Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengantisipasi lonjakan pengunjung Pantai Ujung Pandaran saat libur pergantian tahun atau tahun baru 2024.
"Ada lima penginapan besar di Ujung Pandaran. Kalau setiap lokasi sekitar 1.000 orang saja, berarti minimal akan ada sedikitnya sekitar 5.000 pengunjung. Itu belum termasuk di lokasi-lokasi lain di sepanjang pantai ini," kata Camat Teluk Sampit, Dedi Purwanto di Sampit, Kamis.
Pantai Ujung Pandaran merupakan objek wisata andalan di Kabupaten Kotawaringin Timur. Pantai berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat Kota Sampit ini menawarkan keindahan suasana pantai, ditambah berbagai wahana yang disediakan pelaku usaha pariwisata setempat.
Saat malam pergantian tahun, pantai ini biasanya ramai pengunjung yang ingin menikmati libur malam pergantian tahun. Ada yang menginap, ada pula yang hanya sekadar menikmati suasana pagi hingga senja di pantai itu.
Selain keindahan pantainya, di Pantai Ujung Pandaran juga terdapat objek wisata religi yaitu kubah atau makam ulama bernama Syekh Abu Hamid. Syekh Abu Hamid menurut nasabnya yaitu Syekh Abu Hamid bin Mufti Muhammad As'ad bin Syarifah binti Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Syekh Abu Hamid adalah buyut dari ulama terkenal di Kalimantan Selatan yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan Datu Kalampayan, yang terkenal dengan kitab karangannya berjudul Sabilal Muhtadin yang hingga kini banyak digunakan di sejumlah negara.
Baca juga: Pemkab Kotim targetkan pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 4,24 persen
Berdasarkan pengalaman saat libur pergantian tahun-tahun sebelumnya, kata Dedi, saat malam tahun baru, biasanya warga banyak yang memilih menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarga. Wisatawan cukup banyak pada 1 Januari karena merupakan hari libur.
Selain itu, cuaca curah hujan yang meningkat saat ini diperkirakan akan turut berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan. Meski pengunjung yang akan datang tidak sebanyak saat musim libur Lebaran, namun lonjakan wisatawan ini tetap perlu diantisipasi.
"Makanya kami berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, BPBD dan instansi terkait lainnya sebagai langkah bersama untuk antisipasi. Pengelola penginapan atau sarana wisata juga kami imbau untuk meningkatkan kesiapan," kata Dedi.
Saat ini kondisi Pantai Ujung Pandaran cukup tenang atau tidak terjadi gelombang tinggi. Meski begitu, wisatawan diimbau tetap berhati-hati saat berada di pantai, khususnya ketika berenang.
Dedi juga mengimbau wisatawan dan pengelola sarana pariwisata di Pantai Ujung Pandaran menjaga kebersihan pantai tersebut. Jangan membuang sampah sembarangan agar tidak mengotori objek wisata andalan yang telah membawa dampak ekonomi bagi masyarakat tersebut.
Baca juga: Bawaslu Kotim buka lowongan 1.169 pengawas TPS
Baca juga: Harga ikan di Sampit merangkak naik dampak pasokan berkurang
Baca juga: FKPD Kotim bersatu antisipasi bencana hidrometeorologi
"Ada lima penginapan besar di Ujung Pandaran. Kalau setiap lokasi sekitar 1.000 orang saja, berarti minimal akan ada sedikitnya sekitar 5.000 pengunjung. Itu belum termasuk di lokasi-lokasi lain di sepanjang pantai ini," kata Camat Teluk Sampit, Dedi Purwanto di Sampit, Kamis.
Pantai Ujung Pandaran merupakan objek wisata andalan di Kabupaten Kotawaringin Timur. Pantai berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat Kota Sampit ini menawarkan keindahan suasana pantai, ditambah berbagai wahana yang disediakan pelaku usaha pariwisata setempat.
Saat malam pergantian tahun, pantai ini biasanya ramai pengunjung yang ingin menikmati libur malam pergantian tahun. Ada yang menginap, ada pula yang hanya sekadar menikmati suasana pagi hingga senja di pantai itu.
Selain keindahan pantainya, di Pantai Ujung Pandaran juga terdapat objek wisata religi yaitu kubah atau makam ulama bernama Syekh Abu Hamid. Syekh Abu Hamid menurut nasabnya yaitu Syekh Abu Hamid bin Mufti Muhammad As'ad bin Syarifah binti Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Syekh Abu Hamid adalah buyut dari ulama terkenal di Kalimantan Selatan yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan Datu Kalampayan, yang terkenal dengan kitab karangannya berjudul Sabilal Muhtadin yang hingga kini banyak digunakan di sejumlah negara.
Baca juga: Pemkab Kotim targetkan pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 4,24 persen
Berdasarkan pengalaman saat libur pergantian tahun-tahun sebelumnya, kata Dedi, saat malam tahun baru, biasanya warga banyak yang memilih menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarga. Wisatawan cukup banyak pada 1 Januari karena merupakan hari libur.
Selain itu, cuaca curah hujan yang meningkat saat ini diperkirakan akan turut berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan. Meski pengunjung yang akan datang tidak sebanyak saat musim libur Lebaran, namun lonjakan wisatawan ini tetap perlu diantisipasi.
"Makanya kami berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, BPBD dan instansi terkait lainnya sebagai langkah bersama untuk antisipasi. Pengelola penginapan atau sarana wisata juga kami imbau untuk meningkatkan kesiapan," kata Dedi.
Saat ini kondisi Pantai Ujung Pandaran cukup tenang atau tidak terjadi gelombang tinggi. Meski begitu, wisatawan diimbau tetap berhati-hati saat berada di pantai, khususnya ketika berenang.
Dedi juga mengimbau wisatawan dan pengelola sarana pariwisata di Pantai Ujung Pandaran menjaga kebersihan pantai tersebut. Jangan membuang sampah sembarangan agar tidak mengotori objek wisata andalan yang telah membawa dampak ekonomi bagi masyarakat tersebut.
Baca juga: Bawaslu Kotim buka lowongan 1.169 pengawas TPS
Baca juga: Harga ikan di Sampit merangkak naik dampak pasokan berkurang
Baca juga: FKPD Kotim bersatu antisipasi bencana hidrometeorologi