Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Achmad Rasyid meminta kepada pemerintah pusat lebih serius mengurangi impor beras dan bukan justru menambah kuota mencapai 1,6 juta ton yang sebelumnya telah dianggarkan untuk 2024 sebesar 2 juta ton.
Infonya penambahan kuota itu untuk mempersiapkan cadangan beras pemerintah (CBP) akibat kondisi iklim yang mempengaruhi hasil produksi pertanian di Indonesia, kata Achmad Rasyid di Palangka Raya, Senin.
"Tetapi biarpun begitu, pemerintah seharusnya tetap juga memperhatikan kondisi petani di daerah," tambahnya.
Menurut legislator Kalteng itu, seharusnya pemerintah dapat lebih berpihak kepada para petani dengan memberikan modal pertanian, seperti pupuk dan juga bibit yang berkualitas dan lebih banyak lagi. Hal ini agar para petani dapat berproduksi lebih banyak lagi sehingga ke depan dapat mengurangi impor.
Selain itu, pemerintah juga diminta untuk lebih memperhatikan sarana pertanian, seperti irigasi sehingga pertanian dapat lebih kuat dengan adanya perubahan iklim seperti yang saat ini terjadi.
"Penyediaan pupuk bagi para petani agar bisa ditambahkan. Lantaran masih banyak sekali petani yang mengeluh sulit untuk mendapatkan pupuk," ucapnya.
Sulitnya mendapatkan pupuk, kerap menjadi aspirasi masyarakat pada saat pihaknya melakukan reses di daerah pemilihan masin-masing. Tak sedikit masyarakat yang harus mengeluarkan modal lebih, hanya untuk mendapatkan pupuk.
Baca juga: PBS di Kalteng diminta wajib berdayakan masyarakat sekitar
Padahal, pupuk merupakan komponen yang sangat penting bagi para petani, untuk meningkatkan hasil produksinya. Untuk itu pengembangan di sektor pertanian, perlu menjadi program prioritas pemerintah pada 2024 ini.
Sebab, lanjut Achmad Rasyid, pihaknya tidak ingin jika ke depan ketersediaan beras di negara ini bergantungan dengan impor dari negara lain. Sementara dirinya meyakini, jika para petani di daerah mendapat dukungan penuh dari pemerintah, dapat menghasilkan beras yang berlimpah dan berkualitas.
"Kalau pupuknya bisa terpenuhi, sarananya terpenuhi, insyaAllah, petani kita udah mahir, petani kita sudah pandai untuk lebih bisa meningkatkan produksi baik ekstensifikasi maupun intensifikasi," demikian Achmad Rasyd.
Baca juga: Legislator Kalteng minta pemda pertahankan penghargaan Adipura
Baca juga: DPRD Kalteng komit tuntaskan pembahasan Raperda perubahan bentuk hukum tiga Perusda
Baca juga: Pemda se-Kalteng diminta lebih optimal dukung masyarakat desa buka usaha pangan
Infonya penambahan kuota itu untuk mempersiapkan cadangan beras pemerintah (CBP) akibat kondisi iklim yang mempengaruhi hasil produksi pertanian di Indonesia, kata Achmad Rasyid di Palangka Raya, Senin.
"Tetapi biarpun begitu, pemerintah seharusnya tetap juga memperhatikan kondisi petani di daerah," tambahnya.
Menurut legislator Kalteng itu, seharusnya pemerintah dapat lebih berpihak kepada para petani dengan memberikan modal pertanian, seperti pupuk dan juga bibit yang berkualitas dan lebih banyak lagi. Hal ini agar para petani dapat berproduksi lebih banyak lagi sehingga ke depan dapat mengurangi impor.
Selain itu, pemerintah juga diminta untuk lebih memperhatikan sarana pertanian, seperti irigasi sehingga pertanian dapat lebih kuat dengan adanya perubahan iklim seperti yang saat ini terjadi.
"Penyediaan pupuk bagi para petani agar bisa ditambahkan. Lantaran masih banyak sekali petani yang mengeluh sulit untuk mendapatkan pupuk," ucapnya.
Sulitnya mendapatkan pupuk, kerap menjadi aspirasi masyarakat pada saat pihaknya melakukan reses di daerah pemilihan masin-masing. Tak sedikit masyarakat yang harus mengeluarkan modal lebih, hanya untuk mendapatkan pupuk.
Baca juga: PBS di Kalteng diminta wajib berdayakan masyarakat sekitar
Padahal, pupuk merupakan komponen yang sangat penting bagi para petani, untuk meningkatkan hasil produksinya. Untuk itu pengembangan di sektor pertanian, perlu menjadi program prioritas pemerintah pada 2024 ini.
Sebab, lanjut Achmad Rasyid, pihaknya tidak ingin jika ke depan ketersediaan beras di negara ini bergantungan dengan impor dari negara lain. Sementara dirinya meyakini, jika para petani di daerah mendapat dukungan penuh dari pemerintah, dapat menghasilkan beras yang berlimpah dan berkualitas.
"Kalau pupuknya bisa terpenuhi, sarananya terpenuhi, insyaAllah, petani kita udah mahir, petani kita sudah pandai untuk lebih bisa meningkatkan produksi baik ekstensifikasi maupun intensifikasi," demikian Achmad Rasyd.
Baca juga: Legislator Kalteng minta pemda pertahankan penghargaan Adipura
Baca juga: DPRD Kalteng komit tuntaskan pembahasan Raperda perubahan bentuk hukum tiga Perusda
Baca juga: Pemda se-Kalteng diminta lebih optimal dukung masyarakat desa buka usaha pangan