Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Tengah (Kanwil Kemenkumham Kalteng), melaksanakan Promosi dan Diseminasi Indikasi Geografis sebagai salah satu upaya membangkitkan ekonomi kreatif.
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kalimantan Tengah Muhammad Mufid di Palangka Raya, Kamis mengatakan, Indikasi Geografis merupakan bagian dari Kekayaan Intelektual.
"Dimana menjadi suatu tanda yang tanpa disadari sudah lama ada dan secara tidak langsung dapat menunjukkan adanya kekhususan pada suatu barang yang dihasilkan dari daerah tertentu," katanya.
Mewakili Kankanwil Kemenkumham Kalteng Hendra Eka Putra, Mufid mengatakan, acara itu dihadiri 135 perwakilan dari berbagai pihak terkait seperti unsur pemerintah dan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis di seluruh kabupaten di Kalteng.
Kalteng merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi yang sangat besar di bidang pertanian, perkebunan maupun pertambangan, hal ini dilihat dari luas wilayah dan potensi yang ada.
Dia mengungkapkan, saat ini baru satu Indikasi Geografis terdaftar yakni Beras Siam Epang Sampit dari Kabupaten Kotawaringin Timur. Selain itu masih terdapat satu pendaftaran dalam status pemeriksaan persyaratan di Dirjen KI Kemenkumham berupa Beras Talun Koyem dari Kabupaten Barito Utara.
"Maka kegiatan ini, diharapkan meningkatkan pemahaman, pengetahuan akan pentingnya produk Indikasi Geografis untuk mengangkat citra daerah," katanya.
Sehingga, lanjut dia, produk unggulan daerah yang memiliki potensi dan nilai ekonomi segera dilakukan pendaftarannya melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kurniaman Telaumbanua mengapresiasi kepada Kakanwil Kanwil Kemenkumham Kalteng dan seluruh jajaran atas kinerja, kerja keras, dan dedikasi dalam mensukseskan dan mendukung 2024 sebagai tahun tematik Indikasi Geografis melalui kegiatan Promosi dan Diseminasi IG ini.
Baca juga: Disdik Palangka Raya ingatkan peserta didik waspadai perubahan cuaca
”Kita berharap Beras Siam Epang Sampit yang telah terdaftar sebagai produk IG dari Kalimantan Tengah dapat mengikuti success story berbagai produk IG yang terlebih dahulu menorehkan keberhasilan,” katanya.
Dalam acara yang sama, dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama Pendaftaran dan Perlindungan Indikasi Geografis dan Kekayaan Intelektual lainnya, penandatanganan dilakukan oleh Pj Bupati se-Kalimantan Tengah.
Selain itu juga diserahkan penghargaan kepada Kabupaten Barito Utara atas Partisipasi dalam mendorong pendaftaran IG dan Program One Village One Brand (OVOB).
Kabupaten Barito Selatan atas mendorong program One Village One Brand (OVOB) dan Fasilitasi Pendaftaran Merek UMKM, Kabupaten Kotawaringin Timur atas Keberhasilan dalam pendaftaran indikasi geografis dan mendorong pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal.
Selanjutnya LPP Palangka Raya dengan Mendorong program One UPT One Brand dan Universitas Palangka Raya dengan Mendorong pendaftaran paten dan pencatatan hak cipta.
Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Kalteng Suhaemi menyampaikan Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan satu-satunya kabupaten yang berhasil mendaftarkan produk unggulan daerahnya berupa beras Siam Epang Sampit menjadi Indikasi Geografis.
"Dan saat ini telah diajukan pula pendaftaran Indikasi Geografis dari Kabupaten Barito Utara yaitu Beras Talun Koyem yang masih dalam proses penyempurnaan dokumen deskripsi," katanya.
Selain itu, di Kabupaten Gunung Mas ada produk perkebunan berupa kopi dengan citarasa khas yang perlu untuk segera didaftarkan menjadi Indikasi Geografis. Mengingat tren Kesadaran masyarakat untuk minum kopi dan menghargai kopi meningkat, terlihat dari banyaknya kedai kopi yang tidak pernah sepi pengunjung.
“Saya berharap, momentum ini dapat menjadi semangat bagi setiap kepala daerah dalam mendorong produk unggulan daerah yang memiliki karakteristik untuk dapat didaftarkan menjadi Indikasi Geografis,” kata Suhaemi.
