Sampit (ANTARA) -
Menjalani masa pidana tak menghalangi ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menyalurkan hak pilih pada Pemilu 2024.
 
“Ini pertama kalinya saya mencoblos di lingkungan Lapas. Walaupun status saya berada di sini, tidak mengetahui apa-apa di dunia luar, tapi saya berharap pilihan kita tepat dan ke depan pemimpin yang terpilih menjadi pemimpin yang amanah,” kata salah seorang WBP berinisial Joko Aryo Wibowo di Sampit, Rabu.
 
Memiliki pengalaman mencoblos di luar dan dalam lingkungan Lapas membuat Joko merasakan perbedaannya, terutama dari sisi informasi. Ia mengaku sebagai WBP tidak mendapat informasi sama sekali terkait visi misi dari peserta pemilu, bahkan ada beberapa sosok yang baru dilihatnya dari lembar surat suara.
 
Ia juga menyampaikan, WBP Lapas Kelas IIB mendapat sosialisasi dari KPU Kotim. Namun, sosialisasi tersebut hanya sebatas proses pemungutan suara, bukan terkait peserta pemilu atau pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
 
“Kalau di luar kita bisa tau siapa saja calon dan apa visi misi mereka yang bisa menjadi pertimbangan kita dalam memilih. Sedangkan, kalau di dalam Lapas tidak ada sama sekali,” ucapnya.

Baca juga: Perbedaan cukup di bilik suara dan setelahnya tetap bersatu, kata Bupati Kotim
 
Dalam menentukan pilihan, Joko mengaku hanya mengandalkan keyakinan dan harapan agar pemimpin yang dipilihnya bisa menjadi pemimpin yang baik, amanah, dan betul-betul membela rakyat.
 
Adapun, pada Pemilu 2024 ini Joko yang mengaku berasal dari Sumatera hanya mendapat kesempatan mengikuti pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden. Sedangkan, untuk pemilihan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten tidak bisa, karena beda daerah pemilihan.
 
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Meldy Putera mengatakan, pentingnya menyalurkan hak pilih sebagai bagian dari hak asasi manusia, serta keinginan untuk memastikan bahwa setiap warga binaan memiliki peluang yang sama dalam pesta demokrasi.
 
Untuk itu, Lapas Kelas II Sampit berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendirikan tiga TPS lokasi khusus (loksus) untuk mengakomodir 723 WBP yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
 
“Hak partisipasi politik tak mengenal tempat, kami dari Lapas Sampit sejak jauh hari sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk persiapan Pemilu hingga hari ini pemungutan suara bisa terlaksana dengan lancar,” ucapnya.

Baca juga: KPU Kotim musnahkan 1.721 surat suara lebih dan rusak
 
Ia menyampaikan, proses pemungutan hingga perhitungan suara di lingkungan Lapas Kelas IIB Sampit berjalan aman, lancar, dan kondusif. 
 
Meskipun, dari 723 WBP yang terdaftar dari DPT ada 14 orang yang memilih tidak menggunakan hak suara alias golput. Hal itu menjadi keputusan masing-masing WBP, karena pihaknya memastikan tidak ada intimidasi di lingkungan Lapas dalam Pemilu 2024.
 
Meldy juga membeberkan hasil pemungutan suara untuk pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden di lingkungan Lapas Kelas IIB Sampit. 
 
Pada TPS 901 dengan total DPT 240 orang, 15 di antaranya memilih paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, 193 memilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, 25 memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dan 7 memilih golput.
 
Pada TPS 902 dengan total DPT 237 orang, 17 memilih paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, 192 memilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, 25 memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dan 3 memilih golput.
 
Pada TPS 903 dengan total DPT 246 orang, 20 memilih paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, 183 memilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, 39 memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dan 4 memilih golput.

Baca juga: Lapas Sampit beri pembinaan rohani melalui seni hadrah
 
Di sisi lain, Camat Mentawa Baru Ketapang, Irpansyah bersama sejumlah Panitia Pemungutan Suara (PPS) meninjau pelaksanaan pemungutan suara yang masuk dalam wilayahnya, yakni Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
 
“Karena hari ini kita melaksanakan Pemilu serentak, saya bersama PPS memantau situasi dan kondisi kegiatan pemungutan suara di Lapas. Ada tiga TPS loksus di lokasi ini dan hasil pantauan kami semua berjalan dengan lancar dan aman,” tuturnya.
 
Irpansyah berharap dalam Pemilu 2024 ini semua warga bisa menggunakan hak pilih dengan bebas, tanpa intimidasi, dan sesuai hati nurani, termasuk bagi warga binaan di Lapas Kelas IIB Sampit. 
 
Ia juga berharap, hasil pemungutan suara kali ini bisa diterima seluruh masyarakat, tanpa perlu menimbulkan perselisihan yang dapat mengganggu kondusivitas daerah tersebut.

Baca juga: Lomba TTG 2024 menambah khasanah inovasi dan kreativitas di Kotim

Baca juga: Bawaslu Kotim bersihkan APK di masa tenang

Pewarta : Devita Maulina
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024

Terkait
Terpopuler