Awas! Perubahan warna alami kuku mungkin menandakan risiko kanker

Selasa, 21 Mei 2024 13:35 WIB

Jakarta (ANTARA) - Penelitian yang dilaksanakan oleh Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat menunjukkan bahwa perubahan warna alami kuku kemungkinan menandakan risiko seseorang mengalami kanker.

Hasil penelitian itu menyebutkan, adanya onychopapilloma atau kelainan kuku yang ditandai dengan pita berwarna putih atau merah di sepanjang kuku dan penebalan kuku dapat menyebabkan sindrom predisposisi tumor BAP1.

Menurut siaran Medical Daily pada Senin (20/5), sindrom predisposisi tumor BAP1 merupakan kelainan bawaan langka yang berhubungan dengan peningkatan risiko tumor kanker pada kulit, mata, ginjal dan mesothelium yang melapisi dada dan perut.

"Temuan ini langka terlihat dalam populasi umum, dan kami yakin adanya perubahan pada kuku yang mengindikasikan onychopapillomas pada sejumlah kuku semestinya mendorong pertimbangan diagnosis sindrom predisposisi tumor BAP1," kata Dr. Edward Cowen, salah satu penulis hasil penelitian.

Baca juga: Berikut cara miliki kuku yang indah dan terawat

Berdasarkan hasil penelitian, para peneliti merekomendasikan pemeriksaan kuku pada pasien-pasien dengan riwayat melanoma atau potensi keganasan yang dihubungkan dengan BAP1.

"Penemuan ini adalah contoh sangat baik tentang bagaimana tim multidisiplin dan studi sejarah alam dapat mengungkap wawasan tentang penyakit langka," kata Dr. Rafit Hassan, salah satu penulis senior hasil studi.

Temuan penelitian yang dipublikasikan di Jama Network tersebut diperoleh setelah tim mengevaluasi kelainan kuku pada 47 orang yang terdaftar di Pusat Klinis Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat untuk skrining varian BAP1. Pesertanya berasal dari 35 keluarga.

Baca juga: Tanda tubuh kebanyakan berolahraga bisa dilihat dari rambut dan kuku

"Ketika ditanya tentang kesehatan kuku dalam penilaian genetik dasar, satu pasien melaporkan bahwa dia memperhatikan perubahan halus pada kukunya. Komentarnya mendorong kami untuk secara sistematis mengevaluasi perubahan kuku peserta lain dan mengungkap temuan baru ini," kata Alexandra Lebensohn, salah satu penulis hasil riset dari Institut Kanker Nasional Amerika Serikat.

Para peneliti kemudian berusaha memastikan dugaan onychopapiloma pada peserta dengan melakukan biopsi.

Onychopapiloma biasanya hanya berpengaruh pada satu kuku. Namun, kondisi itu terjadi pada banyak kuku pada lebih dari 88 persen peserta penelitian dengan sindrom disposisi tumor BAP 1 yang berusia 30 tahun ke atas.

Baca juga: Awas! Udara di salon kuku mengandung komponen pemicu kanker

Baca juga: Begini cara obati kuku kaki yang menguning

Baca juga: Penyebab kuku kaki menguning

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Imigrasi deportasi turis asal Belarus yang jadi pegawai salon kuku di Bali

27 July 2024 19:12 Wib

Ribuan ekor ternak di Kapuas sudah divaksinasi PMK

27 August 2023 17:32 Wib, 2023

Berikut cara miliki kuku yang indah dan terawat

13 June 2023 10:55 Wib, 2023

Kuku tampil cantik namun tetap sehat dengan kuteks vegan

07 April 2023 14:01 Wib, 2023

Kalteng targetkan vaksinasi PMK 2023 sasar 50 ribu hewan ternak

31 January 2023 5:27 Wib, 2023
Terpopuler

1.358 lulusan UMPR siap terjun langsung dalam pembangunan daerah

Dunia Pendidikan - 02 November 2024 16:15 Wib

Pastikan pelayanan prima, Polda Kalteng hadirkan Ade Rai edukasi kebugaran tubuh

Kabar Daerah - 04 November 2024 14:35 Wib

Boyamin ajukan judicial review ke MK terkait pansel KPK

Nasional - 05 November 2024 16:49 Wib

DPMD Kapuas dukung simpul layanan pemetaan partisipatif

Kabar Daerah - 06 November 2024 19:21 Wib

Tinjau TPA, DPRD Kotim dapati kekurangan sarpras jadi kendala