Sampit (ANTARA) - Banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berangsur surut dan diharapkan segera berlalu sehingga masyarakat bisa beraktivitas dengan normal.
"Kondisi di Desa Hanjalipan sudah aman. Tinggal sekolah saja yang masih libur. Ini terus kami pantau," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Banjir di Kotawaringin Timur terjadi sejak sebulan terakhir, melanda 25 desa di 6 kecamatan yang terjadi secara bergantian. Bencana ini membuat 1.133 kepala keluarga dengan 1.842 jiwa menjadi terdampak.
Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi merupakan desa terakhir yang saat ini masih dilanda banjir. Namun saat ini banjir di desa yang terletak di bantaran sungai tersebut berangsur surut.
Banjir di Desa Hanjalipan menyebabkan 460 kepala keluarga dengan 1.742 jiwa menjadi terdampak. Sebanyak 17 kepala keluarga dengan 61 jiwa bahkan terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam sangat parah.
Baca juga: Bupati Kotim minta Forum CSR ikut menopang perguruan tinggi
Pantauan BPBD pukul 15.00 WIB, ada penurunan muka air dibanding hari sebelumnya. Saat ini ketinggian air masih tersisa sekitar 40 centimeter.
Jalan desa masih terendam, namun jembatan sudah bisa dilintasi sehingga cukup memudahkan masyarakat dalam beraktivitas.
Pemerintah kabupaten sudah mendistribusikan bantuan sembako secara bertahap ke desa-desa yang dilanda banjir, untuk membantu warga terdampak banjir.
Tim yang dipimpin Wakil Bupati Irawati turun langsung mengantarkan paket sembako tersebut ke lokasi-lokasi banjir. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari.
"Meski sudah surut, kami terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan terkait untuk memantau, sekaligus mengantisipasi kemungkinan banjir karena curah hujan masih tinggi. Kami mengimbau masyarakat juga tetap waspada," demikian Multazam.
Baca juga: Sampit alami inflasi tahunan 2,14 persen pada Februari 2024
Baca juga: Bulog Sampit pastikan stok beras aman selama Ramadhan
Baca juga: Hampir separuh kursi DPRD Kotim akan diduduki 'wajah baru'
"Kondisi di Desa Hanjalipan sudah aman. Tinggal sekolah saja yang masih libur. Ini terus kami pantau," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Banjir di Kotawaringin Timur terjadi sejak sebulan terakhir, melanda 25 desa di 6 kecamatan yang terjadi secara bergantian. Bencana ini membuat 1.133 kepala keluarga dengan 1.842 jiwa menjadi terdampak.
Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi merupakan desa terakhir yang saat ini masih dilanda banjir. Namun saat ini banjir di desa yang terletak di bantaran sungai tersebut berangsur surut.
Banjir di Desa Hanjalipan menyebabkan 460 kepala keluarga dengan 1.742 jiwa menjadi terdampak. Sebanyak 17 kepala keluarga dengan 61 jiwa bahkan terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam sangat parah.
Baca juga: Bupati Kotim minta Forum CSR ikut menopang perguruan tinggi
Pantauan BPBD pukul 15.00 WIB, ada penurunan muka air dibanding hari sebelumnya. Saat ini ketinggian air masih tersisa sekitar 40 centimeter.
Jalan desa masih terendam, namun jembatan sudah bisa dilintasi sehingga cukup memudahkan masyarakat dalam beraktivitas.
Pemerintah kabupaten sudah mendistribusikan bantuan sembako secara bertahap ke desa-desa yang dilanda banjir, untuk membantu warga terdampak banjir.
Tim yang dipimpin Wakil Bupati Irawati turun langsung mengantarkan paket sembako tersebut ke lokasi-lokasi banjir. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari.
"Meski sudah surut, kami terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan terkait untuk memantau, sekaligus mengantisipasi kemungkinan banjir karena curah hujan masih tinggi. Kami mengimbau masyarakat juga tetap waspada," demikian Multazam.
Baca juga: Sampit alami inflasi tahunan 2,14 persen pada Februari 2024
Baca juga: Bulog Sampit pastikan stok beras aman selama Ramadhan
Baca juga: Hampir separuh kursi DPRD Kotim akan diduduki 'wajah baru'