Sampit (ANTARA) - Dalam reses yang dilaksanakan anggota daerah pemilihan (Dapil) I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menyoroti kondisi drainase dalam Kota Sampit yang memicu terjadinya banjir di wilayah tersebut. 

“Mohon kepala daerah memberikan atensi lebih pada musim hujan yang curahnya cukup tinggi seperti sekarang, karena kami menemui ternyata masih banyak drainase yang harus dinormalisasi,” kata anggota Dapil I DPRD Kotim, Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Senin. 

Hal itu ia sampaikan saat membacakan hasil reses Dapil I di ruang rapat paripurna DPRD Kotim. Dapil I meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang sebagian besar wilayahnya berada di pusat Kota Sampit.

Ketua Komisi IV DPRD Kotim ini menyampaikan, reses yang pihaknya laksanakan bertepatan dengan musim hujan dan sebagian besar wilayahnya berada dalam Kota Sampit. 

Dalam reses tersebut pihaknya banyak menerima aspirasi dari masyarakat terkait banjir dalam kota. Setelah pihaknya telusuri ternyata masih banyak drainase maupun sungai dalam kota yang perlu dinormalisasi. 

“Di media sosial pun kita lihat (unggahan) banyak rumah dalam kota yang terendam, kondisi ini cukup memprihatinkan. Oleh sebab itu, perlu keseriusan dalam penanganan normalisasi drainase dan sungai,” ujarnya. 

Terkait kondisi drainase ini memang Pemkab Kotim telah melakukan upaya normalisasi dan pihaknya pun mengapresiasi hal tersebut. 

Namun, kegiatan normalisasi ini juga menjadi sorotan pihaknya, seperti kegiatan normalisasi Sei Baamang di Jalan Pramuka karena hanya ada 5 petugas yang mengerjakan sungai yang cukup panjang dengan peralatan seadanya. 

Baca juga: Pemkab Kotim berupaya optimalkan pemberdayaan perkebunan kelapa sawit

“Tolong pemerintah daerah perhatikan juga kesejahteraan saudara-saudara kita, masa hanya berlima sedangkan yang dikerjakan cukup banyak dengan kondisi peralatan seadanya,” ujarnya. 

Selain itu, masih banyak aspirasi yang berhasil pihaknya serap dari masyarakat, termasuk terkait infrastruktur jalan dan jembatan. 

Kurniawan berharap hasil reses yang disampaikan ini dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah, sehingga tidak menjadi reses yang hampa, karena hasil reses ini adalah harapan masyarakat yang jika ditolak tentu akan menyakiti masyarakat. 

Tak jauh berbeda disampaikan oleh anggota Dapil II DPRD Kotim, Marudin terkait hasil reses di Kecamatan Baamang yang juga masih berada di kawasan Kota Sampit. 

Urutan pertama dalam laporan hasil reses Dapil II yang meliputi Kecamatan Baamang dan Seranau ini menyoroti kondisi jalan, jembatan, dan drainase yang belakangan kerap terendam akibat tingginya curah hujan dan aliran drainase yang tak lancar.

Sehingga pihaknya mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan upaya normalisasi guna mengatasi permasalahan genangan atau banjir dalam kota. 

“Kami berharap kegiatan reses kami ini bukan sekadar formalitas, tapi dapat ditindaklanjuti oleh Bupati dan Wabup beserta jajaran agar dapat bermanfaat dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Marudin. 

Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan sosialisasi pemilu untuk tingkatkan partisipasi pemilih

Baca juga: Pemprov Kalimantan Tengah bagikan paket sembako gratis empat kecamatan

Baca juga: Pemprov Kalteng akan berangkatkan umrah ratusan warga


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024