Sampit (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengerahkan puluhan personel untuk memadamkan kebakaran yang melanda sebuah bangunan milik Yayasan Panti Asuhan Annida Qolbu.
“Kami menerima informasi pada pukul 07:30 WIB, kami langsung bergegas ke lokasi dan tiba dalam waktu kurang lebih lima menit, tapi sebagian besar bangunan sudah terbakar,” kata Kepala Disdamkarmat Kotim Wim RK Benung di Sampit, Rabu.
Lokasi bangunan yang terbakar berada di Jalan Jaya Wijaya 4, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang. Objek yang terbakar adalah barak lima pintu yang masih berada di area Panti Asuhan Annida Qolbu.
Setidaknya ada 20 personel Disdamkarmat Kotim yang berjibaku memadamkan kebakaran. Jumlah itu belum termasuk bantuan dari anggota BPBD, PMI, Redkar Ketapi 3, Redkar Swadaya Baamang, Redkar Teluk Dalam dan ambulans Dompet Peduli.
Dalam aksi ini, Disdamkarmat Kotim mengerahkan lima unit armada dibantu dengan dua armada BPBD untuk suplai air, serta armada dari para relawan.
Tim gabungan tersebut saling bahu membahu untuk memadamkan si jago merah yang dengan cepat melahap bangunan barak lima pintu yang terbuat dari material kayu tersebut.
Kendati, pada akhirnya bangunan tersebut habis terbakar namun api tidak sampai menjalar ke bangunan yang berada di sekitarnya. Seluruh proses berlangsung dalam waktu kurang lebih 57 menit.
Baca juga: Disbudpar Kotim berbenah usai menurunnya prestasi di FBIM
“Yang bisa kami lakukan adalah memadamkan api dan meminimalkan agar kebakaran tidak menjalar ke mana-mana. Kami berterima kasih pada semua pihak yang membantu dalam upaya pemadaman,” tuturnya.
Wim melanjutkan, saat proses pemadaman ada salah seorang relawan yang cedera di bagian bawah alis akibat terkena reruntuhan atap seng.
Personel di tempat kejadian langsung memberikan pertolongan pertama agar luka tersebut tidak menyebabkan infeksi. Relawan tersebut kemudian diminta tidak melanjutkan membantu pemadaman.
Sementara itu, berdasarkan informasi warga setempat, kebakaran bermula dari barak nomor dua yang saat kejadian dalam kondisi kosong karena ditinggal bekerja penghuninya. Dugaan sementara kebakaran disebabkan korsleting listrik dari kabel lampu.
“Dugaan sementara kebakaran akibat korsleting listrik, tapi kami akan segera mengerahkan tim investigasi untuk memastikan penyebab kebakarannya,” ujar Wim.
Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp500 juta. Tiga dari lima pintu barak ditempati penyewa dan semuanya tidak sempat menyelamatkan harta benda. Sedangkan, dua pintu lainnya berisi material bangunan dan beberapa barang yang disimpan pemilik barak.
Sehubungan dengan kejadian ini, Disdamkarmat Kotim mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran dan mengambil langkah antisipasi.
Contohnya, mengecek instalasi listrik minimal 10 tahun sekali, dibantu tenaga ahli untuk menghindari korsleting. Terutama instalasi listrik pada bangunan lama.
Baca juga: Petugas Lapas Sampit jalani tes urine deteksi dini penyalahgunaan narkoba
Baca juga: Kehabisan blangko E-KTP, Disdukcapil Kotim ajukan permintaan ke pusat
Baca juga: Gebyar Prestasi Pelajar SMP ajang penjaringan bibit potensial di Kotim