Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor menyampaikan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2025 kepada DPRD setempat. 

“Dalam rancangan KUA dan PPAS tahun 2025, pemerintah daerah juga menjabarkan perkiraan perekonomian daerah. Kami berharap kinerja ekonomi Kotim tahun 2025 akan menjadi lebih baik,” kata Halikinnor di Sampit, Senin. 

Hal itu ia sampaikan pada rapat paripurna ke - 12 masa persidangan II tahun sidang 2024 DPRD Kotim. Hadir dalam rapat tersebut Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson dan jajaran serta perwakilan seluruh OPD Kotim. 

Halikinnor menjelaskan penyampaian rancangan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2025 ini merupakan rangkaian atau siklus dalam proses penyusunan anggaran daerah pada setiap tahun anggaran. 

Dengan berpedoman Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.

Penyusunan rancangan KUA dan PPAS harus berdasarkan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri pada setiap tahunnya. 

“Kemudian kepala daerah harus menyampaikan rancangan KUA dan PPAS kepada DPRD paling lambat minggu kedua bulan juli untuk dibahas dan disepakati bersama antara kepala daerah dan DPRD,” jelasnya. 

Sehubungan dengan rancangan KUA dan PPAS ini pihaknya berharap kinerja ekonomi Kotim pada 2025 akan menjadi lebih baik. 

Oleh karenanya, untuk mengetahui kondisi perekonomian daerah saat ini, Halikinnor menyampaikan capaian kinerja ekonomi Kotim selama dua tahun terakhir, yakni pada 2022 dan 2023.

Baca juga: FKUB Kotim deklarasi dukung dan sukseskan Pilkada 2024

Pertama, laju pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan yang cukup tajam yaitu sebesar 7,41 persen pada 2022 turun menjadi 1,81 persen pada 2023.

Kedua, tingkat inflasi cukup terkendali yang ditunjukkan dengan penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 5,99 persen pada tahun 2022 dan 2,56 persen pada 2023.

Ketiga, pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan dari Rp76,09 juta pada 2022 menjadi Rp78,81 juta pada 2023. Keempat, angka kemiskinan cenderung masih bisa ditekan dari 5,95 persen pada 2022 menjadi 5,69 persen pada 2023.

Kelima, tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 5,00 persen pada 2022 menjadi 4,77 persen pada 2023. Keenam, indeks pembangunan manusia (IPM) cenderung lebih baik yaitu 71,67 pada 2022 menjadi 73,99 pada 2023.

“Jika melihat kinerja ekonomi daerah tersebut, memang ada beberapa indikator ekonomi yang mengalami penurunan, namun ada juga beberapa indikator ekonomi yang yang mengalami kenaikan,” ujarnya

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak tidak boleh berkecil hati dan harus tetap optimis, serta yakin dengan bekerja sama dan terus berikhtiar disertai berdoa maka hasil yang terbaik bisa dicapai. 

Dalam kesempatan itu, Halikinnor juga menyampaikan terkait ketersediaan anggaran  dan penyusunan APBD yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Serta perkiraan capaian PAD Kotim pada 2025.

Halikinnor berharap, lembaga legislatif tersebut  memiliki kesepahaman dengan pihak eksekutif sehingga apa yang menjadi sasaran dan prioritas Pemkab Kotim terhadap berbagai aspek yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dapat tercapai.

Baca juga: Pemkab Kotim berharap kedatangan mahasiswa KKN bantu kemajuan desa

Baca juga: Kerusakan jalan lingkar selatan Sampit timbulkan banyak kerugian

Baca juga: Bupati segera kumpulkan pemilik tanah terkait penataan Terowongan Nur Mentaya


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024