Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya, Kalimantan Tengah membuka pasar penyeimbang di dua tempat yang ada di daerah setempat untuk mencegah terjadinya inflasi jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Samsul Rizal, Selasa, mengatakan dua pasar penyeimbang tersebut di buka di Pasar Datah Manuah dengan harga sesuai dijual oleh distributor kepada pedagang.
"Untuk di Pasar Kahayan itu pemkot bekerja sama menjual beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh Bulog," kata Samsul Rizal.
Dia menuturkan, untuk dua pasar penyeimbang yang berada di Pasar Datah Manuah bukanya setiap hari Rabu dan Sabtu. Karena sebelumnya sempat buka hanya hari Sabtu dan Minggu namun jarang ada pengunjung sehingga harinya harus diubah.
Hal tersebut diketahui usai DPKUKMP Palangka Raya melakukan rapat evaluasi dan menemukan hal tersebut, sehingga hari buka di pasar penyeimbang di ganti menjadi Rabu dan Sabtu.
"Harga bahan pokok yang dijual di pasar penyeimbang itu tidak lain beras, minyak goreng, ikan, telur dan lain sebagainya semua harga distributor. Karena pasar tersebut diadakan bertujuan selain menekan inflasi juga membantu masyarakat jelang Nataru," ucapnya.
Baca juga: Persipal kubur impian Kalteng Putra lolos ke 12 besar Liga 2
Samsul Rizal juga menambahkan, kegiatan tersebut bisa terlaksana tentunya berkat kerjasama dan kolaborasi sejumlah instansi dan distributor yang berada di Palangka Raya.
Salah satu instansi yang ikut berperan yakni Bank Rakyat Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Tengah, pedagang dan distributor bahan pangan yang berusaha di daerah setempat.
"Semoga saja kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan terus menerus dengan tujuan membantu masyarakat. Karena yang berperan dalam kegiatan ini tidak hanya pemerintah melainkan beberapa stake holder dan distributor bahan pangan di daerah kita ikut berpartisipasi," demikian Samsul.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga bahan pokok di Palangka Raya jelang Nataru sampai saat ini masih aman dan tidak ada harga yang naik signifikan.
Bahkan pihak instansi terkait di Palangka Raya akan terus melakukan pemantauan di pasar-pasar yang ada di daerah itu, dengan tujuan memonitor apabila ada terjadi kenaikan cukup signifikan, maka mereka akan melakukan upaya antisipasi dengan cepat.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya fokus tangani kemiskinan ekstrem
Baca juga: Dinas Perikanan ajak warga gemar makan ikan untuk cegah stunting
Baca juga: Penjabat Wali Kota: Koperasi harus beradaptasi hadapi tantangan ekonomi
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Samsul Rizal, Selasa, mengatakan dua pasar penyeimbang tersebut di buka di Pasar Datah Manuah dengan harga sesuai dijual oleh distributor kepada pedagang.
"Untuk di Pasar Kahayan itu pemkot bekerja sama menjual beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh Bulog," kata Samsul Rizal.
Dia menuturkan, untuk dua pasar penyeimbang yang berada di Pasar Datah Manuah bukanya setiap hari Rabu dan Sabtu. Karena sebelumnya sempat buka hanya hari Sabtu dan Minggu namun jarang ada pengunjung sehingga harinya harus diubah.
Hal tersebut diketahui usai DPKUKMP Palangka Raya melakukan rapat evaluasi dan menemukan hal tersebut, sehingga hari buka di pasar penyeimbang di ganti menjadi Rabu dan Sabtu.
"Harga bahan pokok yang dijual di pasar penyeimbang itu tidak lain beras, minyak goreng, ikan, telur dan lain sebagainya semua harga distributor. Karena pasar tersebut diadakan bertujuan selain menekan inflasi juga membantu masyarakat jelang Nataru," ucapnya.
Baca juga: Persipal kubur impian Kalteng Putra lolos ke 12 besar Liga 2
Samsul Rizal juga menambahkan, kegiatan tersebut bisa terlaksana tentunya berkat kerjasama dan kolaborasi sejumlah instansi dan distributor yang berada di Palangka Raya.
Salah satu instansi yang ikut berperan yakni Bank Rakyat Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Tengah, pedagang dan distributor bahan pangan yang berusaha di daerah setempat.
"Semoga saja kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan terus menerus dengan tujuan membantu masyarakat. Karena yang berperan dalam kegiatan ini tidak hanya pemerintah melainkan beberapa stake holder dan distributor bahan pangan di daerah kita ikut berpartisipasi," demikian Samsul.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga bahan pokok di Palangka Raya jelang Nataru sampai saat ini masih aman dan tidak ada harga yang naik signifikan.
Bahkan pihak instansi terkait di Palangka Raya akan terus melakukan pemantauan di pasar-pasar yang ada di daerah itu, dengan tujuan memonitor apabila ada terjadi kenaikan cukup signifikan, maka mereka akan melakukan upaya antisipasi dengan cepat.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya fokus tangani kemiskinan ekstrem
Baca juga: Dinas Perikanan ajak warga gemar makan ikan untuk cegah stunting
Baca juga: Penjabat Wali Kota: Koperasi harus beradaptasi hadapi tantangan ekonomi