Pangkalan Bun (ANTARA) - Penjabat Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah Budi Santosa meminta kepada panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Dasar (SD) di wilayah setempat, untuk tidak menerapkan tes baca, tulis dan berhitung atau calistung dalam penerimaan peserta didik baru.
"Pada kesempatan ini saya sampaikan dengan tegas, mengharamkan tes calistung saat penerimaan siswa baru jenjang SD. Mohon dukungan semua pihak. Gerakan ini perlu kita dukung bersama-sama karena anak-anak inilah nantinya sebagai generasi masa depan kita," kata Budi Santosa di Pangkalan Bun, Minggu.
Hal tersebut disampaikannya saat melepas secara langsung kegiatan jalan sehat dalam rangka mengampanyekan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Budi mengatakan, mengajarkan calistung adalah kewajiban SD, bukan PAUD. Oleh karena itu, anak yang akan masuk SD tidak boleh dituntut sudah menguasai calistung.
Sementara itu, Bunda PAUD Kobar, Harli Saparia menyampaikan bahwa masih banyak ditemui praktik yang tidak sesuai ketentuan, salah satunya mensyaratkan masuk sekolah SD harus tes calistung.
Selain itu, ada juga anak-anak masuk SD tidak terlebih dulu melalui PAUD sehingga tidak mendapat pendampingan pada fase tersebut.
Baca juga: Pj Bupati Kobar sebut penguatan industri kuliner dukung kemajuan sektor pariwisata
"Oleh karena itu, hal ini harus dikampanyekan bersama supaya anak-anak dalam masa transisi PAUD ke SD tetap menyenangkan," ucapnya.
Lanjutnya, serta menjadi tantangan dalam merubah perilaku berbagai pihak yang terlibat dalam menguatkan transisi anak dari PAUD ke SD.
"Sebagai langkah yang dilakukan, kami meluncurkan sebuah gerakan yang memastikan setiap anak mendapatkan haknya dalam memperoleh pembelajaran yang tepat yakni gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan," ungkapnya.
Dia menjelaskan, gerakan tersebut sangat penting untuk mengubah konsepsi di lapangan melalui aturan larangan calistung pada proses penerimaan peserta didik di pendidikan dasar setara dengan SD atau MI.
"Gerakan ini harus diketahui secara masif oleh seluruh lapisan masyarakat dan terkait hal ini kita juga meluncurkan layanan call Center Halo bunda PAUD yakni layanan dalam menampung aspirasi saran atau pertanyaan tentang gerakan transisi PAUD yang menyenangkan dan layanan PAUD berkualitas di kabupaten Kotawaringin Barat," jelasnya.
Harli menambahkan, dirinya berharap melalui gerakan tersebut dapat meningkatkan semangat kebersamaan, untuk mengawal masa depan anak-anak Indonesia bersama mewujudkan gerakan PAUD berkualitas.
Baca juga: Diskominfo Kobar tingkatkan pelayanan melalui SP4N Lapor
Baca juga: 17 Desa jadi prioritas Pemkab Kobar dalam mengembangkan sektor wisata
Baca juga: Distan Kobar temukan 16 ekor sapi terinfeksi cacing hati