Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 dalam rangka mencegah meluasnya kejadian luar biasa (KLB) di beberapa provinsi.

“Mari bersama-sama kita menyukseskan PIN Polio 2024, khususnya kepada orang tua untuk memastikan anaknya yang berusia 0-7 tahun mendapat imunisasi polio,” kata Halikinnor di Sampit, Selasa.

Ia menuturkan, masalah kesehatan merupakan masalah global yang memerlukan penanganan serius dan kolaborasi lintas sektor, karena banyaknya masalah kesehatan yang berawal dari masalah di sektor lain. Apabila semua sektor berperan, maka masalah kesehatan akan berkurang.

Diketahui, pada beberapa daerah di Indonesia muncul kembali penyakit polio atau lumpuh layu dan penyakit itu sangat menular dan menyebabkan kelumpuhan. Kelumpuhan akan menghambat aktivitas, mengganggu estetika dan menurunkan produktivitas seseorang. 

Untuk mencegah terjadinya KLB Polio, pemerintah memprogramkan PIN Polio 2024 dan Provinsi Kalimantan Tengah, termasuk Kotim dijadwalkan mulai melaksanakan PIN Polio pada Selasa (23/7) yang dilaksanakan sebanyak 2 putaran.

“Kita tahu, Kotim merupakan pintu gerbangnya Kalteng, yang bisa diakses lewat darat, laut dan udara. Kondisi ini memungkinkan terjadinya penularan polio di wilayah kita. Kita mempunyai tanggung jawab menjaga Kotim dari sebaran penyakit dari dari daerah lain. Maka, mari kita sukseskan PIN Polio 2024 ini,” ajaknya.

Lebih khusus, Halikinnor menginstruksikan kepada camat, lurah dan kepala desa agar dapat menggerakkan warga yang memiliki anak usia 0-7 tahun di wilayah masing-masing untuk mengikuti PIN Polio.

Baca juga: Pemkab Kotim lakukan pengukuran dermaga penyeberangan

Kesuksesan pada gerakan serentak pengukuran dan penimbangan terhadap balita beberapa waktu lalu dapat menjadi acuan, agar hasil PIN Polio ini bisa lebih optimal.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi menyampaikan hingga saat ini belum ada temuan kasus polio di Kotim. Kendati demikian, temuan kasus polio di sejumlah daerah, seperti Papua, Jawa Timur dan Jawa Tengah tetap harus menjadi peringatan agar segera melakukan antisipasi.

“Seperti yang disampaikan bupati, daerah kita ini bisa diakses dari darat, laut dan udara. Karena penyakit ini disebabkan oleh virus, maka tidak menutup kemungkinan dengan adanya perjalanan orang dan barang sehingga virus tersebut bisa terbawa ke daerah kita,” ujarnya.

PIN Polio 2024 dibagi dalam dua tahap, tahap pertama dilaksanakan pada Juni 2024 lalu meliputi enam provinsi yang terkonfirmasi ditemukan kasus polio maupun sekitarnya. 

Kemudian, tahap kedua dilaksanakan Juli 2024 meliputi 27 provinsi yang dibagi dalam dua putaran dengan jarak dua minggu. Putaran pertama dilaksanakan mulai 23 Juli 2024 dan putaran kedua pada 6 Agustus 2024.

Kalimantan Tengah termasuk Kotim berada pada putaran kedua. Khususnya untuk Kotim target imunisasi polio sebanyak 61.033 anak usia 0-7 tahun yang tersebar di 17 kecamatan. Kegiatan dilaksanakan di puskesmas, posyandu, sekolah dan pos-pos PIN lainnya.

“Kami berharap PIN Polio ini bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya, apalagi imunisasi ini hanya dengan tetesan bukan suntik dan semacamnya. Karena itu, kami optimistis target itu bisa tercapai,” demikian Umar.

Baca juga: DPKP Kotim siapkan empat program antisipasi kekeringan

Baca juga: Disdik Kotim tegaskan pembelian buku paket tidak wajib

Baca juga: Legislator Kotim dorong pemkab segera upayakan penambahan penerbangan


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024