Sampit (ANTARA) -
Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor menyatakan dukungan terkait alih fungsi Lapangan Bola Raja Bungsu di Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU) menjadi ruang terbuka hijau (RTH). 
 
“Nanti kami anggarkan untuk desain RTH itu, harus dibuat master plan dulu dengan konsultan agar hasilnya sesuai harapan,” kata Halikinnor di Sampit, Selasa. 
 
Bukan hanya RTH, Halikinnor juga ingin agar pada lokasi tersebut disediakan rest area atau tempat istirahat bagi pengendara yang melintas. Dengan begitu juga memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat. 
 
Ia menilai lokasi lapangan tersebut cukup strategis karena terletak di tepi Jalan Trans Kalimantan dengan lalu lintas yang cukup padat.

Baca juga: Presiden Jokowi ke Kalteng untuk tinjau pasar hingga RSUD
 
Jalan tersebut menjadi perlintasan warga dari arah selatan seperti Kabupaten Seruyan dan sekitarnya untuk menuju Sampit, Katingan, Palangka Raya dan sebagainya. Selain itu, wisatawan yang hendak berkunjung ke Pantai Ujung Pandaran, objek wisata unggulan Kotim. 
 
“Di lapangan itu bisa untuk RTH sekaligus rest area, misalnya orang dari Kuala Pembuang bisa mampir untuk istirahat. Makanya, saya minta agar desain dengan benar,” ucapnya.
 
Disamping itu, ia mendapat informasi pemerintah kecamatan berencana membeli lahan seluas tiga hektare di dekat kantor kecamatan untuk pengganti lapangan sepak bola. 
 
Sehubungan dengan itu, Halikinnor menginstruksikan dinas terkait membantu peningkatan jalan ke lokasi tersebut agar lalu lintasnya lancar. 
 
Camat Mentaya Hilir Utara Muslih menyampaikan pembangunan RTH ini sudah lama direncanakan karena kecamatan tersebut kini menjadi kawasan industri dengan cukup banyak perusahaan, sehingga dinilai perlu RTH untuk memberikan ruang bagi masyarakat menikmati udara segar.
 
“Selain itu, kami juga ingin membuat jogging track di RTH nantinya. Karena dengan lalu lintas yang semakin padat, maka tepi jalan raya sudah tidak aman untuk aktivitas jogging. Ini juga bentuk dukungan kami agar masyarakat bisa aktif berolahraga,” jelasnya. 
 
Ia juga menyebut, rencana alih fungsi Lapangan Bola Raja Bungsu menjadi RTH sebenarnya sudah masuk ke rencana kerja jangka menengah daerah (RPJMD) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim.
 
Akan tetapi, karena pihaknya belum memiliki lapangan pengganti, sehingga rencana itu belum dijalankan. Keberadaan lapangan di kecamatan tersebut bukan hanya untuk aktivitas olahraga tapi juga upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI dan lainnya. 
 
Terkait hal tersebut, Muslih mengatakan pihaknya telah menyiapkan area lapangan baru di jalan samping kantor kecamatan seluas 300 meter.
 
Lahan untuk lapangan tersebut rencananya akan dibebaskan menggunakan dana bagi hasil pajak Desa Bagendang Hulu yang ditargetkan pencairannya tahun ini. 
 
“Insya Allah tahun ini pembebasan lahan untuk lapangan, setelah itu klir akan kami komunikasikan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga agar secepatnya dibangun lapangan,” demikian Muslih.

Baca juga: Bupati Kotim perbolehkan Disdik angkat guru kontrak jika perlu

Baca juga: Antisipasi kebakaran, Bupati Kotim upayakan alat pemadam portabel setiap kecamatan

Baca juga: Kunjungi Sampit, Presiden Jokowi akan ke pasar dan sawah

Pewarta : Devita Maulina
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024