Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memasok air bersih untuk membantu masyarakat korban banjir di Desa Bagendang Tengah Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
"Masyarakat setempat membutuhkan air bersih, makanya pada kesempatan pertama kami kirimkan dua mobil tangki air untuk bisa membantu suplai air bersih di wilayah tersebut dan sekitarnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Rabu.
Desa Bagendang Tengah atau dulunya dikenal dengan nama Desa Ramban, berjarak sekitar 25 kilometer. Saat ini sebagian wilayah desa ini terendam banjir akibat meluapnya Sungai Sampit yang membelah desa itu setelah hujan deras beberapa hari terakhir.
Kondisi ini membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih lantaran sumur yang selama ini menjadi sumber air bersih, kini terendam banjir. Untuk itulah masyarakat memerlukan bantuan air bersih.
BPBD juga telah menerima permintaan bantuan pasokan air bersih dari camat dan kepala desa setempat. Bantuan pun langsung dipasok agar bisa memenuhi kebutuhan air bersih, khususnya pada saat banjir ini.
"Tadi dipasok menggunakan dua tangki ukuran 4000 liter sehingga total 8000 liter yang kami distribusikan saat ini. Koordinasi terus kami lakukan dengan camat dan kepala desa setempat," demikian Multazam.
Baca juga: Disdik Kotim pastikan hak pendidikan terpenuhi di tengah situasi banjir
Kepala Desa Bagendang Tengah, Untung Sukardi menyampaikan terima kasih atas bantuan air bersih tersebut. Dia mengapresiasi karena BPBD bergerak cepat merespons dengan menyuplai air bersih ke desa mereka.
"Terima kasih BPBD sudah menyalurkan air bersih. Ini sangat bermanfaat karena memang dibutuhkan masyarakat kami saat ini," kata Untung.
Untung tidak menampik bahwa desanya sering dilanda banjir karena posisinya dekat sungai. Dia berharap hujan tidak turun lagi sehingga banjir segera surut agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam menambahkan, saat ini banjir melanda empat kecamatan, yakni Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Mentaya Hilir Utara dan Antang Kalang. Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 100 cm.
Banjir di Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang terjadi di Kelurahan Baamang Tengah, Mentawa Baru Hilir, Sawahan Ketapang dan Desa Telaga Baru.
Banjir di Kecamatan Mentaya Hilir Utara terjadi di Desa Bagendang Tengah. Sementara itu, banjir di Kecamatan Antang Kalang terjadi enam desa yaitu Tumbang Gagu, Buntut Nusa, Tumbang Ngahan, Sungai Puring, Kuluk Telawang dan Tumbang Kalang dengan ketinggian air rata-rata 100 centimeter.
Baca juga: Bupati Kotim perintahkan data perusahaan pendukung kegiatan pendidikan
Baca juga: Wabup Kotim tinjau SDN 3 Sawahan terendam banjir
Baca juga: Legislator Kotim sebut Sampit darurat banjir
"Masyarakat setempat membutuhkan air bersih, makanya pada kesempatan pertama kami kirimkan dua mobil tangki air untuk bisa membantu suplai air bersih di wilayah tersebut dan sekitarnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Rabu.
Desa Bagendang Tengah atau dulunya dikenal dengan nama Desa Ramban, berjarak sekitar 25 kilometer. Saat ini sebagian wilayah desa ini terendam banjir akibat meluapnya Sungai Sampit yang membelah desa itu setelah hujan deras beberapa hari terakhir.
Kondisi ini membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih lantaran sumur yang selama ini menjadi sumber air bersih, kini terendam banjir. Untuk itulah masyarakat memerlukan bantuan air bersih.
BPBD juga telah menerima permintaan bantuan pasokan air bersih dari camat dan kepala desa setempat. Bantuan pun langsung dipasok agar bisa memenuhi kebutuhan air bersih, khususnya pada saat banjir ini.
"Tadi dipasok menggunakan dua tangki ukuran 4000 liter sehingga total 8000 liter yang kami distribusikan saat ini. Koordinasi terus kami lakukan dengan camat dan kepala desa setempat," demikian Multazam.
Baca juga: Disdik Kotim pastikan hak pendidikan terpenuhi di tengah situasi banjir
Kepala Desa Bagendang Tengah, Untung Sukardi menyampaikan terima kasih atas bantuan air bersih tersebut. Dia mengapresiasi karena BPBD bergerak cepat merespons dengan menyuplai air bersih ke desa mereka.
"Terima kasih BPBD sudah menyalurkan air bersih. Ini sangat bermanfaat karena memang dibutuhkan masyarakat kami saat ini," kata Untung.
Untung tidak menampik bahwa desanya sering dilanda banjir karena posisinya dekat sungai. Dia berharap hujan tidak turun lagi sehingga banjir segera surut agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam menambahkan, saat ini banjir melanda empat kecamatan, yakni Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Mentaya Hilir Utara dan Antang Kalang. Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 100 cm.
Banjir di Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang terjadi di Kelurahan Baamang Tengah, Mentawa Baru Hilir, Sawahan Ketapang dan Desa Telaga Baru.
Banjir di Kecamatan Mentaya Hilir Utara terjadi di Desa Bagendang Tengah. Sementara itu, banjir di Kecamatan Antang Kalang terjadi enam desa yaitu Tumbang Gagu, Buntut Nusa, Tumbang Ngahan, Sungai Puring, Kuluk Telawang dan Tumbang Kalang dengan ketinggian air rata-rata 100 centimeter.
Baca juga: Bupati Kotim perintahkan data perusahaan pendukung kegiatan pendidikan
Baca juga: Wabup Kotim tinjau SDN 3 Sawahan terendam banjir
Baca juga: Legislator Kotim sebut Sampit darurat banjir