Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Ruselita mengingatkan sekaligus meminta kepada pemerintah setempat, agar jangan sampai bergantung sepenuhnya pada Air Hitam Kereng Bangkirai sebagai objek wisata andalan di daerah ini.
"Pemkot harus bisa menggali potensi objek wisata lain agar objek wisata unggulan tidak hanya itu-itu saja," kata Ruselita di Palangka Raya, Kamis.
Terlebih, lanjut dia, objek wisata Air Hitam Kereng Bangkirai merupakan objek wisata yang mengandalkan pasang surut nya debit air. Alhasil, ketika debit air surut akan berdampak pada berbagai wahana di objek wisata tersebut.
Untuk itu, menjelang masuknya musim kemarau yang diprediksi akan terjadi pada Juli hingga Oktober, harus terdapat objek wisata unggulan yang dapat menggantikan objek wisata Air Hitam Kereng Bangkirai.
"Intinya harus ada pilihan lain yang menjadikan destinasi warga untuk berwisata menghabiskan waktu akhir pekan di Kota Palangka Raya," ucapnya.
Lebih lanjut srikandi partai Perindo ini juga menyarankan Pemerintah Kota Palangka Raya untuk dapat memberikan pelatihan kepada pelaku objek wisata Air hitam Kereng Bangkirai. Sebab, bila nantinya debit air di danau Sabangau terjadi surut, maka para hal tersebut akan menyebabkan pendapatan para pelaku objek wisata di lokasi tersebut tentu akan menurun.
"Jadi memang harus ada antisipasi untuk mengatasi perubahan cuaca, karena kalau nanti objek wisata itu sepi, para pelaku usaha mau makan apa kalau tidak ada pendapatan," ujar Ruselita.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya berikan bantuan peralatan usaha bagi pelaku UMKM
Menurut legislator Palangka Raya itu, salah satu sektor yang dapat diunggulkan di Kota Palangka Raya merupakan objek wisata, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
Berbeda jika Kota Palangka Raya seperti kabupaten lainnya yang memiliki sektor unggulan di bidang pertambangan, perkebunan dan pertanian, masyarakat tentunya dapat mengelola usaha lain ketika sektor objek wisata sepi pengunjung.
"Memang ini tantangan besar bagi pemerintah untuk memberikan solusi yang tepat bagi masyarakat, untuk itu saya harap solusi nantinya dapat menjadi kebijakan jangka panjang agar dapat berjalan dengan maksimal," demikian Ruselita.
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pemkot tingkatkan bantuan bibit ikan untuk masyarakat
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya: Pentingnya kolaborasi wujudkan pembangunan terintegrasi
Baca juga: PLN serahkan bantuan puluhan peralatan produksi untuk UMKM
"Pemkot harus bisa menggali potensi objek wisata lain agar objek wisata unggulan tidak hanya itu-itu saja," kata Ruselita di Palangka Raya, Kamis.
Terlebih, lanjut dia, objek wisata Air Hitam Kereng Bangkirai merupakan objek wisata yang mengandalkan pasang surut nya debit air. Alhasil, ketika debit air surut akan berdampak pada berbagai wahana di objek wisata tersebut.
Untuk itu, menjelang masuknya musim kemarau yang diprediksi akan terjadi pada Juli hingga Oktober, harus terdapat objek wisata unggulan yang dapat menggantikan objek wisata Air Hitam Kereng Bangkirai.
"Intinya harus ada pilihan lain yang menjadikan destinasi warga untuk berwisata menghabiskan waktu akhir pekan di Kota Palangka Raya," ucapnya.
Lebih lanjut srikandi partai Perindo ini juga menyarankan Pemerintah Kota Palangka Raya untuk dapat memberikan pelatihan kepada pelaku objek wisata Air hitam Kereng Bangkirai. Sebab, bila nantinya debit air di danau Sabangau terjadi surut, maka para hal tersebut akan menyebabkan pendapatan para pelaku objek wisata di lokasi tersebut tentu akan menurun.
"Jadi memang harus ada antisipasi untuk mengatasi perubahan cuaca, karena kalau nanti objek wisata itu sepi, para pelaku usaha mau makan apa kalau tidak ada pendapatan," ujar Ruselita.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya berikan bantuan peralatan usaha bagi pelaku UMKM
Menurut legislator Palangka Raya itu, salah satu sektor yang dapat diunggulkan di Kota Palangka Raya merupakan objek wisata, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
Berbeda jika Kota Palangka Raya seperti kabupaten lainnya yang memiliki sektor unggulan di bidang pertambangan, perkebunan dan pertanian, masyarakat tentunya dapat mengelola usaha lain ketika sektor objek wisata sepi pengunjung.
"Memang ini tantangan besar bagi pemerintah untuk memberikan solusi yang tepat bagi masyarakat, untuk itu saya harap solusi nantinya dapat menjadi kebijakan jangka panjang agar dapat berjalan dengan maksimal," demikian Ruselita.
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pemkot tingkatkan bantuan bibit ikan untuk masyarakat
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya: Pentingnya kolaborasi wujudkan pembangunan terintegrasi
Baca juga: PLN serahkan bantuan puluhan peralatan produksi untuk UMKM