Kuala Kapuas (ANTARA) - Direktur Utama RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dr Agus Waloyo menerima mengakui bahwa pihaknya ada menerima sebelas pasien mabuk yang diduga karena penyalahgunaan obat-obatan.
"Dari sebelas pasien tersebut, sembilan diantaranya sudah diizinkan pulang dan rawat jalan. Sekarang ini tersisa dua orang yang baru masuk dan sedang dalam perawatan," kata dr Agus di Kuala Kapuas, Rabu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo, sebagian besar rata-rata para pasien mengonsumsi penyalahgunaan obat-obatan itu, Senin (8/7/2024). Bahkan jika dilihat dari gejala yang ada pada dua pasien, sudah menunjukkan ke arah perubahan membaik.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, keduanya akan membaik dan rawat jalan di rumah," ucapnya.
Agus menyebut dari sebelas pasien itu mayoritas merupakan warga dari kabupaten setempat, dan 10 diantaranya berjenis kelamin laki-laki serta satu perempuan. Sementara untuk hasil pemeriksaan laboratorium, rata-rata baik.
"Kalau hasil pemeriksaan itu, kita belum bisa memastikan apa yang diminum, hanya saja berdasarkan informasi dan analisa dari yang bersangkutan dan juga keluarga korban terdekat itu adalah menggunakan penyalahgunaan obat-obatan, ada yang zenith atau apapun sejenisnya," kata Agus.
Sementara terkait kasus tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Erlin Hardi, melakukan peninjauan sekaligus melihat langsung kondisi para pasien yang sedang di rawat di IGD RSUD setempat.
"Kami belum bisa memastikan apa yang menyebabkan, tetapi paling tidak dari beberapa kejadian ini, harus membuat kewaspadaan kita, kehidupan anak-anak kita, kehidupan kita untuk tidak melakukan penyalahgunaan obat-obatan," kata Erlin Hardi.
Baca juga: Kapuas tuan rumah Pertemuan Raya II Kaum Bapak GKE Se-Indonesia
Terkait peristiwa yang terjadi, dirinya pun mengimbau agar masyarakat luas tidak terpengaruh ataupun ada hal-hal yang tentunya, pengaruh-pengaruh yang dari luar, dari luar tempat kita yang merugikan. Sebab, menurut dirinya jangan sampai nantinya bisa menimbulkan hal-hal yang meresahkan di kalangan masyarakat.
"Inilah yang kami juga tentunya meminta kepada kita semuanya, termasuk juga dari aparat pemerintah kabupaten untuk melakukan penjagaan dini," kata dia.
Pj Bupati Kapuas itu pun berharap sekaligus menekan kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten setempat, agar lebih jeli melihat dan mengawasi kondisi anak-anak dan pemuda di sekelilingnya.
"Ketika memang ada hal-hal yang mengarah ke sana, saya kira untuk dilakukan tindakan untuk mengantar ke tempat kesehatan terdekat," demikian Erlin Hardi.
Baca juga: BPMD Kapuas dukung peningkatan kapasitas aparatur desa
Baca juga: Pemdes diminta lebih aktif dalam program penanganan stunting di Kapuas
Baca juga: Wujudkan impian masyarakat, Pj Bupati Kapuas resmikan Rumah Sakit Pratama Pujon
"Dari sebelas pasien tersebut, sembilan diantaranya sudah diizinkan pulang dan rawat jalan. Sekarang ini tersisa dua orang yang baru masuk dan sedang dalam perawatan," kata dr Agus di Kuala Kapuas, Rabu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo, sebagian besar rata-rata para pasien mengonsumsi penyalahgunaan obat-obatan itu, Senin (8/7/2024). Bahkan jika dilihat dari gejala yang ada pada dua pasien, sudah menunjukkan ke arah perubahan membaik.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, keduanya akan membaik dan rawat jalan di rumah," ucapnya.
Agus menyebut dari sebelas pasien itu mayoritas merupakan warga dari kabupaten setempat, dan 10 diantaranya berjenis kelamin laki-laki serta satu perempuan. Sementara untuk hasil pemeriksaan laboratorium, rata-rata baik.
"Kalau hasil pemeriksaan itu, kita belum bisa memastikan apa yang diminum, hanya saja berdasarkan informasi dan analisa dari yang bersangkutan dan juga keluarga korban terdekat itu adalah menggunakan penyalahgunaan obat-obatan, ada yang zenith atau apapun sejenisnya," kata Agus.
Sementara terkait kasus tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Erlin Hardi, melakukan peninjauan sekaligus melihat langsung kondisi para pasien yang sedang di rawat di IGD RSUD setempat.
"Kami belum bisa memastikan apa yang menyebabkan, tetapi paling tidak dari beberapa kejadian ini, harus membuat kewaspadaan kita, kehidupan anak-anak kita, kehidupan kita untuk tidak melakukan penyalahgunaan obat-obatan," kata Erlin Hardi.
Baca juga: Kapuas tuan rumah Pertemuan Raya II Kaum Bapak GKE Se-Indonesia
Terkait peristiwa yang terjadi, dirinya pun mengimbau agar masyarakat luas tidak terpengaruh ataupun ada hal-hal yang tentunya, pengaruh-pengaruh yang dari luar, dari luar tempat kita yang merugikan. Sebab, menurut dirinya jangan sampai nantinya bisa menimbulkan hal-hal yang meresahkan di kalangan masyarakat.
"Inilah yang kami juga tentunya meminta kepada kita semuanya, termasuk juga dari aparat pemerintah kabupaten untuk melakukan penjagaan dini," kata dia.
Pj Bupati Kapuas itu pun berharap sekaligus menekan kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten setempat, agar lebih jeli melihat dan mengawasi kondisi anak-anak dan pemuda di sekelilingnya.
"Ketika memang ada hal-hal yang mengarah ke sana, saya kira untuk dilakukan tindakan untuk mengantar ke tempat kesehatan terdekat," demikian Erlin Hardi.
Baca juga: BPMD Kapuas dukung peningkatan kapasitas aparatur desa
Baca juga: Pemdes diminta lebih aktif dalam program penanganan stunting di Kapuas
Baca juga: Wujudkan impian masyarakat, Pj Bupati Kapuas resmikan Rumah Sakit Pratama Pujon