Pangkalan Bun (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, menghimbau kepada seluruh masyarakat wilayah setempat, agar mewaspadai perubahan cuaca yang dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat.
Masyarakat juga harus mewaspadai abrasi akibat kenaikan air laut, kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kobar Pahrul Laji di Pangkalan Bun, Rabu.
Berdasarkan Prakiraan Cuaca Mingguan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Iskandar Kotawaringin Barat, dari 5 Februari hingga 11 Februari 2024 secara umum wilayah Kabupaten Kobar berpotensi hujan ringan hingga sedang pada siang hingga sore hari.
"Pada prakiraan tersebut juga diinformasikan peringatan dini waspada petir dan angin kencang sesaat sebelum hujan," tambahnya.
Pahrul menyampaikan, pada cuaca ekstrim tersebut, kondisi yang rawan terjadi selain pohon tumbang yakni banjir, karena pada bulan Januari lalu beberapa wilayah di Kobar sempat terendam banjir. Diantaranya, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kecamatan Kumai, dan Kecamatan Arut Selatan terdampak banjir dengan ketinggian sekitar 30 sampai 1 meter.
"Berdasarkan rekapitulasi bencana BPBD Kabupaten Kobar, total kejadian untuk periode Januari 2024 sebanyak 11 kejadian. Banjir terjadi empat kali dengan rentang waktu dari 5 Januari 2024 hingga dipastikan seluruh wilayah aman pada Jumat, 26 Januari 2024, kemudian, longsor satu kali, abrasi pantai satu kali, serta lima kali kejadian cuaca ekstrim," beber dia.
Baca juga: Hindari pemalsuan, Dikbud Kobar musnahkan ratusan sisa blangko ijazah
Pahrul mengungkapkan, bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya mitigasi kebencanaan, yaitu dengan mensosialisasikan kepada masyarakat terkait bahaya banjir telah disampaikan melalui berbagai media baik cetak dan elektronik.
"Peta Kajian resiko bencana sebagai acuan dalam Penanggulangan Bencana, sehingga respon cepat penanganan kejadian bencana dapat dilaksanakan dengan maksimal pada korban terdampak bencana di daerah yang terjadi bencana," demikian Pahrul Laji.
Baca juga: Dispar Kobar fokuskan pengembangan desa wisata
Baca juga: Pj Bupati dukung kelompok tani kembangkan budi daya bawang merah di Kobar
Baca juga: Pj Bupati berharap bantuan CBP berdampak ke terjaganya inflasi di kobar
Masyarakat juga harus mewaspadai abrasi akibat kenaikan air laut, kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kobar Pahrul Laji di Pangkalan Bun, Rabu.
Berdasarkan Prakiraan Cuaca Mingguan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Iskandar Kotawaringin Barat, dari 5 Februari hingga 11 Februari 2024 secara umum wilayah Kabupaten Kobar berpotensi hujan ringan hingga sedang pada siang hingga sore hari.
"Pada prakiraan tersebut juga diinformasikan peringatan dini waspada petir dan angin kencang sesaat sebelum hujan," tambahnya.
Pahrul menyampaikan, pada cuaca ekstrim tersebut, kondisi yang rawan terjadi selain pohon tumbang yakni banjir, karena pada bulan Januari lalu beberapa wilayah di Kobar sempat terendam banjir. Diantaranya, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kecamatan Kumai, dan Kecamatan Arut Selatan terdampak banjir dengan ketinggian sekitar 30 sampai 1 meter.
"Berdasarkan rekapitulasi bencana BPBD Kabupaten Kobar, total kejadian untuk periode Januari 2024 sebanyak 11 kejadian. Banjir terjadi empat kali dengan rentang waktu dari 5 Januari 2024 hingga dipastikan seluruh wilayah aman pada Jumat, 26 Januari 2024, kemudian, longsor satu kali, abrasi pantai satu kali, serta lima kali kejadian cuaca ekstrim," beber dia.
Baca juga: Hindari pemalsuan, Dikbud Kobar musnahkan ratusan sisa blangko ijazah
Pahrul mengungkapkan, bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya mitigasi kebencanaan, yaitu dengan mensosialisasikan kepada masyarakat terkait bahaya banjir telah disampaikan melalui berbagai media baik cetak dan elektronik.
"Peta Kajian resiko bencana sebagai acuan dalam Penanggulangan Bencana, sehingga respon cepat penanganan kejadian bencana dapat dilaksanakan dengan maksimal pada korban terdampak bencana di daerah yang terjadi bencana," demikian Pahrul Laji.
Baca juga: Dispar Kobar fokuskan pengembangan desa wisata
Baca juga: Pj Bupati dukung kelompok tani kembangkan budi daya bawang merah di Kobar
Baca juga: Pj Bupati berharap bantuan CBP berdampak ke terjaganya inflasi di kobar