Sampit (ANTARA) - Kejadian tidak terduga menimpa seorang pekerja bangunan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang tersengat listrik bertegangan tinggi saat memperbaiki bangunan milik warga di Jalan Iskandar, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang hingga menderita luka bakar parah.
“Kejadian sekitar jam 10 lewat, sempat terdengar suara ledakan lalu ada warga yang melihat korban seperti terpental saat memperbaiki bangunan,” kata salah seorang warga bernama Yogi yang berada di sekitar TKP saat kejadian, Selasa.
Lokasi kejadian yang berada di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit tersebut sontak menarik perhatian banyak orang. Warga yang mengetahui kondisi korban segera menghubungi pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) setempat untuk menyelamatkan korban.
Yogi menceritakan, nasib naas yang menimpa korban terjadi saat yang bersangkutan sedang memperbaiki seng pelapis dinding bagian atas bangunan sebuah toko pakaian, pekerjaan tersebut hanya dilakukan seorang diri oleh korban.
Namun, ketika membawa seng ke atas bangunan toko, secara tak sengaja material berbahan aluminium itu tersangkut ke kabel listrik yang bertegangan tinggi dan seketika membuat korban tersetrum.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan, Disdamkarmat Kotim, Agus Wahyudi mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga yang datang langsung ke Mako Disdamkarmat sekira pukul 11:25 WIB, segera pihaknya menuju TKP untuk menyelamatkan korban.
Baca juga: Disdukcapil Kotim lakukan perekaman KTP-el ke warga binaan di Lapas Sampit
Proses evakuasi yang dilakukan petugas Disdamkarmat berlangsung cukup dramatis dan sangat hati-hati. Sejumlah petugas berupaya menurunkan korban yang tergeletak di atas bangunan menggunakan tandu menggunakan tangga yang dipinjam dari PLN.
“Proses evakuasi berlangsung selama kurang lebih 1 jam, karena lokasi korban berada di atas bangunan, sehingga tim rescue kami harus ekstra hati-hati untuk menurunkannya menggunakan tandu,” ucapnya.
Ketika ditemukan tim rescue korban masih dalam kondisi sadar dan bisa diajak bicara. Korban bernama Aril, seorang pria berusia 50 tahun. Namun, korban mengalami luka bakar yang cukup serius di tangan sebelah kiri.
Setelah berhasil dievakuasi korban langsung dilarikan ke RSUD dr. Murjani Sampit untuk mendapatkan penanganan medis dengan bantuan dari relawan PMI Kotim yang berada di lokasi. Selain itu, Disdamkarmat Kotim juga berkoordinasi dengan PLN setempat untuk memadamkan aliran listrik di sekitar TKP.
Agus menambahkan, secara umum operasi penyelamatan berjalan lancar, namun ada satu kendala yang dihadapi dan akan menjadi bahan evaluasi pihaknya ke depan, yakni terkait belum adanya sarana tangga yang cukup panjang untuk digunakan saat evakuasi korban di ketinggian, sehingga saat evakuasi korban kali ini harus meminjam tangga milik PLN.
“Kami punya tangga, tapi hanya tangga lipat dan tidak cukup untuk menjangkau lokasi korban, kebetulan tadi ada tangga milik PLN jadi bisa kami gunakan. Kami akan menganggarkan pembelian tangga untuk membantu proses evakuasi kedepannya,” demikian Agus.
Baca juga: Bawaslu Kotim masih kekurangan lima PTPS
Baca juga: Ketua DPRD Kotim tanggapi pro kontra reses saat masa kampanye
Baca juga: Reses DPRD Kotim soroti kondisi drainase dalam kota
“Kejadian sekitar jam 10 lewat, sempat terdengar suara ledakan lalu ada warga yang melihat korban seperti terpental saat memperbaiki bangunan,” kata salah seorang warga bernama Yogi yang berada di sekitar TKP saat kejadian, Selasa.
Lokasi kejadian yang berada di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit tersebut sontak menarik perhatian banyak orang. Warga yang mengetahui kondisi korban segera menghubungi pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) setempat untuk menyelamatkan korban.
Yogi menceritakan, nasib naas yang menimpa korban terjadi saat yang bersangkutan sedang memperbaiki seng pelapis dinding bagian atas bangunan sebuah toko pakaian, pekerjaan tersebut hanya dilakukan seorang diri oleh korban.
Namun, ketika membawa seng ke atas bangunan toko, secara tak sengaja material berbahan aluminium itu tersangkut ke kabel listrik yang bertegangan tinggi dan seketika membuat korban tersetrum.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan, Disdamkarmat Kotim, Agus Wahyudi mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga yang datang langsung ke Mako Disdamkarmat sekira pukul 11:25 WIB, segera pihaknya menuju TKP untuk menyelamatkan korban.
Baca juga: Disdukcapil Kotim lakukan perekaman KTP-el ke warga binaan di Lapas Sampit
Proses evakuasi yang dilakukan petugas Disdamkarmat berlangsung cukup dramatis dan sangat hati-hati. Sejumlah petugas berupaya menurunkan korban yang tergeletak di atas bangunan menggunakan tandu menggunakan tangga yang dipinjam dari PLN.
“Proses evakuasi berlangsung selama kurang lebih 1 jam, karena lokasi korban berada di atas bangunan, sehingga tim rescue kami harus ekstra hati-hati untuk menurunkannya menggunakan tandu,” ucapnya.
Ketika ditemukan tim rescue korban masih dalam kondisi sadar dan bisa diajak bicara. Korban bernama Aril, seorang pria berusia 50 tahun. Namun, korban mengalami luka bakar yang cukup serius di tangan sebelah kiri.
Setelah berhasil dievakuasi korban langsung dilarikan ke RSUD dr. Murjani Sampit untuk mendapatkan penanganan medis dengan bantuan dari relawan PMI Kotim yang berada di lokasi. Selain itu, Disdamkarmat Kotim juga berkoordinasi dengan PLN setempat untuk memadamkan aliran listrik di sekitar TKP.
Agus menambahkan, secara umum operasi penyelamatan berjalan lancar, namun ada satu kendala yang dihadapi dan akan menjadi bahan evaluasi pihaknya ke depan, yakni terkait belum adanya sarana tangga yang cukup panjang untuk digunakan saat evakuasi korban di ketinggian, sehingga saat evakuasi korban kali ini harus meminjam tangga milik PLN.
“Kami punya tangga, tapi hanya tangga lipat dan tidak cukup untuk menjangkau lokasi korban, kebetulan tadi ada tangga milik PLN jadi bisa kami gunakan. Kami akan menganggarkan pembelian tangga untuk membantu proses evakuasi kedepannya,” demikian Agus.
Baca juga: Bawaslu Kotim masih kekurangan lima PTPS
Baca juga: Ketua DPRD Kotim tanggapi pro kontra reses saat masa kampanye
Baca juga: Reses DPRD Kotim soroti kondisi drainase dalam kota