Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mendukung penuh rencana kelanjutan pembangunan jalan di kawasan seberang hingga menembus ke Kecamatan Pulau Hanaut karena sangat dibutuhkan masyarakat.
"Kami berharap ini bisa terwujud sesuai harapan tanpa ada kendala, apalagi anggarannya sudah dialokasikan," kata Wakil Ketua I DPRD Kotawaringin Timur Rudianur di Sampit, Rabu.
Rudianur merupakan legislator yang selama ini getol menyuarakan aspirasi agar pembangunan jalan melintasi Kecamatan Seranau dan Pulang Pisau, diwujudkan. Politisi Partai Golkar ini paham betul karena Pulau Hanaut merupakan salah satu kecamatan yang berada di daerah pemilihan yang diwakilinya.
Seranau dan Pulau Hanaut terletak di seberang pusat Kota Sampit, terpisah oleh Sungai Mentaya. Keterisolasian jalur darat ini membuat percepatan pembangunan dua kecamatan ini berjalan lambat meski lokasinya cukup dekat dengan pusat kota.
Keterisolasian jalan darat ini membuat pembangunan di dua kecamatan ini berjalan lambat akibat terbatasnya angkutan untuk distribusi barang dan jasa karena mengandalkan jalur sungai.
Kondisi ini juga membuat banyak potensi ekonomi yang belum bisa dioptimalkan. Dampaknya, upaya mendorong peningkatan perekonomian masyarakat juga masih terbatas.
Untuk itulah Rudianur mendukung penuh pembangunan jalan melintasi Seranau dan Pulau Hanaut dilanjutkan. Beberapa tahun lalu pemerintah daerah membangun jalan dari Jembatan Cempaga menuju Seranau namun terhentinya. Kini pembangunan jalan itu akan dilanjutkan.
Baca juga: Pemkab Kotim terus upayakan jalan alternatif menuju Pelabuhan Bagendang
"Sesuai fungsi kami di DPRD, kami akan memantau perkembangannya. Semoga tidak ada kendala sehingga akses dan perekonomian masyarakat bisa meningkatkan," demikian Rudianur.
Bupati Halikinnor saat Safari Ramadhan di Desa Bapinang Hulu Kecamatan Pulau Hanaut, Senin (24/3) lalu mengatakan pembangunan jalan tembus dari Seranau menuju Pulau Hanaut akan dilanjutkan tahun ini.
“Tahun ini anggaran masuk untuk Pulau Hanaut Rp8,9 miliar untuk tujuh kegiatan, salah satunya yang diidam-idamkan masyarakat selama ini adalah lanjutan pembangunan jalan,” kata Halikinnor.
Ia meneruskan, sesuai hasil musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan, salah satu program prioritas yang akan dilaksanakan di kecamatan tersebut adalah lanjutan pembangunan jalan dari Seranau ke Pulau Hanaut.
Bahkan, ia berkeinginan agar pembangunan jalan tersebut tembus hingga perbatasan Kabupaten Katingan. Akan tetapi, hal itu dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Rencananya pada 2025 mendatang Pemkab Kotim akan menganggarkan Rp9 miliar untuk Pulau Hanaut agar dapat melanjutkan pembangunan tersebut.
“Mudah-mudahan ada anggaran lebih, jadi bisa kita tambah. Karena keinginan kita agar jalan itu bisa tembus sampai Pegatan (perbatasan Kotim dan Katingan), supaya akses ke Pulau Hanaut tidak lagi hanya lewat sungai, tapi juga bisa lewat darat,” demikian Halikinnor.
Baca juga: Pembangunan pusat rehabilitasi narkoba dibahas dalam RKPD Kotim 2025
Baca juga: Kodim Sampit ajak masyarakat terima perbedaan untuk cegah konflik sosial
Baca juga: Mediasi sengketa sawit, Bupati Kotim minta jangan ada tindakan anarkis
"Kami berharap ini bisa terwujud sesuai harapan tanpa ada kendala, apalagi anggarannya sudah dialokasikan," kata Wakil Ketua I DPRD Kotawaringin Timur Rudianur di Sampit, Rabu.
Rudianur merupakan legislator yang selama ini getol menyuarakan aspirasi agar pembangunan jalan melintasi Kecamatan Seranau dan Pulang Pisau, diwujudkan. Politisi Partai Golkar ini paham betul karena Pulau Hanaut merupakan salah satu kecamatan yang berada di daerah pemilihan yang diwakilinya.
Seranau dan Pulau Hanaut terletak di seberang pusat Kota Sampit, terpisah oleh Sungai Mentaya. Keterisolasian jalur darat ini membuat percepatan pembangunan dua kecamatan ini berjalan lambat meski lokasinya cukup dekat dengan pusat kota.
Keterisolasian jalan darat ini membuat pembangunan di dua kecamatan ini berjalan lambat akibat terbatasnya angkutan untuk distribusi barang dan jasa karena mengandalkan jalur sungai.
Kondisi ini juga membuat banyak potensi ekonomi yang belum bisa dioptimalkan. Dampaknya, upaya mendorong peningkatan perekonomian masyarakat juga masih terbatas.
Untuk itulah Rudianur mendukung penuh pembangunan jalan melintasi Seranau dan Pulau Hanaut dilanjutkan. Beberapa tahun lalu pemerintah daerah membangun jalan dari Jembatan Cempaga menuju Seranau namun terhentinya. Kini pembangunan jalan itu akan dilanjutkan.
Baca juga: Pemkab Kotim terus upayakan jalan alternatif menuju Pelabuhan Bagendang
"Sesuai fungsi kami di DPRD, kami akan memantau perkembangannya. Semoga tidak ada kendala sehingga akses dan perekonomian masyarakat bisa meningkatkan," demikian Rudianur.
Bupati Halikinnor saat Safari Ramadhan di Desa Bapinang Hulu Kecamatan Pulau Hanaut, Senin (24/3) lalu mengatakan pembangunan jalan tembus dari Seranau menuju Pulau Hanaut akan dilanjutkan tahun ini.
“Tahun ini anggaran masuk untuk Pulau Hanaut Rp8,9 miliar untuk tujuh kegiatan, salah satunya yang diidam-idamkan masyarakat selama ini adalah lanjutan pembangunan jalan,” kata Halikinnor.
Ia meneruskan, sesuai hasil musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan, salah satu program prioritas yang akan dilaksanakan di kecamatan tersebut adalah lanjutan pembangunan jalan dari Seranau ke Pulau Hanaut.
Bahkan, ia berkeinginan agar pembangunan jalan tersebut tembus hingga perbatasan Kabupaten Katingan. Akan tetapi, hal itu dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Rencananya pada 2025 mendatang Pemkab Kotim akan menganggarkan Rp9 miliar untuk Pulau Hanaut agar dapat melanjutkan pembangunan tersebut.
“Mudah-mudahan ada anggaran lebih, jadi bisa kita tambah. Karena keinginan kita agar jalan itu bisa tembus sampai Pegatan (perbatasan Kotim dan Katingan), supaya akses ke Pulau Hanaut tidak lagi hanya lewat sungai, tapi juga bisa lewat darat,” demikian Halikinnor.
Baca juga: Pembangunan pusat rehabilitasi narkoba dibahas dalam RKPD Kotim 2025
Baca juga: Kodim Sampit ajak masyarakat terima perbedaan untuk cegah konflik sosial
Baca juga: Mediasi sengketa sawit, Bupati Kotim minta jangan ada tindakan anarkis