Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi III membidangi pendidikan, kesehatan dan pariwisata di DPRD Kalimantan Tengah Siti Nafsiah, mengingatkan sekaligus meminta kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, agar lebih memperkuat aksi daripada acara seremoni ataupun rapat-rapat dalam menangani stunting maupun kemiskinan.
Bagaimanapun aksi langsung akan dapat mempercepat pelaksanaan program dan mencapai target maksimal mengurangi stunting maupun kemiskinan, kata Nafsiah di Palangka Raya, Senin.
"Seremoni ataupun rapat, sebenarnya tidak masalah. Sepanjang diikuti aksi dan turun ke lapangan yang lebih banyak serta dilaksanakan secara optimal," tegasnya.
Menurut legislator Kalteng itu, apabila acara seremoni atau rapat yang diperbanyak pemda, justru kesannya membuang-buang anggaran. Sementara bila anggaran untuk acara seremonial atau rapat itu digunakan membiaya aksi nyata dan turun ke lapangan, berdampak besar terhadap pencegahan stunting dan angka kemiskinan.
Nafsiah mengatakan, anggaran untuk pelaksanaan program pengentasan kemiskinan dan stunting harus dapat dimaksimalkan, dan benar-benar tepat sasaran sehingga persoalan kemiskinan dan stunting dapat ditekan.
"Rapat itu boleh saja dilaksanakan, tapi jangan terlalu sering. Lebih baik jika, aksi nyata dan turun kelapangan yang diperbanyak. Jadi, kemiskinan dan stunting itu bisa ditekan," ucpanya.
Baca juga: Ketua DPRD Kalteng minta pemda tetap gencar lakukan reboisasi
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu pun berharap, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah terutama daerah pelaksanaan program pengentasan kemiskinan dan penanganan stunting di Kalteng ini dapat berjalan baik dan lancar.
"Tentu kita ingin angka kemiskinan dan stunting di Kalteng terus mengalami penurunan hingga mencapai angka terendah, guna menciptakan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah," demikian Nafsiah.
Baca juga: Legislator Kalteng sebut masyarakat di Sukamara minta dibantu replanting sawit
Baca juga: Rekomendasi DPRD Kalteng terkait LKPJ jadi masukan strategis pemprov
Baca juga: Dukung Kalteng Expo, Ketua DPRD sebut produk UMKM harus selalu dipromosikan
Bagaimanapun aksi langsung akan dapat mempercepat pelaksanaan program dan mencapai target maksimal mengurangi stunting maupun kemiskinan, kata Nafsiah di Palangka Raya, Senin.
"Seremoni ataupun rapat, sebenarnya tidak masalah. Sepanjang diikuti aksi dan turun ke lapangan yang lebih banyak serta dilaksanakan secara optimal," tegasnya.
Menurut legislator Kalteng itu, apabila acara seremoni atau rapat yang diperbanyak pemda, justru kesannya membuang-buang anggaran. Sementara bila anggaran untuk acara seremonial atau rapat itu digunakan membiaya aksi nyata dan turun ke lapangan, berdampak besar terhadap pencegahan stunting dan angka kemiskinan.
Nafsiah mengatakan, anggaran untuk pelaksanaan program pengentasan kemiskinan dan stunting harus dapat dimaksimalkan, dan benar-benar tepat sasaran sehingga persoalan kemiskinan dan stunting dapat ditekan.
"Rapat itu boleh saja dilaksanakan, tapi jangan terlalu sering. Lebih baik jika, aksi nyata dan turun kelapangan yang diperbanyak. Jadi, kemiskinan dan stunting itu bisa ditekan," ucpanya.
Baca juga: Ketua DPRD Kalteng minta pemda tetap gencar lakukan reboisasi
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu pun berharap, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah terutama daerah pelaksanaan program pengentasan kemiskinan dan penanganan stunting di Kalteng ini dapat berjalan baik dan lancar.
"Tentu kita ingin angka kemiskinan dan stunting di Kalteng terus mengalami penurunan hingga mencapai angka terendah, guna menciptakan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah," demikian Nafsiah.
Baca juga: Legislator Kalteng sebut masyarakat di Sukamara minta dibantu replanting sawit
Baca juga: Rekomendasi DPRD Kalteng terkait LKPJ jadi masukan strategis pemprov
Baca juga: Dukung Kalteng Expo, Ketua DPRD sebut produk UMKM harus selalu dipromosikan