Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) Jayani mengatakan, sebanyak 500 guru di kota setempat mengikuti program sekolah vokasi pendampingan anak berkebutuhan khusus (ABK).
"Para peserta merupakan guru dari seluruh sekolah di Kota Palangka Raya, tingkat PAUD, TK, SD hingga SMP di bawah pengawasan Disdik kota," kata Jayani di Palangka Raya.
Dia menerangkan, para guru peserta sekolah vokasi ini akan mengikuti pembelajaran selama empat bulan. Dilaksanakan Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR).
"Dalam hal ini kami berperan sebagai fasilitator. Sementara penanggungjawab dan pelaksana sekolah vokasi adalah Universitas Muhammadiyah Palangka Raya," katanya.
Jayani mengatakan, program sekolah vokasi ini dilaksanakan guna mendukung program pemerintah dalam penerapan sekolah inklusi pada semua jenjang sekolah.
"Yang mana pada program ini, setiap sekolah harus menerima ABK sebagai siswa pada sekolah itu. Maka, untuk meningkatkan kemampuan SDM di seluruh sekolah, program ini kami laksanakan," katanya.
Program sekolah vokasi pendampingan anak berkebutuhan khusus ini dimulai dengan pelaksanaan kuliah perdana di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Baca juga: BKSDA-BOS lepasliarkan delapan orang utan hasil rehabilitasi
Rektor UMPR Dr Muhammad Yusuf menerangkan, program sekolah vokasi tersebut akan dilaksanakan selama empat bulan secara daring dan luring. Dilaksanakan tanpa mengganggu aktivitas para guru di sekolah masing-masing.
"Pada sekolah vokasi ini, para pemateri terdiri dari akademisi, praktisi dan juga para ahli sehingga nantinya keilmuan para guru peserta akan semakin lengkap. Baik secara teoritis ataupun praktik," katanya.
Nantinya saat lulus atau menyelesaikan sekolah vokasi, para peserta juga akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti telah mendapatkan tambahan keilmuan tentang pendampingan anak berkebutuhan khusus.
Pada program ini, pihak UMPR juga memberikan prioritas dan layanan kepada para guru peserta.
"Saat ini kami juga telah membuka prodi S2 Pendidikan Dasar dan Magister Administrasi Publik. Maka bagi para guru yang ingin melanjutkan ke S2, sekolah vokasi ini akan kita transfer menjadi mata kuliah satu semester," katanya.
Artinya, lanjut dia, para guru tinggal menambah kuliah selama tiga semester untuk menyelesaikan jenjang pendidikan magister.
Baca juga: Mantan Bupati Kapuas beserta istri di vonis 5 dan 4 tahun penjara
Baca juga: Warga Palangka Raya mengaku terbantu kemudahan program JKN
Baca juga: Legislator asal Kalteng: Waspadai bencana alam akibat cuaca ekstrem
"Para peserta merupakan guru dari seluruh sekolah di Kota Palangka Raya, tingkat PAUD, TK, SD hingga SMP di bawah pengawasan Disdik kota," kata Jayani di Palangka Raya.
Dia menerangkan, para guru peserta sekolah vokasi ini akan mengikuti pembelajaran selama empat bulan. Dilaksanakan Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR).
"Dalam hal ini kami berperan sebagai fasilitator. Sementara penanggungjawab dan pelaksana sekolah vokasi adalah Universitas Muhammadiyah Palangka Raya," katanya.
Jayani mengatakan, program sekolah vokasi ini dilaksanakan guna mendukung program pemerintah dalam penerapan sekolah inklusi pada semua jenjang sekolah.
"Yang mana pada program ini, setiap sekolah harus menerima ABK sebagai siswa pada sekolah itu. Maka, untuk meningkatkan kemampuan SDM di seluruh sekolah, program ini kami laksanakan," katanya.
Program sekolah vokasi pendampingan anak berkebutuhan khusus ini dimulai dengan pelaksanaan kuliah perdana di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Baca juga: BKSDA-BOS lepasliarkan delapan orang utan hasil rehabilitasi
Rektor UMPR Dr Muhammad Yusuf menerangkan, program sekolah vokasi tersebut akan dilaksanakan selama empat bulan secara daring dan luring. Dilaksanakan tanpa mengganggu aktivitas para guru di sekolah masing-masing.
"Pada sekolah vokasi ini, para pemateri terdiri dari akademisi, praktisi dan juga para ahli sehingga nantinya keilmuan para guru peserta akan semakin lengkap. Baik secara teoritis ataupun praktik," katanya.
Nantinya saat lulus atau menyelesaikan sekolah vokasi, para peserta juga akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti telah mendapatkan tambahan keilmuan tentang pendampingan anak berkebutuhan khusus.
Pada program ini, pihak UMPR juga memberikan prioritas dan layanan kepada para guru peserta.
"Saat ini kami juga telah membuka prodi S2 Pendidikan Dasar dan Magister Administrasi Publik. Maka bagi para guru yang ingin melanjutkan ke S2, sekolah vokasi ini akan kita transfer menjadi mata kuliah satu semester," katanya.
Artinya, lanjut dia, para guru tinggal menambah kuliah selama tiga semester untuk menyelesaikan jenjang pendidikan magister.
Baca juga: Mantan Bupati Kapuas beserta istri di vonis 5 dan 4 tahun penjara
Baca juga: Warga Palangka Raya mengaku terbantu kemudahan program JKN
Baca juga: Legislator asal Kalteng: Waspadai bencana alam akibat cuaca ekstrem