Sampit (ANTARA) - Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sampit (Umsa) menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Melalui kerja sama ini harapan kami bisa melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya agar mahasiswa Fakultas Kesehatan bisa melaksanakan praktik di tempat pelayanan kesehatan,” kata Rektor Umsa, Ramadansyah di Sampit, Kamis.
Penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) tersebut dilaksanakan di ruang rapat Umsa, Jalan Pramuka Sampit. Selain Dinkes, ada lima puskesmas yang terlibat dalam kerjasama ini, yaitu Puskesmas Pasir Putih, Puskesmas Ketapang I, Puskesmas Ketapang II, Puskesmas Baamang I, dan Puskesmas Baamang II.
Ramadan menyampaikan, PKS ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Umsa dengan Bupati Kotim beberapa waktu lalu. Sebelum Dinkes, Umsa juga telah menjalin kerja sama dengan RSUD dr. Murjani Sampit.
Tujuan kerja sama ini adalah untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan kerja sama ini, mahasiswa Fakultas Kesehatan Umsa bisa melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) langsung di fasilitas pelayanan kesehatan yang sebenarnya, sehingga para mahasiswa tersebut tidak hanya pandai dalam teori tapi juga praktik.
“Selain di Kotim, kami juga menjalin kerja sama dengan rumah sakit di luar daerah. Saat ini ada 60 mahasiswa D3 Kebidanan kami yang PKL di dua rumah sakit di Banjarmasin. Harapan kita tentunya dapat menghasilkan tenaga kesehatan berkualitas,” tuturnya.
Baca juga: Forum Komunikasi PAUD-SD Kotim jadi wadah mencari solusi
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Kotim ini mengatakan, ke depannya Umsa berkeinginan untuk menjalin kerja sama dengan rumah sakit yang tingkat layanan lebih tinggi, agar mahasiswa yang melakukan PKL bisa mendapat pengalaman yang lebih kaya dan menjadi bekal saat benar-benar terjun ke dunia kerja.
Disamping program studi (prodi) kebidanan di Fakultas Kesehatan Umsa kini juga membuka prodi ilmu gizi yang diharapkan kedepannya dapat membantu pemerintah mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan masalah gizi, seperti stunting.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi menyambut baik kerja sama dengan Umsa, khususnya Fakultas Kesehatan. Ia berharap, mahasiswa Umsa bisa memanfaatkan wahana praktik di puskesmas untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kami juga berharap para mahasiswa bisa membantu memberikan advokasi kepada masyarakat, paling tidak agar bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat yang ujungnya nanti adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, kerja sama ini sangat bagus untuk mewujudkan tenaga kesehatan yang berkualitas. Di kampus para mahasiswa itu bisa mendapat pendidikan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
Sedangkan, dengan PKL mereka bisa mengasah kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan, serta membantu Dinkes, khususnya pemerintah daerah, dalam penelitian, berbagi pengetahuan, dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Kita berharap lulusan Umsa baik dari segi pengetahuan maupun skill bisa meningkat dengan pendidikan dan pengalaman yang mereka dapat,” imbuhnya.
Umar menambahkan, kerjasama ini juga bisa menjadi ajang promosi kepada masyarakat, khususnya para orang tua dan pelajar, dalam memilih perguruan tinggi. Mahasiswa di Umsa tidak hanya dibekali teori atau materi, tapi juga skill yang didapat dari wahana praktik berkualitas di Kotim.
Baca juga: TPS di Sampit angkat tema valentine hingga bagikan doorprize
Baca juga: Patroli Pemilu 2024, Bupati apresiasi antusiasme masyarakat
Baca juga: Ratusan warga binaan Lapas Sampit gunakan hak pilih
“Melalui kerja sama ini harapan kami bisa melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya agar mahasiswa Fakultas Kesehatan bisa melaksanakan praktik di tempat pelayanan kesehatan,” kata Rektor Umsa, Ramadansyah di Sampit, Kamis.
Penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) tersebut dilaksanakan di ruang rapat Umsa, Jalan Pramuka Sampit. Selain Dinkes, ada lima puskesmas yang terlibat dalam kerjasama ini, yaitu Puskesmas Pasir Putih, Puskesmas Ketapang I, Puskesmas Ketapang II, Puskesmas Baamang I, dan Puskesmas Baamang II.
Ramadan menyampaikan, PKS ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Umsa dengan Bupati Kotim beberapa waktu lalu. Sebelum Dinkes, Umsa juga telah menjalin kerja sama dengan RSUD dr. Murjani Sampit.
Tujuan kerja sama ini adalah untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan kerja sama ini, mahasiswa Fakultas Kesehatan Umsa bisa melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) langsung di fasilitas pelayanan kesehatan yang sebenarnya, sehingga para mahasiswa tersebut tidak hanya pandai dalam teori tapi juga praktik.
“Selain di Kotim, kami juga menjalin kerja sama dengan rumah sakit di luar daerah. Saat ini ada 60 mahasiswa D3 Kebidanan kami yang PKL di dua rumah sakit di Banjarmasin. Harapan kita tentunya dapat menghasilkan tenaga kesehatan berkualitas,” tuturnya.
Baca juga: Forum Komunikasi PAUD-SD Kotim jadi wadah mencari solusi
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Kotim ini mengatakan, ke depannya Umsa berkeinginan untuk menjalin kerja sama dengan rumah sakit yang tingkat layanan lebih tinggi, agar mahasiswa yang melakukan PKL bisa mendapat pengalaman yang lebih kaya dan menjadi bekal saat benar-benar terjun ke dunia kerja.
Disamping program studi (prodi) kebidanan di Fakultas Kesehatan Umsa kini juga membuka prodi ilmu gizi yang diharapkan kedepannya dapat membantu pemerintah mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan masalah gizi, seperti stunting.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi menyambut baik kerja sama dengan Umsa, khususnya Fakultas Kesehatan. Ia berharap, mahasiswa Umsa bisa memanfaatkan wahana praktik di puskesmas untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kami juga berharap para mahasiswa bisa membantu memberikan advokasi kepada masyarakat, paling tidak agar bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat yang ujungnya nanti adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, kerja sama ini sangat bagus untuk mewujudkan tenaga kesehatan yang berkualitas. Di kampus para mahasiswa itu bisa mendapat pendidikan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
Sedangkan, dengan PKL mereka bisa mengasah kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan, serta membantu Dinkes, khususnya pemerintah daerah, dalam penelitian, berbagi pengetahuan, dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Kita berharap lulusan Umsa baik dari segi pengetahuan maupun skill bisa meningkat dengan pendidikan dan pengalaman yang mereka dapat,” imbuhnya.
Umar menambahkan, kerjasama ini juga bisa menjadi ajang promosi kepada masyarakat, khususnya para orang tua dan pelajar, dalam memilih perguruan tinggi. Mahasiswa di Umsa tidak hanya dibekali teori atau materi, tapi juga skill yang didapat dari wahana praktik berkualitas di Kotim.
Baca juga: TPS di Sampit angkat tema valentine hingga bagikan doorprize
Baca juga: Patroli Pemilu 2024, Bupati apresiasi antusiasme masyarakat
Baca juga: Ratusan warga binaan Lapas Sampit gunakan hak pilih