Baca juga: ANTARA-UMPR terus kolaborasi penyebaran informasi pendidikan tinggi
Baca juga: Disdik Palangka Raya terus berupaya mewujudkan pemerataan pendidikan
Baca juga: Bulog pastikan stok beras di Kalteng cukup memenuhi kebutuhan selama Ramadhan
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kalimantan Tengah Muhammad Mufid di Palangka Raya, Kamis mengatakan, Indikasi Geografis merupakan bagian dari Kekayaan Intelektual.
"Dimana menjadi suatu tanda yang tanpa disadari sudah lama ada dan secara tidak langsung dapat menunjukkan adanya kekhususan pada suatu barang yang dihasilkan dari daerah tertentu," katanya.
Mewakili Kankanwil Kemenkumham Kalteng Hendra Eka Putra, Mufid mengatakan, acara itu dihadiri 135 perwakilan dari berbagai pihak terkait seperti unsur pemerintah dan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis di seluruh kabupaten di Kalteng.
Kalteng merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi yang sangat besar di bidang pertanian, perkebunan maupun pertambangan, hal ini dilihat dari luas wilayah dan potensi yang ada.
Dia mengungkapkan, saat ini baru satu Indikasi Geografis terdaftar yakni Beras Siam Epang Sampit dari Kabupaten Kotawaringin Timur. Selain itu masih terdapat satu pendaftaran dalam status pemeriksaan persyaratan di Dirjen KI Kemenkumham berupa Beras Talun Koyem dari Kabupaten Barito Utara.
"Maka kegiatan ini, diharapkan meningkatkan pemahaman, pengetahuan akan pentingnya produk Indikasi Geografis untuk mengangkat citra daerah," katanya.
Sehingga, lanjut dia, produk unggulan daerah yang memiliki potensi dan nilai ekonomi segera dilakukan pendaftarannya melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kurniaman Telaumbanua mengapresiasi kepada Kakanwil Kanwil Kemenkumham Kalteng dan seluruh jajaran atas kinerja, kerja keras, dan dedikasi dalam mensukseskan dan mendukung 2024 sebagai tahun tematik Indikasi Geografis melalui kegiatan Promosi dan Diseminasi IG ini.
Baca juga: Disdik Palangka Raya ingatkan peserta didik waspadai perubahan cuaca
”Kita berharap Beras Siam Epang Sampit yang telah terdaftar sebagai produk IG dari Kalimantan Tengah dapat mengikuti success story berbagai produk IG yang terlebih dahulu menorehkan keberhasilan,” katanya.
Dalam acara yang sama, dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama Pendaftaran dan Perlindungan Indikasi Geografis dan Kekayaan Intelektual lainnya, penandatanganan dilakukan oleh Pj Bupati se-Kalimantan Tengah.
Selain itu juga diserahkan penghargaan kepada Kabupaten Barito Utara atas Partisipasi dalam mendorong pendaftaran IG dan Program One Village One Brand (OVOB).
Kabupaten Barito Selatan atas mendorong program One Village One Brand (OVOB) dan Fasilitasi Pendaftaran Merek UMKM, Kabupaten Kotawaringin Timur atas Keberhasilan dalam pendaftaran indikasi geografis dan mendorong pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal.
Selanjutnya LPP Palangka Raya dengan Mendorong program One UPT One Brand dan Universitas Palangka Raya dengan Mendorong pendaftaran paten dan pencatatan hak cipta.
Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Kalteng Suhaemi menyampaikan Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan satu-satunya kabupaten yang berhasil mendaftarkan produk unggulan daerahnya berupa beras Siam Epang Sampit menjadi Indikasi Geografis.
"Dan saat ini telah diajukan pula pendaftaran Indikasi Geografis dari Kabupaten Barito Utara yaitu Beras Talun Koyem yang masih dalam proses penyempurnaan dokumen deskripsi," katanya.
Selain itu, di Kabupaten Gunung Mas ada produk perkebunan berupa kopi dengan citarasa khas yang perlu untuk segera didaftarkan menjadi Indikasi Geografis. Mengingat tren Kesadaran masyarakat untuk minum kopi dan menghargai kopi meningkat, terlihat dari banyaknya kedai kopi yang tidak pernah sepi pengunjung.
“Saya berharap, momentum ini dapat menjadi semangat bagi setiap kepala daerah dalam mendorong produk unggulan daerah yang memiliki karakteristik untuk dapat didaftarkan menjadi Indikasi Geografis,” kata Suhaemi.
Baca juga: ANTARA-UMPR terus kolaborasi penyebaran informasi pendidikan tinggi
Baca juga: Disdik Palangka Raya terus berupaya mewujudkan pemerataan pendidikan
Baca juga: Bulog pastikan stok beras di Kalteng cukup memenuhi kebutuhan selama Ramadhan