Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kalimantan Tengah Wiyatno mengingatkan sekaligus meminta kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, agar tidak hanya fokus melakukan pembangunan di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya, tetapi juga program reboisasi.

Reboisasi atau melakukan penghijauan hutan yang telah gundul bagaimanapun juga perlu mendapat perhatian serius dari pemda di wilayah ini, kata Wiyatno di Palangka Raya, Rabu.

"Itulah kenapa kami meminta pemda di Kalteng tetap dan harus lebih gencar melakukan reboisasi," ucapnya.

Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini, program reboisasi berdampak besar terhadap perbaikan kualitas udara, mengurangi erosi tanah, memberikan perlindungan habitat bagi flora dan fauna, serta lainnya.

Wiyatno mengatakan dengan ditanaminya kembali hutan yang gundul tersebut persediaan udara, air dan bencana alam bisa dicegah. Banyak yang menyamakan reboisasi dengan penghijauan.

"Tetapi penghijauan dengan reboisasi ini berbeda. Penghijauan adalah menanam pohon di tempat yang diyakini bisa tumbuh misalnya saja di halaman rumah," ujarnya.

Baca juga: Legislator Kalteng sebut masyarakat di Sukamara minta dibantu replanting sawit

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP( itu juga mengajak seluruh lapisan masyarakat di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini, agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan reboisasi dengan melakukan penanaman pohon. Sebab, menjaga alam adalah tanggungjawab bersama dan bukan hanya pemerintah.

"Dengan menanam pohon secara massal kita dapat secara efektif menjaga alam dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi mendatang," demikian Wiyatno.

Baca juga: Rekomendasi DPRD Kalteng terkait LKPJ jadi masukan strategis pemprov

Baca juga: Dukung Kalteng Expo, Ketua DPRD sebut produk UMKM harus selalu dipromosikan

Baca juga: Kembangkan pertanian, masyarakat di Lamandau minta solusi pembukaan lahan tanpa membakar

Pewarta : Jaya Wirawana Manurung
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024