Palangka Raya (ANTARA) - Sebuah kios sembako di Jalan Trans Kota Palangka Raya-Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, tepatnya di depan taman wisata Rawa Rofi, Kelurahan Pahandut Seberang, Kecamatan Pahandut, hangus terbakar, Senin, sekitar pukul 22.02 WIB.
"Setelah mendapatkan laporan dari warga, kami langsung bergegas ke lokasi kejadian untuk segera memadamkan api di lokasi," kata Koordinator Call Center 112 Palangka Raya, Sucipto, usai memadamkan api.
Setibanya di lokasi kejadian, api telah membumbung tinggi melahap bangunan berukuran 8X12 meter dan berkonstruksi kayu tersebut.
Selain akibat kios yang berkonstruksi kayu, tingginya kobaran api semakin membara akibat kios tersebut juga menjual BBM eceran.
"Kalau kendala akses tidak ada, hanya saja memang karena kios ini menjual BBM, sehingga api cukup sulit untuk dijinakkan dan memerlukan waktu sekitar 60 menit untuk api bisa benar-benar dipadamkan," ucapnya.
Baca juga: Polresta Palangka Raya sebar nomor pengaduan kesatuan untuk layani warga
Sucipto juga mengungkapkan, dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa, namun pemilik kios, yakni Fitria (32) diduga mengalami kerugian materi mencapai Rp100 juta lebih.
Sementara, pihaknya tidak dapat mengungkapkan penyebab api muncul sehingga menyerahkan proses penyelidikan kepada kepolisian untuk mengungkap terjadinya kebakaran.
"Berdasarkan informasi, pada saat terjadinya kebakaran ini kios masih buka namun memang tidak sedang melayani pembeli," ujarnya.
Kemudian pada saat yang bersamaan, api diduga muncul dari bagian depan sebelah kiri kios yang juga terdapat rak berisikan BBM eceran.
Akibatnya api dengan cepat membesar dan melahap habis seluruh bangunan kios sembako milik Fitria hingga tak tersisa.
"Untuk dugaan kebakaran kami belum dapat menyimpulkan. Dan juga untungnya api tidak merembet ke bangunan sebelah kanan dan kiri yang jarak antar bangunan hanya 4 meter," demikian Sucipto.
Baca juga: Tim Satgas Pangan tindak tegas pengepul bahan pokok di Kalteng
Baca juga: Puskesmas Pahandut Bersengketa, pelayanan kesehatan harus tetap berlangsung
Baca juga: Fisipol UMPR optimalkan Ramadhan dengan pelatihan penulisan karya ilmiah