Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Mariani mendukung pembentukan relawan pemadam kebakaran (redkar) pada setiap kecamatan, agar lebih cepat saat menangani kebakaran tanpa harus menunggu tim dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat). 

“Saya mengapresiasi pembentukan redkar di Kecamatan Kota Besi baru-baru ini. Alhamdulillah, sebenarnya saya ingin hal seperti dari lama, karena memang perlu ada redkar di setiap kecamatan,” kata Mariani di Sampit, Minggu. 

Anggota Fraksi Golkar DPRD Kotim ini menyampaikan, kejadian kebakaran di kecamatan luar Kota Sampit seringkali terlambat ditangani sehingga menyebabkan dampak yang cukup besar. Contohnya, kebakaran di Kecamatan Kota Besi belum lama ini yang menelan korban jiwa. Selain itu kebakaran di Pasar Simpang Sebabi Kecamatan Telawang yang menghanguskan puluhan lapak pedagang. 

Dengan adanya redkar diharapkan hal-hal seperti itu tidak lagi terjadi atau paling tidak bisa meminimalkan dampak dari kebakaran. 

“Jadi kalau ada kebakaran redkar bisa membantu memadamkan. Jangan hanya mengharap Disdamkarmat saja karena mungkin tidak tertangani, apalagi kalau lokasinya jauh dari kota,” ujarnya. 

Baca juga: Pemkab Kotim akan naikkan pajak hiburan jadi 40 persen

Mariani menyadari keberadaan redkar juga perlu didukung dengan sarana prasarana dan peralatan. Maka dari itu, setelah dibentuk pihaknya bersama pemerintah daerah akan membantu melengkapi peralatan bagi para relawan. 

Sehubungan dengan kebutuhan peralatan itu, pihaknya mempersilakan redkar untuk mendata dan mengajukan permintaan kepada melalui kecamatan masing-masing yang nantinya disampaikan kepada DPRD maupun pemerintah daerah setempat. 

Selain, peralatan pemadam kebakaran ia ingin agar setiap relawan memiliki Handy Talkie (HT) sebagai alat komunikasi, karena jika hanya mengandalkan telepon seluler bisa saja terhalang oleh tidak adanya sinyal. Kalau sudah begitu maka kemungkinan kebakaran akan terlambat ditangani. 

“Tapi yang perlu diingat kebakaran ini bukan hanya tanggung jawab relawan atau Disdamkarmat saja. Untuk itu, saya mengimbau masyarakat, khususnya di kawasan yang dominan lahan gambut, agar bersama-sama mengatasi apabila terjadi kebakaran. Hal seperti ini harus disosialisasikan kepada masyarakat,” ucapnya. 

Tak lupa,  Mariani juga berpesan kepada Disdamkarmar Kotim agar pembentukan relawan pemadam kebakaran ini tidak hanya berhenti pada tahap pembentukan saja, tapi harus berkelanjutan dengan memberikan pembinaan dan pelatihan untuk mengasah kemampuan dan keterampilan mereka. 

Terlebih, yang dihadapi para redkar ini adalah kebakaran yang bisa saja menyebabkan jatuhnya korban, sehingga perlu pembekalan agar para redkar bisa maksimal dan tetap mengutamakan keselamatan ketika melakukan pemadaman. 

Baca juga: Pemkab Kotim siapkan Rp1,3 miliar untuk listrik sentra perikanan

Baca juga: Kios BBM di Sampit terbakar sebabkan satu korban luka

Baca juga: Apindo Kotim berharap aparat tingkatkan pemberantasan penjarahan sawit


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024