Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor meresmikan sekaligus mengapresiasi Masjid Al-Kautsar di Jalan Kacapiring, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, yang dibangun membangun masjid tersebut secara swadaya.
"Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan selamat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat yang berswadaya dan bergotong-royong membangun masjid ini," kata Halikinnor di Sampit, Minggu.
Orang nomor satu di Kotim itu menyampaikan pilar pembangunan ada 3, yakni pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat di Jalan Kacapiring yang diakomodir oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) telah membuktikan peran masyarakat dalam pembangunan.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan seperti ini memang diperlukan, karena jika hanya mengandalkan pemerintah tentu membutuhkan waktu lebih lama akibat keterbatasan anggaran dan banyaknya prioritas pembangunan lainnya.
Kendati demikian, Halikinnor menyebut bahwa pembangunan rumah ibadah itu adalah proyek yang tidak akan selesai, karena di masa depan akan selalu perlu pengembangan dan perluasan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Sehingga, diharapkan kolaborasi masyarakat dan pemerintah daerah agar keberadaan masjid tersebut bisa terus berkembang. Pada kesempatan itu, Halikinnor menyalurkan bantuan anggaran Rp200 juta untuk menunjang pembangunan Masjid Al-Kautsar dari APBD Kotim ditambah Rp10 juta dari uang pribadinya.
"Mudah-mudahan dengan dibangunnya masjid ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, diisi dengan kegiatan-kegiatan positif," ucapnya.
Halikinnor menambahkan, dengan keberadaan masjid tersebut diharapkan dapat membantu membentengi umat dari hal-hal negatif, seperti tindak kriminal, penyalahgunaan narkoba, dan lainnya. Karena ia yakin kontrol diri yang terbaik adalah melalui pondasi agama yang kuat.
Ia juga mengajak warga di Jalan Kacapiring, terutama LDII, turut mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan menyalurkan hak pilih, serta menjaga situasi aman dan kondusif.
"Ingat, jangan sampai perbedaan pendapat, perbedaan pilihan menimbulkan perpecahan. Perbedaan itu cukup di bilik suara, keluar dari situ kita harus tetap bersama membangun daerah ini," pungkasnya.
Sementara itu, Takmil Masjid Al-Kautsar, Haryanto menyampaikan pembangunan masjid itu dimulai pada tahun 2019 dan masih berlanjut hingga sekarang. Pembangunan rumah ibadah umat islam satu ini mengutamakan dana mandiri swadaya masyarakat.
Baca juga: Simbol pembersihan jiwa, warga Tionghoa di Sampit cuci rupang Jelang Imlek
"Artinya semampunya kami membantu untuk membangun masjid ini, kalau ada anggaran kami lanjutkan. Untuk sekarang pun masih proses penyelesaian," ujarnya.
Ketua LDII Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini melanjutkan, pembangunan Masjid Al-Kautsar sudah mencapai 80 persen dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp500 juta. Sejak dua tahun terakhir masjid itu sudah digunakan untuk ibadah masyarakat, meski ada beberapa fasilitas yang belum tersedia seperti toilet, tempat parkir, dan plafon depan.
Haryanto pun berterima kasih atas bantuan yang disalurkan pemerintah daerah. Menurutnya, hal tersebut wujud perhatian pemerintah daerah terhadap yang dilakukan masyarakat.
Terkait Pemilu 2024, ia mengaku pihaknya melalui LDII selama ini sering menyampaikan kepada jamaah yang mengikuti majelis maupun kegiatan ibadah lainnya untuk turut mensukseskan Pemilu dan hal itu akan terus dilanjutkan sebagai dukungan terhadap program pemerintah.
Baca juga: WBP Lapas Sampit dibekali keterampilan pertukangan hingga membuat telur asin
Baca juga: Peningkatan bangunan Puskesmas Kota Besi diharap semakin optimalkan yankesmas
Baca juga: Dispora gelar Sampit Fun Run asah bakat pelajar
"Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan selamat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat yang berswadaya dan bergotong-royong membangun masjid ini," kata Halikinnor di Sampit, Minggu.
Orang nomor satu di Kotim itu menyampaikan pilar pembangunan ada 3, yakni pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat di Jalan Kacapiring yang diakomodir oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) telah membuktikan peran masyarakat dalam pembangunan.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan seperti ini memang diperlukan, karena jika hanya mengandalkan pemerintah tentu membutuhkan waktu lebih lama akibat keterbatasan anggaran dan banyaknya prioritas pembangunan lainnya.
Kendati demikian, Halikinnor menyebut bahwa pembangunan rumah ibadah itu adalah proyek yang tidak akan selesai, karena di masa depan akan selalu perlu pengembangan dan perluasan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Sehingga, diharapkan kolaborasi masyarakat dan pemerintah daerah agar keberadaan masjid tersebut bisa terus berkembang. Pada kesempatan itu, Halikinnor menyalurkan bantuan anggaran Rp200 juta untuk menunjang pembangunan Masjid Al-Kautsar dari APBD Kotim ditambah Rp10 juta dari uang pribadinya.
"Mudah-mudahan dengan dibangunnya masjid ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, diisi dengan kegiatan-kegiatan positif," ucapnya.
Halikinnor menambahkan, dengan keberadaan masjid tersebut diharapkan dapat membantu membentengi umat dari hal-hal negatif, seperti tindak kriminal, penyalahgunaan narkoba, dan lainnya. Karena ia yakin kontrol diri yang terbaik adalah melalui pondasi agama yang kuat.
Ia juga mengajak warga di Jalan Kacapiring, terutama LDII, turut mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan menyalurkan hak pilih, serta menjaga situasi aman dan kondusif.
"Ingat, jangan sampai perbedaan pendapat, perbedaan pilihan menimbulkan perpecahan. Perbedaan itu cukup di bilik suara, keluar dari situ kita harus tetap bersama membangun daerah ini," pungkasnya.
Sementara itu, Takmil Masjid Al-Kautsar, Haryanto menyampaikan pembangunan masjid itu dimulai pada tahun 2019 dan masih berlanjut hingga sekarang. Pembangunan rumah ibadah umat islam satu ini mengutamakan dana mandiri swadaya masyarakat.
Baca juga: Simbol pembersihan jiwa, warga Tionghoa di Sampit cuci rupang Jelang Imlek
"Artinya semampunya kami membantu untuk membangun masjid ini, kalau ada anggaran kami lanjutkan. Untuk sekarang pun masih proses penyelesaian," ujarnya.
Ketua LDII Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini melanjutkan, pembangunan Masjid Al-Kautsar sudah mencapai 80 persen dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp500 juta. Sejak dua tahun terakhir masjid itu sudah digunakan untuk ibadah masyarakat, meski ada beberapa fasilitas yang belum tersedia seperti toilet, tempat parkir, dan plafon depan.
Haryanto pun berterima kasih atas bantuan yang disalurkan pemerintah daerah. Menurutnya, hal tersebut wujud perhatian pemerintah daerah terhadap yang dilakukan masyarakat.
Terkait Pemilu 2024, ia mengaku pihaknya melalui LDII selama ini sering menyampaikan kepada jamaah yang mengikuti majelis maupun kegiatan ibadah lainnya untuk turut mensukseskan Pemilu dan hal itu akan terus dilanjutkan sebagai dukungan terhadap program pemerintah.
Baca juga: WBP Lapas Sampit dibekali keterampilan pertukangan hingga membuat telur asin
Baca juga: Peningkatan bangunan Puskesmas Kota Besi diharap semakin optimalkan yankesmas
Baca juga: Dispora gelar Sampit Fun Run asah bakat pelajar