Moeldoko : Insentif EV lebih mendesak ketimbang hybrid

Selasa, 20 Februari 2024 16:23 WIB

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan bahwa insentif untuk mobil listrik (Electric Vehicle/EV) lebih mendesak ketimbang hybrid (kombinasi bensin dan listrik).

“Menurut saya tidak terlalu penting (insentif untuk hybrid) karena masih pakai bensin,” ujar Moeldoko di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa.

Saat ditanya mengenai nasib insentif untuk mobil hybrid, Moeldoko menjelaskan bahwa pemerintah lebih condong memberikan insentif keringanan pajak kepada kendaraan yang sepenuhnya bertenaga listrik.

Menurut dia mobil listrik akan lebih berdampak pada negara, utamanya membantu mencapai misi lingkungan nol emisi (net zero emission/NZE) pada 2060.


Baca juga: Mazda akan bekali EV yang akan datang dengan port pengisian daya Tesla

Mobil listrik, lanjut Moeldoko, juga dapat mengurangi beban pemerintah dalam hal impor bahan bakar minyak (BBM) yang harganya hingga kini semakin tinggi.
 

“Lebih baik (beri insentif) di EV, karena dampak nyata EV itu ada dua, dampak positifnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara, yang pertama masalah lingkungan, yang kedua masalah besaran import BBM kita itu sangat-sangat besar,” Moeldoko menambahkan.
 

Pemerintah tengah menggodok peraturan yang dikabarkan akan segera disahkan, terkait insentif untuk kendaraan hybrid di Indonesia.

Sebagai informasi tambahan, kendaraan berlabel hybrid masih memiliki kesetaraan yang sama dengan kendaraan konvensional, sebesar 12,5 persen dan juga 1,75 persen sehingga totalnya mencapai 14,25 persen, sedangkan tarif PPnBM mencapai 6 persen, sesuai aturan yang tertera pada PP 74 tahun 2021.

Baca juga: Harga jual MG 4EV dan New ZS EV produksi lokal

Moeldoko tidak mengungkap kapan aturan baru tersebut akan disahkan maupun besaran insentifnya.

Baca juga: Ini penyebab GM hentikan penjualan Chevy Blazer EV

Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan dukungannya terhadap perkembangan industri kendaraan listrik di tanah air.

“Saya juga ingin melihat perkembangan tipe-tipe baru dari produksi mobil listrik di kawasan ini seperti apa, saya sangat senang ada sebuah perkembangan yang sangat kompetitif dan cepat di mobil listrik ini, baik varian maupun desainnya dan seterusnya,” imbuhnya.


Pewarta : Pamela Sakina
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Awal tahun, pemerintah beri insentif pajak untuk mobil hybrid 3 persen

16 December 2024 22:19 Wib

Pemkab Kotim anggarkan insentif pendeta mulai 2025

07 December 2024 16:39 Wib

Halikinnor bersyukur program insentif untuk tokoh agama disambut antusias

01 November 2024 16:33 Wib

Pemkab Barsel berencana naikkan insentif guru honorer jadi Rp1,2 juta

01 November 2024 10:21 Wib

Harvey Moeisakui baru tahu dapat insentif hingga Rp100 juta per bulan dari PT RBT

29 October 2024 16:19 Wib

Korupsi pemotongan dana insentif ASN divonis 4 tahun penjara

09 October 2024 14:26 Wib

Eks Kepala BPPD divonis lima tahun penjara kasus korupsi

09 October 2024 14:23 Wib

Dealdo-Ismeth programkan pemberian insentif untuk guru ngaji di Kapuas

07 October 2024 11:47 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib