarkan data KPU Kotawaringin Timur, daftar pemilih tetap atau DPT Pemilu tahun 2024 tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 303.608 pemilih, terdiri dari 155.832 laki-laki dan 147.776 perempuan.
Baca juga: KPU Kotim ingatkan peserta pemilu patuhi aturan selama masa kampanye
Pemilih tersebut akan menggunakan hak pilihnya pada 1.169 tempat pemilihan suara (TPS) di 185 desa/kelurahan pada 17 kecamatan.
Pemilih di Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan klasifikasi generasi dalam DPT yaitu terdiri Gen Z yakni berusia kurang dari 27 tahun sebanyak 73.574 pemilih atau 24,23 persen.
Pemilih kelompok Gen Y atau milenial yakni berusia 27 sampai 42 tahun sebanyak 111.813 pemilik atau 36,83 persen.
Pemilih kelompok Gen X yakni usia 43 sampai 58 tahun sebanyak 86.162 pemilih atau 28,38 persen. Kelompok Baby Boomers yakni berusia 59 sampai 77 tahun sebanyak 29.525 pemilih atau 9,72 persen.
Klasifikasi terakhir yaitu Pre Baby Boomers yakni berusia lebih dari 77 tahun sebanyak 2.534 pemilih atau 0,83 persen.
Partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 ditarget 77,5 persen namun partisipasi masyarakat 74,40 persen. Partisipasi pemilih saat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2020 ditarget 77,5 persen, namun realisasinya 65,27 persen.
Sementara itu saat Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur pada 2020, partisipasi pemilih ditargetkan 77,5 persen, namun realisasi partisipasi masyarakat 65,22 persen.
Baca juga: Pemkab Kotawaringin Timur bersiap bangun pabrik es
Baca juga: Pemkab Kotim dorong operasional SPAM IKK di lima kecamatan
Baca juga: Korpri dan PGRI di Kotim diminta beradaptasi dengan perkembangan zaman