Sampit (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melalui Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir yang disebabkan curah hujan tinggi dan fenomena bulan perigee.
“Berdasarkan prakiraan kami, cuaca di Kotim dalam tiga hari ke depan masih berpotensi hujan sedang hingga lebat. Selain itu, pada 6 Mei nanti akan ada fenomena bulan perigee,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BMKG Kotim Mulyono Leo Nardo di Sampit, Sabtu.
Ia menjelaskan, selama tiga hari ke depan cuaca di wilayah Kotim berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah, terutama wilayah tengah Kotim seperti Kecamatan Mentaya Hulu, Baamang, dan Mentawa Baru Ketapang.
Sementara itu, berdasarkan pantauan curah hujan pada 29-30 April 2024 telah terjadi hujan ekstrem dan lebat di wilayah Kotim, dengan rata-rata intensitas curah hujan mencapai 150 milimeter per hari. Sehingga, masyarakat diminta waspada terhadap hujan ekstrem yang berpotensi kembali terjadi.
Di samping itu, pada 6 Mei 2024 pihaknya memprediksi akan terjadi fenomena bulan perigee, yakni suatu kondisi ketika posisi bulan berada di titik terdekat dengan bumi. Fenomena ini rutin terjadi setiap 28 hari sekali.
Dalam kondisi tersebut terjadi daya tarik menarik gravitasi antara bumi dan bulan yang mempengaruhi pasang surut permukaan air laut dan sungai. Pada fase ini, ketinggian air pasang biasanya berada di atas normal.
Baca juga: Gebyar Talenta Spensa, ratusan pelajar unjuk bakat dan keterampilan
Misalnya, pada kondisi normal ketinggian air pasang sekitar 1 meter, sedangkan saat fenomena tersebut ketinggiannya bisa mencapai 3 meter.
“Dengan adanya curah hujan yang cukup tinggi dan air pasang, kemungkinan besar menyebabkan kawasan yang berada sekitar daerah aliran sungai (DAS) akan terendam banjir,” ujar pria yang juga merupakan prakirawan BMKG Kotim tersebut.
Sehubungan dengan itu, pihaknya menyampaikan sejumlah peringatan dini bagi masyarakat antara lain waspada terhadap potensi banjir, genangan, tanah longsor hingga pohon tumbang akibat angin kencang.
Waspadai intensitas curah hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang yang berpotensi pada siang sampai malam hari. Serta, diimbau tidak beraktivitas di luar ruangan saat cuaca ekstrem, terutama bagi para pengendara untuk lebih berhati-hati.
Disamping itu, BMKG Kotim juga menyarankan kepada instansi terkait untuk melakukan upaya mitigasi bencana terkait dinamika cuaca yang terjadi.
Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan persiapan pembentukan BNNK
Baca juga: Dinkes Kotim kerahkan posko keliling bantu korban banjir
Baca juga: Wabup Kotim: Status tanggap darurat untuk optimalkan penanganan banjir
“Berdasarkan prakiraan kami, cuaca di Kotim dalam tiga hari ke depan masih berpotensi hujan sedang hingga lebat. Selain itu, pada 6 Mei nanti akan ada fenomena bulan perigee,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BMKG Kotim Mulyono Leo Nardo di Sampit, Sabtu.
Ia menjelaskan, selama tiga hari ke depan cuaca di wilayah Kotim berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah, terutama wilayah tengah Kotim seperti Kecamatan Mentaya Hulu, Baamang, dan Mentawa Baru Ketapang.
Sementara itu, berdasarkan pantauan curah hujan pada 29-30 April 2024 telah terjadi hujan ekstrem dan lebat di wilayah Kotim, dengan rata-rata intensitas curah hujan mencapai 150 milimeter per hari. Sehingga, masyarakat diminta waspada terhadap hujan ekstrem yang berpotensi kembali terjadi.
Di samping itu, pada 6 Mei 2024 pihaknya memprediksi akan terjadi fenomena bulan perigee, yakni suatu kondisi ketika posisi bulan berada di titik terdekat dengan bumi. Fenomena ini rutin terjadi setiap 28 hari sekali.
Dalam kondisi tersebut terjadi daya tarik menarik gravitasi antara bumi dan bulan yang mempengaruhi pasang surut permukaan air laut dan sungai. Pada fase ini, ketinggian air pasang biasanya berada di atas normal.
Baca juga: Gebyar Talenta Spensa, ratusan pelajar unjuk bakat dan keterampilan
Misalnya, pada kondisi normal ketinggian air pasang sekitar 1 meter, sedangkan saat fenomena tersebut ketinggiannya bisa mencapai 3 meter.
“Dengan adanya curah hujan yang cukup tinggi dan air pasang, kemungkinan besar menyebabkan kawasan yang berada sekitar daerah aliran sungai (DAS) akan terendam banjir,” ujar pria yang juga merupakan prakirawan BMKG Kotim tersebut.
Sehubungan dengan itu, pihaknya menyampaikan sejumlah peringatan dini bagi masyarakat antara lain waspada terhadap potensi banjir, genangan, tanah longsor hingga pohon tumbang akibat angin kencang.
Waspadai intensitas curah hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang yang berpotensi pada siang sampai malam hari. Serta, diimbau tidak beraktivitas di luar ruangan saat cuaca ekstrem, terutama bagi para pengendara untuk lebih berhati-hati.
Disamping itu, BMKG Kotim juga menyarankan kepada instansi terkait untuk melakukan upaya mitigasi bencana terkait dinamika cuaca yang terjadi.
Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan persiapan pembentukan BNNK
Baca juga: Dinkes Kotim kerahkan posko keliling bantu korban banjir
Baca juga: Wabup Kotim: Status tanggap darurat untuk optimalkan penanganan banjir