Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor berjanji akan mengupayakan pengadaan alat pemadam portabel di setiap kecamatan guna mengantisipasi musibah kebakaran. 

“Sehubungan dengan kebakaran di Kelurahan Kuala Kuayan, jadi pertimbangan kami ke depan secara bertahap, khususnya di ibu kota kecamatan, perlu alat pemadam portabel,” kata Halikinnor di Sampit, Selasa.

Hal ini ia sampaikan usai mengunjungi dan menyalurkan bantuan bagi warga korban kebakaran di Kelurahan Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu. 

Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut kepala Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta pejabat lainnya. 

Diketahui, pada Kamis (20/6) lalu terjadi musibah kebakaran di Kelurahan Kuala Kuayan yang mengakibatkan empat rumah habis terbakar dan satu bangunan walet rusak berat, serta satu rumah rusak ringan. 

Kejadian tersebut menyebabkan lima kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 28 orang kehilangan tempat tinggal serta harta benda. 

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 18:15 WIB berlangsung cukup cepat. Dalam waktu singkat api meluluhlantakkan kediaman warga yang terbuat dari material kayu tanpa memberikan kesempatan untuk mengamankan harta benda.

Lokasi kebakaran berada tepat di tepi Sungai Mentaya, namun karena kurangnya peralatan dan tenaga terlatih, ditambah material bangunan yang terbuat dari kayu, membuat api cepat menjalar dan sebagian rumah tak terselamatkan. 

Di sisi lain, lokasi Kelurahan Kuala Kuayan cukup jauh dari ibu kota kabupaten, sehingga perlu waktu cukup lama bagi petugas pemadam untuk tiba di lokasi. 

Oleh karena itu, Halikinnor mempertimbangkan pengadaan alat pemadam portabel atau jinjing supaya jika terjadi kebakaran bisa lebih cepat ditangani dengan peralatan tersebut. 

“Yang namanya musibah tidak bisa ditebak, tapi paling tidak bisa kita antisipasi. Kami merasa prihatin dan sedih atas musibah yang menimpa warga, semoga ini tidak terjadi lagi,” tuturnya. 

Baca juga: Kunjungi Sampit, Presiden Jokowi akan ke pasar dan sawah

Halikinnor juga menanggapi permintaan warga Kelurahan Kuala Kuayan untuk pengadaan unit tangki pemadam kebakaran.

Ia menerangkan, bahwa untuk penempatan tangki pemadam harus disertai dengan tenaga terlatih, sebab tidak sembarang orang bisa mengoperasikan peralatan pemadam. Selain itu, dalam pemadam kebakaran ada teknik khusus agar upaya pemadaman efektif. 

Maka dari itu, pihaknya mengutamakan pengadaan alat pemadam kebakaran portabel yang lebih sederhana dan melatih relawan pemadam kebakaran untuk mengoperasikannya. 

Dalam pengadaan alat pemadam kebakaran portabel ini, Pemkab Kotim akan bekerja sama dengan perusahaan besar swasta (PBS). Halikinnor telah meminta camat untuk menginventarisir PBS yang ada agar membantu pengadaan alat pemadam.

“Saya sudah minta camat untuk menginventarisir PBS yang ada. Misalnya satu PBS bantu Rp50 juta untuk pengadaan alat pemadam kan bisa,” ujarnya. 

Dalam kegiatan itu Halikinnor menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran berupa sembako, seragam sekolah, peralatan dapur dan uang tunai sebesar Rp15 juta dari DPA Dinas Sosial.

Disamping itu, Halikinnor menyampaikan akan mengupayakan bantuan melalui Dinas PUPR sebesar Rp50 juta berupa material bangunan agar para korban bisa membangun rumahnya kembali. 

“Bantuan ini mungkin tak seberapa dengan kehilangan yang dialami, tapi kami berharap setidaknya ini bisa meringankan beban warga yang rumahnya terbakar,” ucapnya. 

Tak lupa, ia berpesan agar warga yang bersangkutan tabah menghadapi cobaan ini dan tetap semangat melanjutkan hidup. Ia pun berharap seluruh masyarakat mengambil hikmah dari kejadian ini agar lebih berhati-hati kedepannya. 

Halikinnor juga menyempatkan diri memantau kegiatan khitanan massal gratis yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kuala Kuayan. Ia bersyukur kegiatan ini disambut antusiasme masyarakat. 

Baca juga: Wabup Kotim apresiasi PLN gelar PDKB tanpa padamkan listrik

Salah seorang korban kebakaran, Anita Oktaviani menyampaikan terima kasih atas bantuan yang disampaikan bupati, serta bantuan dari pemerintah kecamatan dan polisi setempat. 

“Kami berterima kasih bupati mau mengunjungi dan melihat langsung kondisi kami di sini sekaligus menyalurkan bantuan. Kejadian ini menjadi pukulan berat bagi kami,” tuturnya. 

Anita mengaku saat kejadian ia tengah menyapu di halaman rumah, lalu tiba-tiba melihat bagian belakang rumahnya sudah terbakar. Ia tidak mengetahui pasti dari mana api berasal. 

Kala itu, Anita sempat berupaya memadamkan api dan mencabut semua aliran listrik ke peralatan elektronik, namun api yang cepat menyebar membuatnya panik dan memilih untuk menyelamatkan diri bersama anak-anaknya. 

Anita hanya sempat mengambil satu tas miliknya sebelum menyelamatkan diri, sementara harta benda di rumah tersebut habis terbakar. 

Kejadian ini menjadi pukulan berat baginya dan keluarga. Ia hanya bisa berharap kejadian serupa tak terulang, baik kepadanya dan keluarga maupun warga sekitar. 

“Kami mohon bantuan alat pemadam, supaya kejadian seperti ini tidak terulang dan kalau ada kebakaran bisa cepat ditangani,” sebutnya. 

Selain bantuan kebakaran, pada kesempatan itu Pemkab Kotim juga menyalurkan bantuan beras dari cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) sebanyak 2.500 sak ukuran lima kilogram untuk warga yang terdampak banjir di Kecamatan Mentaya Hulu  

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Agus Mulyadi menyampaikan penyaluran ini adalah kelanjutan dari bantuan yang disampaikan sebelumnya. 

Warga yang terdampak banjir telah mendapat bantuan sembako dari Gubernur Kalteng sebanyak 4.276 paket, khusus di Kecamatan Mentaya Hulu mendapat 250 paket. 

Baca juga: Pemkab Kotim matangkan persiapan menyambut kunjungan kepala BNN

Baca juga: Bupati Kotim: Membuang sampah ke sungai memperbesar risiko banjir

Baca juga: Disambut antusias, sudah 905 anak di Kotim mendaftar khitanan massal


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024